"Ayah Lial lindu bunda. ." ujar anak kecil yang kini memeluk kaki ayahnya dengan erat.
Saudara kembarnya yang sedang bermain pasir di sampingnya ikut-ikutan menghampiri ayahnya. "Liol juga lindu bunda yah.. " ujarnya manja memeluk kaki ayahnya yang tak lain adalah Adam.
Ya dua anak kembar itu adalah Arial dan Eriol yang kini sudah berusia 3 tahun. Terhitung sudah 3 tahun Tara belum juga bangun dari komanya, dan selama 3 tahun itu kedua anaknya di asuh Adam.
Mereka bertiga kini sedang menikmati hari liburnya di pantai. Adam memaklumi kalau Arial dan Eriol merindukan bundanya, sudah 3 hari Tara memberikan tanda penurunan hingga ia harus di rawat dengan ketat. Bahkan Adam hanya di perbolehkan melihat wanitanya hanya dari balik kaca.
Adam menunduk merengkuh kedua jagoannya kedalam pelukannya. Mengusap rambut kedua jagoannya dengan sayang lalu membawa keduanya dalam gendongannya.
"Mari kita lihat bunda..." ujarnya sembari melangkah menuju mobil.
"Ayah celius? " tanya Eriol dan Arial bersamaan dengan mata berbinar menatap Adam.
"Ayah serius, ayah juga merindukan bunda seperti kalian. Jadi mari kita kunjungi bunda." jawab Adam dengan senyum lebar.
"Yeeeeee.. " sorak kedua jagoannya gembira. Sontak Arial mencium pipi kanan Adam dan Eriol mencium pipi kiri Adam.
Cup
Cup
"Makacih ayah, Liol cayang ayah.." ucap Eriol dengan senyum manis mirip milik Tara. Senyum yang sangat Adam rindukan.
"Lial juga cayang ayah.. " ujar Arial memeluk leher Adam kuat.
"Ayah lebih sayang kalian." ujarnya mencium pipi Arial dan Eriol bergantian. Sesekali mengendusi leher kedua jagoannya.
Cup
Cup
"Ayah geli...hahaha. ." Eriol dan Arial tertawa kegelian karena kegelian. Adam terkekeh melihat dua jagoannya yang kegelian karena ulahnya.
"Oke lets go..." ujar Adam setelah memasang sabuk pengaman pada kedua jagoannya.
"Lets go ayah..! " teriak dua jagoan dengan antusias membuat Adam terkekeh.
Seperti biasa di dalam mobil Adam mendengarkan si kembar yang terus berceloteh tentang apa saja yang terjadi hari ini. Senyum dan tawa si kembar mewarnai perjalan mereka.
Tiga tahun berlalu melihat pertumbuhan si kembar sudah menjadi aktivitasnya, senyum dan tawa Arial dan Eriol mengisi kehampaan hatinya. Ia bersyukur adanya dua jagoannya membuat ia sedikit terobati dari rasa kesepian menunggu Tara. Melihat kedua malaikatnya tumbuh bahagia merupakan asupaan energinya untuk ia terus berjuang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan wanita sempurna
RomansaAku bukanlah wanita sempurna, Aku bagai bunga tanpa sari dan putik. Sesering apapun kumbang datang tidak akan merubah takdir bunga layu ini. Aku bunga bunga layu, bunga yang malu pada kumbang yang setia datang padanya. Aku bunga layu yang malu pada...