Pt. 21 : The Ritual (3/4) - Prevention

6 0 0
                                    

~Anto's POV~

......................

Gue masih gak percaya gue baru aja dicela sama Andela. Gue tau dan gue sadar kalo gue itu lemah. Gue bahkan gagal ngelindungin dia waktu kita diserang setan pas pulang dari Lokasi penggalian. Jadi begini ya rasanya patah hati?.

Sakit men, sumpah dah. Sakitnya lebih parah dari sakit gigi. Andela sukses bikin gue depresi level 3 dengan ucapannya setelah dia nampar gue sore tadi. Selain mencela gue, dia juga ngebatalin jalan ke pesta dansa bareng gue.

Sekarang gue mulai ngerti alasan Gary komitmen jadi jomblo. Kayaknya Gary udah tau soal resiko patah hati bakalan kayak begini, makanya dia bikin komitmen jadi jomblo. Kalo tau begini, gue juga bakalan komitmen jadi jomblo, tapi kayaknya udah telat deh kalo udah patah hati kayak begini.

"Hei Anto, mau sampai kapan kau murung seperti itu? Masa hanya karena urusan wanita kau sampai depresi begini?." –Wormon

".........." –Anto

"Wah gawat, sepertinya dia sudah masuk dalam depresi level 3." –Wormon

"Dia sudah seperti korban pencucian otak. Tidak kusangka ternyata patah hati dapat membawa dampak buruk pada manusia, bahkan untuk Anto." –V-Mon

"Hah, sudahlah. Tidak ada gunanya mengajaknya bicara saat ini. Kita biarkan saja dia untuk sementara waktu." –Wormon

"Aku jadi khawatir kalau Anto sampai jadi gila." –V-Mon

"Tidak usah gilapun kelakuannya sudah lumayan aneh. Bagaimana kalau dia benar – benar jadi gila nanti? Tidak bisa dibayangkan." –Wormon

"Apa sebaiknya aku memberitahu Ve atau Gary soal ini?." –V-Mon

"Terserah kau saja. Aku ingin kembali tidur didalam digivice." –Wormon

Gue denger omongan mereka berdua. Cuma entah kenapa gue males banget ngasih respon pas mereka nanya gue. Digimon gue aja khawatir sampe segininya soal gue, apalagi Gary dan yang lain begitu tau gue begini? Gue nggak mau ngeberatin pikiran gue lebih dari ini. Akhirnya gue memutuskan untuk tidur dan berharap begitu gue bangun nanti depresi gue udah hilang atau seengaknya berkurang.

~Sagha's POV~

*BUKK!!!!*

"Aduh!!." –Sagha

"HEY BANGUN!!! Mau sampai kapan kau tidur?." –Viny

"Ah elah Vin, gue capek banget nih." –Sagha

"Capek darimana? Memangnya kamu pikir aku tidak tau kalau kamu dari kemarin tidak ikut membantu dalam investigasi kasus ini?." –Viny

Hadeh.... Akhirnya gue kepergok nganggur juga. Hilanglah jam – jam istirahat gue yang berharga. Mau gak mau sekarang gue harus bangun dari sofa atau Viny bakalan lanjut ngegebok gue pake bantal sofa.

Berbeda dari biasanya, cuaca pagi ini mendung. Nggak cerah kayak kemaren – kemaren. Kalo dari ramalan cuaca sih, prediksinya bakalan turun hujan dengan intensitas sedang nanti siang.

Gue jalan dari teras rumah menuju dapur untuk bikin kopi. Pagi – pagi dingin begini emang paling enak tuh ngopi. Keadaan rumah masih sepi kayak biasa. Yang lain pada sibuk dengan urusannya masing – masing.

Anto sibuk dikampus dengan tugas undercover-nya, Gary & Logan sibuk dengan investigasi lapangan mereka dari kemaren, lalu Ve & Viny yang sibuk dengan bagian mereka yang berhubungan dengan mengumpulkan data. Gue doang yang nggak ngapa – ngapain dari awal kita ngurusin kasus.

X-World (Cross World)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang