Sinka (Side Story) : Grudge

10 1 0
                                    

"...Ciri – cirinya nggak spesifik, pokoknya dia cukup spesial dan dia loyal..."

Kata-kata itu terus terbayang di benak anak perempuan yang kini tengah duduk di bangku cockpit pesawat. Pikirannya masih sibuk memikirkan sesuatu yang berhubungan dengan kalimat tersebut. Dia terus saja memutar bangku yang ia duduki sambil sesekali menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.

"Hmm. Kira-kira, aku harus mulai darimana ya?"

Amanat yang diberikan oleh orang yang sudah dianggapnya seperti ayah sendiri itu memang tidak terlalu sulit. Ia ditugaskan untuk mencari rekrutan baru bagi organisasi yang sudah seperti keluarganya. Brotherhood of Chaos, itulah nama organisasi itu.

Insiden terakhir yang melibatkan organisasi itu membuatnya kehilangan sosok ketua. Sebenarnya kehilangan ketua hanyalah masalah sepele. Tinggal tunjuk saja ketua yang baru, tidak sulit bukan? Tapi sepertinya, solusi itu tidak bisa diterapkan pada Brotherhood of Chaos.

Banyak anggota yang memilih resign setelah mengetahui kalau sang ketua telah tewas. Kalau diibaratkan sebuah benda, Brotherhood of Chaos saat ini adalah sebuah pipa air dengan banyak lubang. Bagi mereka yang masih memilih untuk tinggal di organisasi itu sebenarnya wajib diacungi jempol karena loyalitas mereka yang begitu kuat.

Tapi tentu saja, kondisi 'berlubang' yang terjadi pada Brotherhood tidak bisa dibiarkan terlalu lama. Banyak kemungkinan buruk yang bisa terjadi pada organisasi itu bila dibiarkan dalam keadaan kekurangan anggota. Salah satu yang paling buruk adalah, bubarnya Brotherhood itu sendiri.

Saat Sinka masih melamun memikirkan dari mana ia harus mulai mencari rekrutan baru. Tiba-tiba, sebuah cahaya raksasa melintas di depan pesawatnya.

Cahaya raksasa itu berhasil mencuri perhatian Sinka, dan saat ia mencari kemana perginya cahaya raksasa itu, ia melihat benda itu telah hilang di dalam Battleworld. Cahaya itu sudah menghilang, tapi Sinka masih memfokuskan pandangannya ke salah satu sudut Battleworld dimana cahaya itu jatuh dan menghilang.

"Tidak salah lagi. Yang tadi itu...."

Belum sempat ia menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba dari tempat cahaya raksasa itu jatuh, muncul sebuah domain baru. Sinka menatap domain itu. Sebuah senyuman kecil mengembang di wajahnya. Sekarang ia tahu, dari mana ia harus mulai mencari rekrutan baru.

"Domain baru itu sepertinya menarik." Sinka langsung mengemudikan pesawatnya dengan kecepatan penuh menuju domain baru itu.

**

Sinka sampai di domain baru itu kurang dari 20 menit. Keadaan domain baru itu benar-benar kacau. Wajar saja, domain itu baru saja selamat dari seleksi perang antar dunia. Terang saja pemandangan di domain itu didominasi tanah-tanah berlubang, bangunan hancur, dan juga asap dimana-mana.

Sinka turun dari pesawatnya dan mulai melangkahkan kakinya di domain itu. Tidak ada tanda-tanda makhluk hidup di sekitar tempatnya saat ini. Bukan, bukan tidak ada, tapi hampir.

"WARGREYMON!" Terdengar suara teriakan seseorang yang tiba-tiba membuat Sinka refleks menoleh dan berlari mencari sumber suara itu.

Sinka tiba di tempat asal suara teriakan yang tadi ia dengar. Ia bersembunyi di belakang reruntuhan dan mengamati apa yang tengah terjadi di tempat itu. Terlihat seorang perempuan yang sedang panik di tengah pertarungan yang melibatkan dirinya dan juga 3 monster yang disebut Digimon di depannya.

Sinka mengambil Digital Assistant miliknya dari dalam kantong. Menggunakan alat yang berbentuk seperti sebuah smartphone itu, Sinka mengakses database milik organisasi untuk mencari identitas ketiga digimon yang tengah ia mata-matai dari balik reruntuhan.

X-World (Cross World)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang