Erron (Side Story) : Paid-Off

12 0 0
                                    

Hilangnya nama Ezio dari puncak daftar nama petinggi organisasi The Brotherhood of Chaos membuat beberapa anggota organisasi itu berpikir ulang mengenai status keanggotaan mereka. Beberapa orang memutuskan untuk tinggal, utamanya mereka yang loyal pada organisasi itu, dan yang lainnya memutuskan untuk pergi dengan alasan yang berbeda-beda.

Erron Black, salah satu orang baru di Brotherhood of Chaos yang telah berhasil membuat namanya cukup dikenal berkat reputasinya, memutuskan untuk hengkang begitu mengetahui bahwa Ezio telah mati. Dia menganggap perginya seorang Ezio Auditore berarti juga kepergian The Brotherhood of Chaos.

Keanggotaannya di organisasi itu merupakan sebuah perjanjian yang ia buat dengan Ezio. Ezio mati, berarti perjanjian selesai, berikut juga dengan keanggotaannya di organisasi itu.

Kembali menjadi tentara bayaran 'freelance' memang tidak mudah. Menunggu seorang klien yang ingin menggunakan jasanya bisa memakan banyak waktu, atau mungkin saja tidak ada yang mau menggunakan jasanya.

Tanpa tujuan dan arah yang jelas, Erron terus berjalan mengikuti kemanapun kakinya melangkah. Hingga akhirnya, ia tiba di sebuah domain bernama Apotos. Domain yang memiliki julukan 'Domain Para Dewa'.

Di depan gerbang kota, terlihat Erron tengah berjalan sambil menenteng tas yang berisi senjata dan juga perbekalannya. Sambil berjalan, ia terus memperhatikan sekeliling. Tidak boleh lengah terhadap sekeliling, itulah prinsip yang terus ia pegang dimanapun ia berada.

Erron melewati gerbang kota, dan kini ia telah berada di dalam kota yang bernuansa Yunani kuno. Para penduduk yang berpakaian toga dan juga gelang emas di tangan dan kaki mereka lalu-lalang di sekitar Erron. Ini adalah kota kedua yang ia datangi dalam perjalanan tanpa tujuannya setelah pergi dari Brotherhood.

Seseorang berlari melewati Erron dan menabrak pundaknya. Orang itu tidak berhenti, tapi ia terus berlari dan baru meminta maaf kepada Erron begitu ia sudah jauh. Erron hanya menatap orang itu. Ia ingin mengejarnya, tapi ia pikir itu hanya akan membuang-buang waktunya.

Erron tiba di depan sebuah bar. Perut keroncongannya yang terus mengeluarkan suara rupanya membuat kakinya berjalan menuju tempat ini. Ia pun masuk ke dalam bar itu dan ia duduk di salah satu meja kosong.

Sambil menunggu pesanannya, Erron memeriksa perbekalan yang dibawanya, terutama senjata.

"6 di pistol dan 4 di tas. Totalnya 10." Erron menutup silinder revolvernya sambil menggerutu pelan. Sepertinya ia perlu membeli peluru untuk senjatanya, tapi apakah ia bisa mendapatkan peluru di kota yang tergolong agak primitif ini?

Pesanan Erron datang, dan ia pun segera memakannya. Saat ia tengah sibuk menyantap makanannya, sekumpulan prajurit yang berbadan kekar masuk ke dalam bar. Prajurit tersebut memang tidak mengganggu pengunjung tapi mereka membuat keributan dengan mengganggu para pelayan wanita di bar itu.

Erron awalnya tidak peduli dengan para prajurit itu, tapi salah satu dari mereka telah berhasil mendapat perhatian dari Erron. Salah satu prajurit itu menyambar gelas minuman Erron dan menghabiskannya seolah itu minuman miliknya. Tanpa babibu, Erron berdiri dari mejanya membanting prajurit yang telah menghabiskan minumannya ke lantai bar.

"Heh, gendut! Lo dengerin gue baik-baik! Minuman itu nggak gue beli dengan gratis, dan karena lo udah berani nenggak semuanya ke dalam perut lo, sebaiknya lo serahin duit lo buat ngebayar minuman itu!"

Si prajurit hanya tertawa mendengar ancaman Erron. Rasa ragu-ragu Erron hilang. Dalam hitungan detik, sepatu boots Erron menghantam kepala prajurit itu hingga membuat wajahnya dipenuhi dengan memar. Prajurit itu pingsan, dan Erron langsung mengambil kantong berisi uang yang ada di pinggang prajurit itu.

X-World (Cross World)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang