Pt. 47 : Fixing Timeline (2/2)

9 0 0
                                    

"ANTO!!!" Teriak Viny.

"KEJAR MEREKA KE DALAM PORTAL!" Perintah Erron dari walky talky. Sebenarnya tidak perlu diperintah pun, Sagha, Ve, dan Viny sudah akan bergerak dengan sendirinya untuk menyusul kedua temannya yang dibawa oleh musuh.

Keempat kendaraan yang dikendarai oleh teman-teman Gary berhasil masuk menyusul Dena ke dalam portal tepat sebelum portal itu tertutup. Di dalam terowongan waktu yang penuh guncangan itu, mereka berhasil menemukan mobil Dena.

Adu kecepatan di dalam terowongan waktu ini membuat semua pengendara mobil terkecuali Erron dan Dena merasakan sakit kepala karena pusing. Ini efek yang wajar bagi orang yang masuk ke dalam Zona ini. Erron pribadi sudah terlatih, jadi ia tidak lagi merasa pusing. Sementara untuk Dena... ya, dia memang bukan manusia sejak awal.

Berjuang melawan rasa pusing sambil menyetir mobil merupakan perjuangan berat bagi Ve, Viny, dan Sagha. Berkat keinginan kuatnya untuk menyelamatkan Gary, Ve berhasil mengontrol mobilnya dengan baik di dalam terowongan waktu ini, dan lagi, ia berhasil mengejar Dena.

"KEMBALIKAN GARY!!!" Ve membanting stirnya, membuat Ferrarinya menghantam mobil Dena dari kiri.

"BAGUS, VE! Terus pojokin dia! Keluarin dia lewat lubang lain di terowongan ini! Jangan sampai dia balik ke masa depan bareng Gary, atau Gary bakalan mati ditangannya!" Ucap Erron dari talky talky.

Berkat dorongan Ve, Dena gagal keluar dari terowongan waktu ke masa depan. Dorongan dari Ferrari Ve mengarahkan mobilnya ke lubang lain yang berada tidak jauh dari lubang keluar menuju masa depan. Kedua mobil itu masuk ke dalam lubang tersebut.

Mobil Ve dan Dena keluar dari dalam terowongan waktu. Lubang yang mereka lewati tadi mengantarkan mereka ke sebuah jembatan raksasa di tengah laut yang menghubungan 2 buah pulau. Di samping tiba di sebuah lokasi yang mereka tidak tau sama sekali, ada masalah lain yang harus segera mereka tangani.

Ujung lubang yang mereka lewati tadi ternyata terbuka di atas jembatan. Yap, posisi portal itu berada di tengah-tengah udara. Terjebak dalam kondisi jatuh dari ketinggian memaksa pikiran Ve agar berpikir cepat kalau ingin dirinya tetap hidup.

Walaupun ia berada di dalam mobil saat ini, tapi apabila mobil tersebut remuk saat menghantam dasar jembatan, maka nasib tubuhnya juga tidak akan jauh beda dengan nasib mobilnya.

Lain Ve, lain lagi Anto. Ingat hal terakhir yang terjadi pada anak itu? Saat ini ia juga masih terjebak dalam keadaan yang sama, ia masih berpegangan erat di atap mobil Dena.

"ANJRIIIIT!!!!" Anto berteriak histeris mendapati mobil yang ditungganginya akan mendarat ke tanah dari ketinggian yang cukup ekstrim.

Kalau ia melompat, dapat dipastikan dirinya akan segera bertemu dengan malaikat maut saat tubuhnya menyentuh tanah, tapi kalau ia tetap bertahan di atap mobil Dena, itu juga tidak menjamin nyawanya tetap aman dalam tubuhnya. Bagaimana kalau saat mendarat nanti bagian atas mobilnya yang mendarat terlebih dahulu bersama dirinya? Skak untuk Anto.

Tenang, gue belum mau ngilangin karakter Anto dari cerita gue, karena perannya masih belum selesai :v (y). Jadi santai aja, oke? Hehehehe...

Dengan posisi jatuh seperti itu, Anto buru-buru merayap dan berusaha masuk ke dalam mobil Dena. Ia menghancurkan kaca pintu kiri mobil Dena, dan memaksa masuk lewat celah yang dibuatnya.

Saat masuk, ia melihat Gary tepat di depan matanya dalam keadaan terikat. Dena yang berada tepat di sampingnya dan juga Gary hanya menatapnya tajam dengan kedua bola matanya yang berwarna merah menyala.

"HWAAAAAAAA!!!!!" Teriak Anto saat melihat Dena secara dekat.

Kendaraan Dena mendarat di jembatan lebih dulu dibanding kendaraan Ve. Nasib baik bagi Anto dan Gary, mobil Dena mendarat dengan keempat rodanya terlebih dulu menghantam tanah. Goncangan keras masih dapat mereka rasakan, tapi setidaknya mereka tidak harus bertemu dengan malaikat maut kali ini.

X-World (Cross World)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang