Terbilang sembilan titik kosong enam. Malam ini resahnya sulit terbenam.
Entah rasa apa lagi tentang saat ini, hanya sesaat menghilang dan terganti dengan rindu yang sulit terbuang. Di Pagi tadi sempat terobati tentang hati yang resah karena berartinya sebuah kabar darinya.Tergambar jelas memang, bahwa semua rasa ini bukanlah sembarang rasa. Namun intinya masih sama, pertanyaanku masih seputar isi hati darinya yang entah itu sama atau bahkan tidak ada. Hanya sebatas selarik kata sekejap saja, senangnya hati begitu dalam sampai lupa bahwa ini sudah larut malam. Mungkin memang istirahat yang dirinya lakukan, karena memang begitu seharusnya yang dilakukan. Dia rebahan tak ada kabar, Aku keresahan jadi lelah terkapar. Dia tertidur dengan lelap sedangkan Aku terserang bimbang yang begitu meluap.
Ya beginilah, Siapa juga yang salah. Masa iya ini salah dirinya, atau salah Hati? Mana mungkin salah hati, jika menahan rasanya pun sulit setengah mati.
Mengapa jadi rumit begini. Jujur saja lebih mendalam, di ujung malam ini hanyalah Rindu yang datang dan enggan untuk melangkah menjauh pergi.
Jemari ini tak ada bosan-bosannya merangkai banyak kata penuh makna walau lisan menceritakan pun sangat begitu terbata-bata. Asal Kamu tahu,
rasa ini begitu dalam, namun belum saatnya untuk melangkah menjalin kisah untuk mengenal lebih dalam.Cinta dari hati tidak kusampaikan terlalu cepat, karena untuk saat ini aku memilih menjaga utuhnya rasa yang indah ini.
Aku hanya berusaha menjaga rasa ini dengan memperbaiki diri, pun juga agar dirinya sama berdoa dan juga memperbaiki diri.
Cukup lah semesta yang tahu, tentang seberapa sering diriku bercerita kepada Rabb-ku tentang indahnya rasa ini, tentang seberapa jauh cinta ini melangkah semakin dalam menuju inti hati. Dan juga tidak akan lupa soal seberapa sering lisan ini memohon untuk keindahan harinya di setiap langkah, dan juga kelancaran harinya yang menjadi sebuah kebahagiaan.
Malam ini sedikit berbeda,karena angan yang berisik mengusik dada. Bukan Aku yang banyak berangan. Tetapi memang faktanya cuma Kamu yang ada di angan. Selamat malam untuk Kamu, bukan maksudku ingin merayu. Tanpa bisa Aku pungkiri lagi, Memang Kamu yang terus berada di Hati.
Sudahlah, malam terlalu malam maka ini saatnya Aku untuk memilih tidur. Karena masih banyak mimpi yang belum sampai aku gapai. Salah satunya, mimpi yang tertata begitu rapih soal datang menenangkanmu dan menjadi pemenang di hatimu. Bentuk kisah indah penuh perjuangan yang bukan lagi semu. Semu layaknya banyak manusia yang menjalani ikatan yang seharusnya bukan dianggap ikatan, karena itu jalan yang salah dan berujung kisah perpisahan.
Tak usah Kamu memaknai terlalu dalam, karena ini hanyalah sebuah perasaan yang terus ada bersemayam di dalam angan. Bukan angan, lebih tepatnya ini soal perasaan yang di hati. Untuk Kamu pemilik hati yang nantinya mungkin menjadi nama yang selamanya di hati, ada sedikit pesan dari diriku ini.
Teruslah perbaiki diri dan banyaklah menambah ilmu, karena nantinya ikatan yang akan dijalani bukanlah sekedar ikatan semu. Bergegaslah melangkah maju menjadi baik agar dipertemukan juga dengan yang paling baik, jadi bukan yang baru menjadi baik.
Terima kasih sudah menerima sedikit pesan yang bermakna dari hati yang banyak resahnya ini. Ingatlah juga satu hal, kebahagiaan di harimu itu, bukti nyata bahwa sedikit dari doaku sudah Rabb-ku kabulkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menuju Ahli Hati
RomanceMenuju Ahli Hati Berawal dari kisah yang menggambarkan satu sisi, tidak menutup kemungkinan bahwa nantinya akan bercabang. Karena segalanya sesuai dengan kehendak Tuhan. Yang jelas ini tentang rasaku yang berisi, bukan lagi fiksi.