Langit yang aku sangka cerah di waktu pagi sampai siang hari ini, tidak sepenuhnya akan menggambarkan makna yang berisikan kebahagiaan. Mulai memudar, tadinya bersih menjadi kelabu, tiap celahnya menyerukan gemuruh, seakan-akan mau runtuh.
Akankah kisah ini akan menjadi gambaran. Bilapun sebuah nama, yang itu terus menuangkan banyak kisah, terus menjadi sebuah alasan, belum tentu akan menjadi akhir yang membahagiakan.
Barangkali Tuhan menunda kisah yang enggan diterima itu, karena belum saatnya untukku mampu melaluinya. Ketika hati telah memilih jalan yang diyakini untuk dilalui.
Ketika itu sudah sangat membuatku yakin, bahwa jalan yang aku pilih adalah yang paling tepat. Namun siapa sangka aku harus menghentikan langkah sejenak, untuk berpikir mencari celah agar aku mampu untuk menitih tiap-tiap langkah mencapainya. Memang benar, dikala kau berharap akan sebuah pelangi, maka kau harus siap untuk terus dihujani.
Jika saat ini hujan deraspun datang, aku tidak akan menyerah. Doaku ini laksana hujan, tidak pernah lelah walau harus selalu berjatuhan. Yang membedakan antara doaku dengannya hujan ialah, hujan ada sebuah jeda sehingga pasti akan reda, namun doaku tidak akan mengenal jeda apalagi untuk menjadi reda.
Semoga kamu, baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menuju Ahli Hati
RomanceMenuju Ahli Hati Berawal dari kisah yang menggambarkan satu sisi, tidak menutup kemungkinan bahwa nantinya akan bercabang. Karena segalanya sesuai dengan kehendak Tuhan. Yang jelas ini tentang rasaku yang berisi, bukan lagi fiksi.