Rasaku Berisi, Bukan Fiksi

68 2 0
                                    

Aku sedikit hampa, entah apa yang sedang dirasa. Berawal dari Aku mulai mengenalnya lagi, dan banyak pembicaraan yang telah terlewati.


Lalu juga tentang sebuah prasangka yang terus memutar pikiranku tentang sebuah rasa yang masih ada atau tidak di dalam hatinya. Dari tingkahnya yang tak bisa Aku pungkiri untuk menahan agar tidak timbul rasa bahagia berlebihan. Aku hanya takut, jika terbang bersama tapi nantinya Aku yang malah jatuh sendiri. Aku hanya berusaha menahan rasaku ini, Aku pun juga berusaha soal menahan prasangka yang berlebihan atas ekspetasi tingkah dari dirinya. Dan fakta lainnya, tangan serta lisanku ini terus menjadi saksi soal menyebut namanya dalam setiap waktu Doaku.

Jika prasangka dalam pikiran dan hatiku ini nyata, mengenai rasa di hatiku dan dirinya.
M

aka Aku hanyalah akan terus perbaiki diriku, Aku tidaklah ingin membentuk sebuah kisah ikatan yang itu adalah keindahan yang semu, yang bahkan hanya akan berujung merapuhkan lalu memisahkan. Bukan Aku tidak paham soal hatinya, Aku hanya berusaha menjaga dirinya, menjaga hatinya dari hal buruk yang Aku pun tak mau itu terjadi. Sedikit saja Aku tulis untuk meluangkan jam kosongku di Jum'at siang ini. Doa ku masih sama soal kebahagiaan untuk dirinya. Karena faktanya Dia telah mewarnai banyak hariku dengan kebahagiaan. Aku hanya berharap doa ku tetaplah sama, dan juga rasaku tidak rapuh bahkan jatuh. Ini hanya tentang rasa hati yang rumit, sehingga Ku tulis dengan rumit. Dari sini Aku paham. Bahwa rasa hati, bukanlah fiksi. Semoga saja, Doa Kita sama.

Menuju Ahli HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang