Teruntuk kamu, kita ini mustahil jika di dalam hidup hanya akan berjalan lurus, tanpa adanya sebuah liku di tengah-tengah perjalanannya. Aku harap kamu mampu tetap kuat selagi belum adanya waktu, untukku mampu berada di sampingmu kelak.
Ini hanyalah sebuah jalan yang berliku, bukanlah sebuah jalan buntu yang tidak berkelanjutan. Pasti akan selalu ada celah dalam setiap masalah, jangan dulu lelah, apalagi memilih untuk pasrah lalu menyerah. Tenanglah.
Mungkin sempat terbesit untuk mengeluh, karena tidak lagi senyaman dulu, selancar dan senikmat dulu. Setiap jalan yang dilalui dalam fase kehidupan ini, sebaiknya mampu kita baca dan maknai dengan baik.
Barangkali kita dulu sempat sedekat itu dengan Tuhan. Namun ketika nikmat senang datang, kita mulai lalai dan malah cenderung membuat kedekatan kepada-Nya menjadi semakin renggang, lalu saat ini hanya menjadi sebuah memori indah yang terkenang.
Apapun itu perihal masalah, adalah bukti kecintaa-Nya kepada kita. Dia masih melihat ke arah kita, walau kita terkadang terlambat bahkan pernah tidak sempat untuk mengingat kebesaran-Nya. Dia rindu akan kedekatan kita dengan-Nya, sujud merendah kepada-Nya, terus berusaha untuk menyandarkan diri kepada-Nya disaat tidak ada lagi pundak yang mampu digunakan untuk kita bersandar.
Tetaplah tegak, jangan patah semangat. Itu bukti bahwa kita masih dicintai oleh-Nya. Karena bentuk nyata dari cinta adalah perihal doa, perihal kedekatan yang berujung kenyamanan yang membahagiakan.
Percayalah, Dia tidak akan rela melihat hamba yang terus memohon, yang terus pusatkan harap kepada-Nya secara penuh. Dia akan menjawab, dan Dia yang hanya tahu kapan waktu yang tepat disaat kita sudah dinilai mampu menerimanya. Berbahagialah, karena kita masih diberi waktu untuk mendapatkan esensi cinta dari-Nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menuju Ahli Hati
RomanceMenuju Ahli Hati Berawal dari kisah yang menggambarkan satu sisi, tidak menutup kemungkinan bahwa nantinya akan bercabang. Karena segalanya sesuai dengan kehendak Tuhan. Yang jelas ini tentang rasaku yang berisi, bukan lagi fiksi.