Harap Jangan Dulu Hirap

14 1 0
                                    

Banyak rumpang yang belum juga kian berujung. Memang jika dilogika, hanya sebuah entah yang dipenuhi beribu kalimat yang dihiasi banyak tanda tanya pada tiap-tiap akhrinya. Kiat-kiat mencapainya masih terus diusahakan, sembari pertahankan tulus yang terus-menerus mentahkan perangai buruk yang hanya akan membuatnya menjadi pupus.


Banyak harap yang enggan untuknya memilih hirap. Aku tahu, Tuhan sedang menguji ketulusan dengan hal yang membingungkan akal, juga prasangka ini. Maka izinkan aku Tuhan, berikanlah kepadaku hati yang terikat sangat kuat, supaya mampu tetap tenang, tanpa perlu berkeluh kesah, lalu menyerah.


Mungkin aku sedikit gundah kepada mereka yang setiap waktunya mampu melihatmu, mampu mendengar suaramu. Cemas itu sudah pasti ada, namun aku tahu caranya mengemas supaya tidak salah menafsirkan fase yang sedang Tuhan hadirkan untuk jiwa dan juga ragaku.


Apakah adanya ruang yang terlalu luas, sehingga hilang salah satu isi darinya membuat seruan berisik yang mengusik. Aku hanya berjuang untuk tetap tenang, hadapi suara-suara yang menusuk. Aku punya Tuhan yang selalu berbisik lirih sembuhkan tiap-tiap celah yang terasa perih.


Sederhana, hanya sebatas harap yang aku ceritakan kepada-Nya. Cukup semesta yang tahu, akan seberapa sering diriku menceritakan segala harapku untuk dirimu, akan seberapa sering diriku meminta agar kita mampu untuk saling merasakan sebuah kebahagiaan. Entah karena latar belakang yang sama, atau bahkan dari perantara yang berbeda.


Menuju Ahli HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang