Maknailah

67 5 0
                                    

Malam ini begitu sunyi, Aku akan sedikit cerita soal gejolak hati yang akhir ini begitu Aku rasakan dan itu sulit di maknai dan sulit Ku jabarkan.

Apakah Dirinya  ini sadar, soal tingkahnya itu membuat hati ku menjadi seakan lahir kembali. Mungkin baginya terlihat biasa dariku merespon atau apapun caraku bertingkah. Namun soal hati ini memang tidak bisa berbohong.Aku tahu bahwa sedikit pesan darinya pun sudah bisa membuat hariku yang kosong menjadi penuh warna yang bermakna. Aku pun tahu apa yang saat ini Aku rasa bukanlah hal yang biasa. Awalnya Aku hanya terkagum soal dirinya yang sedikit mengungkit kisah masa lalu yang telah lama berlalu. Namun semakin hari jujur saja tingkahnya membuat hati ini semakin menimbulkan berbagai rasa dan semakin sulit memaknainya. Soal bahagia ini aku pun masih bingung, karena aku itu masih sulit memaknai. Padahal asal Kamu tahu, Aku itu sangat pandai memaknai segala macam situasi keadaan dalam bentuk apapun. Tetapi saat ini, Aku begitu sulit memaknai hal itu. Aku masih bingung apakah ini sebatas Kebahagiaan Biasa, atau malah kebahagiaan Cinta yang Nyata. Diriku terus bertanya kepada hati begitu. Dan juga terus bertanya apakah yang Aku rasakan ini juga sama dengan apa yang dirinya rasakan yang bukan hanya di setiap hari, namun di setiap detik waktu di hari-hari yang sama telah Kita lewati. Di sisi lain, Tangan serta Lisan ini tidak ada hentinya untuk selalu menyelipkan namanya pada bisikan doa yang Aku langitkan setiap waktu bahkan malam hariku, hanya demi kebahagiaannya dalam melalui panasnya siang hari dan dinginnya malam. Malam sekarang  ini memang begitu rumit, juga Aku masih belum paham dan terus bertanya soal isi hati sendiri dan juga isi dari hatinya.Selamat malam dariku,Semoga malam mu penuh kesan, jangan pedulikan Aku yang penuh dengan angan, semoga tetap dirinya yang ada dalam doa, dan kuharapkan bisa jadi  sebuah bahagia yang nyata.

"Soal Doa Tidak akan Putus,
Soal Hati biar Aku yang Urus,
Walau Aku belum ada di Hatinya, Tenang saja Aku pasti Tulus".

Menuju Ahli HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang