Utpatakan Kalimat Syadhu

22 1 0
                                    

Sekarang ini Aku masih gundah gulana. Dikarenakan sebuah rasa yang masih saja terus ada dan ini nyata bukanlah hal yang fana. Berisi tentang ketulusan, dan juga kekhawatiran akan suasana hati dirinya, yang belum juga bisa Aku pahami secara rinci. Sangat ingin untuk bisa datang demi sebuah kepastian. Namanya isyarat hati, mana bisa dibohongi. Perasaan risau hati ini memang faktanya karena dirinya.

Semoga saja waktu segera menetapkan sebuah kepastian nyata agar hati ini menjadi tenang setidaknya. Bayangkan saja sesuatu yang begitu ingin untuk diri ini merasakannya, merasakan kebahagiaan darinya, hilang begitu saja telah lewat satu minggu lebih tanpa adanya kabar atau selarik kata sedikitpun darinya. Kuatkan hati ini dengan banyak beristighfar kepada Sang Maha Kuasa, itulah caraku untuk meredam rasa risau di hati ini. Karena Sang Maha Kuasa adalah Yang Maha Membolak-balikan hati, kuserahkan gundah ini kepadanya melalui bisikan lirih istighfar. Sujudku masih terus dilakukan tanpa adanya kata malas sedikitpun, karena bagaimana pun juga kita ini tahu, tidak ada lagi sebaik-baiknya penolong melainkan Sang Maha Penolong. Ya Rabb, Aku tahu jatuh cinta adalah sejatinya fitrah dariMu, jika memang nama yang selalu Aku doakan memang untuk bersanding dengan diriku suatu hari nanti, maka pertemukanlah dengan cara indahMu, jika dia bukanlah yang Engkau tetapkan untuk diriku, maka hilangkanlah rasa hati yang terus condong terpikat rasa tulus cinta kepada dirinya. Namun masih saja rasa ini belum bisa hilang, apakah memang dia sebenar-benarnya ahli hati yang selama ini Aku doakan, yang selama ini Aku nanti kehadirannya. Beruntungnya hati ini telah mengerti sebagaimana baiknya menjaga rasa cinta. Hanya dengan berdoa serta ikhtiar yang terus dijalani, begitulah sebaiknya bagi hati yang sedang jatuh cinta. Ketahuilah dirimu, Aku terus berpikir mengapa menjadi dibuat rumit begini, sebegitu mudahnya menghilang tanpa adanya selarik kata sedikitpun, sementara hati ini masih terus terpikat oleh dirimu, semoga saja tidak selamanya begini, Aku hanya takut cara menjaga cinta ini jadi salah nantinya, karena begitu banyaknya risau yang disebabkan karena isi hati daripada isi hatimu. Bila waktu sudah menetapkan untuk lisan berucap kata kepastian, maka tenang saja, ketahuilah kamu, bahwa hati ini sudahlah tegar dan begitu siap antara dua hal, untuk melangkah maju, atau melangkah mundur. 

Percayalah kamu, bahwa Aku ini akan terus menjaga rasa tulus cinta ini, sampai pada mana akhirnya waktu menyatakan kepastian daripada isi hati dari dirimu. Terbilang pukul satu lewat tiga puluh satu, semoga saja kita bisa bertemu dan menjadi satu, dalam ikatan yang bukan lagi semu.

Selamat siang kamu, semoga waktu menuntun kita untuk saling bertemu. Yang nantinya lisan ini akan menyatakan rasa dari doa yang selalu Aku utpatakan, dan ada namamu kuselipkan tidak pernah lupa disitu, bukti nyata bahwa Aku terus menjaga rasa cinta ini untukmu. Aku mencintai atas dasar karena Rabbku. Santai saja kamu, Aku tahu benar bagaimana menjaga cinta ini, dan juga menjaga dirimu melalui lantunan doa syahdu pada setiap waktu, dan juga pastinya pada setiap hari.

Menuju Ahli HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang