Sedikit Pesan Untukmu

17 1 0
                                    

Teruntuk kamu, yang namanya selalu aku doakan, yang namanya selalu coba aku tuliskan, yang namanya selalu aku jadikan tujuan, yang namanya selalu aku jadikan alasan. Dan yang akhirnya ditakdirkan untuk menjadi pasangan hidupku kelak. Bolehkah aku sampaikan sedikit pesan kepadamu?

Begini, aku tahu ada sedikit keraguan dalam lubuk hatimu. Perihal bagaimana aku membahagiakanmu, perihal bagaimana aku menafkahimu, perihal bagaimana aku hilangkan sedihmu. Dan perihal bagaimana kita lewati banyak hari bersama kedepannya nanti.

Tentang bahagiamu, kedepan itu akan menjadi prioritasku, percayalah. Karena aku menyadari, bahwasannya setelah kita menikah dan bersama. Itu berarti aku telah memisahkan antara dirimu dan orangtuamu, termasuk banyaknya kebahagiaan yang ada didalamnya.

Jadi sebagai gantinya, maka aku akan mengganti dengan kebahagiaan yang lainnya. Aku akan menghapus air matamu setelah kamu menangis, aku akan membuatmu tertawa, jangan khawatir. Aku punya banyak cerita lucu, bahkan aku tidak malu untuk bertingkah konyol. Hanya untukmu, aku berjanji. Aku akan menjaga wibawaku di depan banyak orang.

Nanti kita diskusi ya? kita buat kesepekatan dan berbagi tugas. Tugasku adalah mencari nafkah dan membahagiakanmu, memastikan kebutuhanmu dan anak kita kelak. Tugasmu adalah terus bahagia dan mendidik anak kita. Ketahuilah kamu, bukan aku egois, hanya saja aku tidak mau melihatmu kelelahan. Aku juga tidak mau kamu pusing memikirkan ekonomi kita.

Aku akan bersikap seadil mungkin. Aku tidak akan memisahkan kamu dari orangtuamu. Termasuk mengabdi dan membahagiakan orangtuamu, karena bagaimanapun merekalah pahlawan kita. Yang menjaga kita, yang membahagiakan kita, hingga akhirnya kita berjumpa.

Kamu juga tidak perlu khawatir, bila nantinya aku mengetahui kekuranganmu. Kalau kamu tidak pandai memasak, aku akan mengajarimu, aku lumayan banyak bisa memasak beberapa resep. Akan aku ajari sampai kamu bisa, sampai kamu bangga. Karena kelak masakanmu bisa membahagiakanku.

Kamu juga harus tahu sesuatu tentang diriku, bahwa sebenarnya aku mudah menangis. Mungkin sisi luarku dari kacamata mereka aku terlihat tegas, aku keras. Itu hanya sisi luarku, itu aku didepan banyak orang. Jadi kalau kamu melihat aku menangis nanti, itu bukan berarti aku menyerah atau berantakan. Kamu hanya perlu memeluk, dan menenangkanku.

Aku yakin kelak kita bisa bekerja sama, dan juga berbahagia. Meski terkadang akan ada sedikit keributan diantara kita. Tak mengapa, masalah kadang membuat kita semakin dekat. Semakin memahami satu sama lain, semakin saling menyayangi. Tetapi jangan terlalu sering ya? aku tidak mau terlalu sering melihatmu bersedih, bahkan kecewa.

Nanti aku kabari ya kalau aku mau menjemputmu?  Untuk sekarang jadikan pesan ini sebagai motivasi saja, agar kita saling mempersiapkan diri. Saling memperbaiki apa yang seharusnya kita perbaiki. Titip salam ini ya dariku, teruntuk orangtuamu. Semoga harimu selalu diberi kelancaran, dan berisikan kebahagiaan. Dariku, pendoa terbaikmu.

Menuju Ahli HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang