Langkah Kaki Telah Menjadi Saksi

11 1 0
                                    

Terima kasih untuk waktu. Karenanya tuangkan ragu yang menguak berbagai macam sebab untuk memilih jalur yang lebih baik untuk dituju. Akupun sadar, telah banyak ruang yang mulai retak sebab angan yang terus-menerus datang memberontak.

Langkah ini telah sempurna menjadi saksi, bahwa hidup bukan selalu tentang diksi cinta dengan canda tawa bahagia. Atau hikayat tentang sebuah kata yang biasa disebut dengan mati. Hati ini perlu menepi, menutup ruang elegi yang berisik begitu mengusik di luar lingkup pada kenyataan saat ini.

Biarkanlah hal kelam terus-menerus untuk jadi umpan demi menguak fakta. Tentang siapa ahli hati yang akan mampu untuk tetap bertahan di dalam fase perjuangan ini. Sampai nantinya malaikat itu datang sampaikan kabar, saat inilah waktuku untuk kembali kepada Sang Ilahi, untuk beristirahat sejenak lalu berpindah kepada ruang yang kekal abadi.

Sungguh aku tidak peduli bagaimana yang berjiwa itu memandangku untuk saat ini. Aku hidup bukan untuk mencari sebuah pengakuan bahkan sanjungan yang sama sekali tidak bernilai dari setiapnya.

Teruntuk dirimu yang nanti akan menjadi bukti, jangan pernah lelah untuk terus beridiri menjulang tinggi. Karena pertemuan itu sebagai awal, bahwa kita akan saling menjadi penopang satu sama lain. Kita memang tidak terlahir layaknya malaikat dengan sayapnya yang bebas terbang melesat tinggi. Kita ini hanya terlahir dengan sebatas menggunakan langkah kaki yang kita miliki pada saat ini.

Namun, jangan pernah engkau berkecil hati. Kita ini adalah sepasang langkah yang telah terpilih, sebagai makhluk yang layak untuk mendiami dalam waktu kesementaraan ini. Dan telah dianggap paling mampu untuk terus berjuang menuju keindahan yang telah Tuhan janjikan pada suatu saat nanti. Aku percaya, bahwa kita mampu untuk saling berjuang, mencapai keindahan yang abadi itu nanti.

Menuju Ahli HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang