Apakah mantan selalu bersalah? Apakah mantan selalu membawa kebahagiaan LAGI?
~Tasha
...
"Permisi, ini pesanannya. Maaf mengganggu," ucap pelayan menaruh dua gelas dan satu piring dengan wajah tanpa dosa
Muka Reza merah padam antara marah dan malu. Marah dengan si pelayan dan malu karena ucapannya terpotong saat ngajak balikan.
Tasha mengambil salah satu gelas yang merupakan pesanannya dan tertawa perlahan, semakin lama semakin lebar dan keras.
"Udahlah, Za." Tangan Tasha terulur memegang tangan mantannya itu. Tasha menundukkan kepalanya bersamaan dengan Reza yang mendongakkan kepalanya.
Reza terdiam. Tangan kekar ala anak SMA itu memutar tangan Tasha untuk menjadi yang dipegang bukan yang memegang, "Sha."
"Gue mau balikan sama lo, Za." Suasana Cafe lengang, mereka berdua terdiam sejenak. Pegangan di tangan Tasha mengerat sampai Tasha meringis karena tenaga tangan Reza lebih kuat.
"Bener?" Tasha mengangguk
Hari ini, Tasha ditraktir habis-habisan sampai perutnya kembung. Setelah membuat Tasha kembung, Reza mengajaknya ke kebun binatang.
Salah satu alis Tasha terangkat seolah bertanya 'ngapain ke kebun binatang?'
"Jenguk saudara gue." Otak Tasha berpikir keras, siapa yang akan dijenguk di kebun binatang? Bukankah kebun binatang tempatnya para binatang berkumpul? Siapa saudara Reza?
Motor mereka melaju beriringan depan belakang menuju kebun binatang. Sesampainya disana, Tasha langsung ditarik, digelandang, diseret Reza sampai jalannya terseok-seok.
"Mau kemana sih?" tanya Tasha geram
Reza berhenti tepat di depan kandang monyet. Tasha tertawa tertahan melihat Reza berhenti di depan kandang moyet, kesimpulannya saudara Reza yang mau dijenguk adalah monyet.
"Lo masih waras kan?" tanya Tasha saat Reza memberikan pisang dan bergurau dengan monyet itu.
"Masih. Dia itu yang beri gue mainan saat gue nangis waktu masih TK kalo ngga salah," jawab Reza yang masih bergurau dengan monyet itu. "Namanya Keyu."
"Hai, Keyu."
Reza mengajak Tasha berkeliling mengitari kebun binatang, saat tiba di air mancur. Tasha menarik kaos yang dikenakan Reza. Reza menoleh. "Apa?"
"Gue capek." Tasha mengipaskan tangannya di depan mukanya.
"Nih, buat lo." Reza menyodorkan es krim yang baru saja di belinya.
Setelah menghabiskan es krimnya, Tasha menyeletuk, "Gue mau pulang."
Reza membuang bungkus es krimnya dan kembali. "Pamit sama Keyu dulu."
Tasha mengangguk dan mengekori Reza. Tasha pulang ke rumah diantar Reza, walau meeka menaiki motor yang berbeda
"Assalamualaikum." Tasha memasuki pintu utama dan melihat kakaknya membuat laporan tentang ikan.
"Kakak buat apa?" tanya Tasha belum faham
Kak Tiara diam dan masih melanjutkan memotong tubuh ikan untuk laporannya "Percobaan."
Tasha merasa diabaikan langsung menuju kamarnya, melihat ada yang ganjil. Tasha berlari menuju meja belajarnya tempat ikan cupangnya hidup.
"BUNDA!" teriak Tasha menggema
Bunda menggeram dan menaiki tangga menuju kamar Tasha, mendengar tangisan anak bungsunya. Bunda membuka pintu dan langsung mendapati Tasha menangis berguling-guling di lantai.
"Kamu ngapain?" tanya Bunda
"Ikan Tasha dibuat percobaan nenek lampir, huaa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
PELANGI MALAM [END]
Teen Fiction[BELUM REVISI] Perjalanan yang berawal dari seseorang yang tak pernah kubayangkan sebelumnya. Sampai ia mampu mengubah segalanya. Hingga aku tahu, aku hanyalah 'pelangi malam'. Sesosok manusia yang selalu diharapkan, namun nyatanya hampa. Kemudia...