Aku tak 'kan mengulangi kesalahan yang sama dengan yang sudah kuperbuat. Apalagi denganmu
~Tasha
|Now Playing :|
Surrender - Natalie Taylor...
“Tas – “
“Dil, bawa jagungnya? Masih ada kulitnya?” cecar Tasha pada Fadil yang masih mengucek matanya. Fadil hanya mengangguk tanpa menjawab pertanyaan Tasha.
Saat Daniel hendak membuka pembicaraan lagi, Tasha memotongnya untuk menanyakan dimana letak jagung yang dibawa Fadil. “Dimana?”
Fadil menunjuk kresek putih di samping tasnya. Tasha langsung berdiri dan meninggalkan Daniel yang mematung melihat perlakuan Tasha padanya. Seketika ia meratapi nasibnya, sebenarnya apa salahnya?
“Ji, bantu gue yuk,” tawar Tasha. Jia hanya mengikuti Tasha ke dapur.
Saat mereka berdua mengupas kulit jagung, sesekali Tasha menolehkan kepalanya ke ruang tengah, tepat dimana Daniel berada. Ia takut jika nanti Daniel marah gegara ia mengacuhkannya.
“Lo ngapain sih sama Dan—“
“Tutup mulut lo!” bentak Tasha seraya menatap tajam Jia yang berada di sampingnya. “Keras banget sih suara lo.”
Jia menutup mulutnya, sejurus kemudian ia memamerkan deret giginya. “Maaf. Emangnya kenapa?”
Tasha menoleh ke ruang tengah lagi kemudian ia berbisik pada Jia, “Dia selingkuh."
Jia tersentak dan menutup mulutnya tak percaya. Ia tak percaya jika Daniel melakukannya. Menurutnya, hanya Tasha seoranglah yang dicintai Daniel. Rupanya duagaannya selama ini salah.
Daniel berjalan mendekati mereka berdua. Saat Daniel hendak membuka pembicaraan, Tasha ngacir begitu saja entah kemana. Jia langsung mengikutinya dan meninggalkan Daniel sendirian di dapur.
“Sha, lo mau kemana?” tanya Jia seraya berlari menyusul Tasha
Tasha menolehkan kepalanya. “Mancing yuk, Ji.”
Jia hanya bisa menghela nafas sabar. Ia sudah tau perawakan Tasha yang setiap sakit hati pasti akan menjadi orang stress. Jia memasuki villa untuk mengambil perlengkapan memancing yang disediakan.
“Ji, gue ikut ya?” tanya Rie memelas. Jia mengangguk menyetujui.
Mereka berdua berjalan menyusuri jalan setapak menuju tempat Tasha menunggu. Tasha memilih tempat yang panas dan tidak ada pepohonan untuk berteduh.
“Kok lo pe’a banget sih, Sha?” tanya Rie geram. Ia langsung menarik lengan Tasha untuk diajaknya ke tempat yang bisa untuk berteduh.
Tasha menarik lengannya kembali. “Gue maunya disini, kalo lo disana ya disana aja.”
Rie memasang muka malas, sebenarnya ia memang malas menghadapi Tasha yang menurutnya mempunyai kepribadian ganda. Rie meninggalkan Tasha di sana dan berjalan menuju Jia.
“Kenapa sih dia kok jadi kaya gitu sama Daniel?” tanya Jia
Rie terdiam tidak menjawab. Ia fokus memegangi alat pancing di tangannya. Ia berharap ada ikan yang memakan umpannya sampai ia tidak mendengar jika Jia mengajaknya mengobrol.
Jia yang kesal karena pertanyaannya tidak dijawab langsung mendorong ringan bahu Rie. Rie terlonjak kaget, awalnya dia hanya terkejut. Tetapi, sedetik kemudian ia tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya. Alhasil ia tercebur ke dalam sungai.
“Jia!” bentak Rie. “Ikut sini lo!”
Rie menarik paksa kaki Jia. Sekarang mereka berdua berenang bersama di sungai yang dangkal itu. Tasha yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepalanya heran.
“Kalian ngapain sih? Mancing ikan atau berenang?” tanya Tasha tanpa mengalihkan pandangannya dari air sungai.
Rie dan Jia tidak menjawab pertanyaan Tasha. Diam-diam Rie mengeluarkan dirinya dari sungai dan duduk di samping Tasha. Jia yang masih di sungai hanya terkikik tak sabar melihat rencana mereka akan berhasil.
“Byuor!”
“Rie!” teriak Tasha yang sekarang bajunya sudah basah kuyup. Tasha menyipratkan air ke arah Jia dan Rie yang sudah membuatnya basah seperti ini. “Awas lo!”
Daniel menatap kebahagiaan Tasha dari balik pintu belakang. ia sebenarnya masih bingung dengan perilaku Tasha. Jika dipikir lagi, ia tidak melakukan kesalahan apapun. Lalu mengapa Tasha terlihat jutek dan marah kepadanya?
Tbc✨
Maap ya, yang kesel sama Daniel boleh curhat sama author kok. Author juga ngga suka sama Daniel, jd nnti kita gibah bareng, hehe. Eh, bulan puasa ya, maap-maap. Gajadi deh>_<
KAMU SEDANG MEMBACA
PELANGI MALAM [END]
Teen Fiction[BELUM REVISI] Perjalanan yang berawal dari seseorang yang tak pernah kubayangkan sebelumnya. Sampai ia mampu mengubah segalanya. Hingga aku tahu, aku hanyalah 'pelangi malam'. Sesosok manusia yang selalu diharapkan, namun nyatanya hampa. Kemudia...