Selamat membaca, jangan bosen ya baca Pelangi Malam❣️✨
...
Sehari setelah kejadian itu kedua kakak beradik itu masih dalam gencatan senjata. Tak mau menyapa satu sama lain, sahut-sahutan dari kamar masing-masing, dan kegiatan saling bertukar novel pun vakum.
Kini di meja makan hanya ada suara dentingan sendok dan piring saja, padahal biasanya mereka bergurau meskipun di mulut mereka terdapat makanan. Bahkan, buah-buahan yang seharusnya dimakan malah dipakai untuk saling lempar melempar.
“Kalian ini, sebagai saudara tidak boleh saling marah. Kalau lebih dari tig—”
“Masih satu hari, Yah!” potong kedua kakak beradik itu
Bukannya dilanjutkan dengan acara makan, tetapi acara makan yang sempat terhenti digantikan oleh ocehan Bunda lebih dari nyanyian Indonesia Raya 3 stanza. Karena malas mendengar ocehan Bundanya yang semakin lama semakin ngelantur, Tasha pergi meninggalkan meja makan setelah makanannya habis.
Di kamar Tasha,
“Sha, gue minta maaf. Gue ga punya uang kemarin, jadi ya terpaksa pakai ikan cupang lo buat percobaan. Maap ya, kapan-kapan gue beliin deh,” ucap Kak Tiara meminta maaf
Tasha hanya menganggukkan kepalanya sekali dan melanjutkan mengerjakan tugas sekolahnya.
“Gue pinjem boneka pooh-nya ya,” canda Kak Tiara
Sontak, Tasha langsung berdiri dari kursi belajarnya dan berteriak, “Jangan, kakak pake yang ngasih Gabriel aja.”
“Bentar aja.”
Tasha mengambil nafas panjang. “Kakak mesti ngiler kalo tidur, ga usah.”
Malam itu berlanjut dengan acara berebut boneka Pooh. Padahal Kak Tiara sendiri sudah memiliki boneka yang seukuran pooh juga.
Ayah dan Bunda hanya bisa menggelengkan kepalanya bahagia melihat kedua anaknya sudah akur seperti sedia kala.
***
Tasha datang dengan wajah sumringah karena tadi malam sebelum tidur mendapat ucapan selamat tidur dari Reza melalui telepon.
Belum sempat duduk di kursi, geng cewek yang haus dengan bahan rumpian langsung menyerbu meja Tasha. Seakan mengintrogasi apa yang terjadi dengan Tasha
“Lo balikan sama mantan lo kan?” Tanya Gita.
Tasha langsung diam tak berkutik karena satu kelas sudah pasti mendengaranya karena suara Gita sangat melengking. Dan sebagian dari mereka langsung ikut mengerubungi meja Tasha dan Rie, tak terkecuali Annie
“Ceritain dong, gue aja kemarin chat ngga dibales,” gerutu Rie. Memang kemarin malam setelah perang dengan Kak Tiara, Tasha ber-video call ria dengan Reza.
“Bentar gue mau ngumpulin buk—”
Teman-temannya langsung bersorak ria mendengar lampu hijau dari Tasha yang notabene anaknya malas diajak ngerumpi.
Setelah mengumpulkan bukunya, Tasha menceritakan semua yang dialaminya kemarin lusa. Dari pertemuannya dengan Reza di Café Tangis, jalan-jalan ke kebun binatang, marahnya dengan Kak Tiara sampai ia duduk disini tanpa dikurangi atau dilebihi sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
PELANGI MALAM [END]
Teen Fiction[BELUM REVISI] Perjalanan yang berawal dari seseorang yang tak pernah kubayangkan sebelumnya. Sampai ia mampu mengubah segalanya. Hingga aku tahu, aku hanyalah 'pelangi malam'. Sesosok manusia yang selalu diharapkan, namun nyatanya hampa. Kemudia...