1. Penghuni Pohon Beringin

1K 64 27
                                    

Note : Cerita ini masih perlu direvisi, jadi mohon maaf apabila PUEBI dan alur masih berantakan.


Selamat membaca🌻

———

Suasana taman belakang SMA Cakrawala terasa begitu hening ketika pulang sekolah. Sebagian besar murid sudah pulang, hanya menyisakan beberapa anggota organisasi yang mengadakan rapat.

Di bawah pohon beringin tua, seseorang duduk di sebuah kursi panjang. Daun-daun kering yang berjatuhan berterbangan di sekitarnya. Pandangannya menerawang kosong ke atas, memerhatikan daun-daun yang melayang itu.

"Penyihir tidak pantas berada di rumahku! Kalian pembawa sial!"

Helaan napas terdengar setelahnya.

"Hei!"

Tubuhnya tersentak saat mendengar seseorang berteriak. Seketika dedaunan tadi berjatuhan begitu saja mengikuti pergerakan angin seperti seharusnya.

Kepalanya menoleh dan mendapati sesosok siswa dengan sebuah bola basket di tangannya.

"Kamu akan ketemu sama dia."

"Siapa dia, Ma?"

"Namanya Angkasa."

Kedua mata elang itu masih menatap lurus ke arahnya.

"Woi! Lo denger gak sih? Gue tahu lo manusia!" Lelaki itu melemparkan bola di tangannya.

Tidak perlu bersusah payah menghindar. Bola itu melayang  melewati kepalanya begitu saja. Membuat lelaki itu terbengong-bengong karena merasa sudah benar membidik sasarannya. Seketika bulu kuduknya meremang. Angin yang berembus di sekitar terasa berbeda dari sebelumnya.

Hiii ... jangan-jangan dia set—

"Gue manusia. Sama kayak lo." Gadis itu beranjak dari tempatnya dan berjalan menjauh.

Tubuh Angkasa tersentak. Isi pikirannya seperti dengan mudah ditebak. Dia masih memerhatikan gadis yang kini semakin menjauh itu.

"Heh! Ngapain lo? Kesambet penghuni di sini tahu rasa lo!" Seorang siswa berambut cepak menepuk pundak Angkasa.

Angkasa menoleh. "Sembarangan! Tadi tuh ada cewek— eh?"

"Cewek spesies mana yang lo maksud? Semua murid udah balik." Lelaki di sebelahnya menyilangkan kedua tangan di depan dada.

Angkasa mencari-cari keberadaan gadis tadi yang ternyata sudah menghilang. Dia langsung mengelus tengkuknya. Apa tadi dia berhalusinasi?

"Sam, sumpah. Tadi gue liat ada cewek di—"

"Di mana? Fix, itu setan pohon beringin. Mampus lo ntar malem tidur sama emak!" Sam berjalan mengambil bola yang tadi dilemparkan Angkasa.

"Lagian lo ngapain juga ke sini? Kan tadi Pak Juan nyuruh lo balikin bola ke ruang olahraga," lanjutnya seraya menarik bahu Angkasa.

Angkasa mengernyitkan dahi. Dia tidak mungkin salah lihat. Gadis tadi memakai seragam yang sama dengannya. Meskipun auranya agak aneh, tapi Angkasa yakin kalau gadis itu manusia. Hanya saja ....

"Lo tunggu di sini. Gue ke dalem dulu." Sam pergi ke ruangan olahraga, sementara Angkasa menunggu di luar. Lelaki itu masih bertanya-tanya soal kejadian tadi.

Ponsel yang berada di dalam saku celananya tiba-tiba bergetar. Rupanya mamanya menelepon.

"Halo, Ma?"

Raya : The Girl Who Hides a Thousand Secrets ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang