Entahlah rasanya pagi ini sulit sekali membuka mata, hari libur itu memang gak ada ritual atau jadwal lain kecuali santai dan pacaran sama kasur, bantal, guling. Tapi ya kalo udah bangun, Alisha ini tipe orang yang susah tidur lagi. Alhasil dia bengong gak jelas. Dan apalagi yang dia fikirkan selain Daren dan Alvin.
"Lis move on lis, jangan pikirin dia mulu. Harus ya gue benci dia kalo itu bisa buat gue lupa" kata Alisha pada dirinya sendiri
Alisha membuka ponselnya, hanya pesan dari Alvin dan Kania. Ia membuka terlebih dulu pesan Alvin. Pesan itu dikirim sekitar 18 menit yang lalu. Hanya menanyai sudah bangun atau belum. Alisha membalas pesan Alvin. Hanya dijawab singkat, cukup satu kata saja.
Alisha beralih ke Kania, gadis itu meminta Alisha menemaninya membeli buku. Sebenarnya Alisha malas, tapi dari pada di rumah dan Daren terus yang muncul dalam fikirannya, lebih baik ia pergi bersama Kania kan. Alisha membalas pesan Kania, mereka akan pergi jam 10.
Belum satu menit dan Alvin sudah membalas pesannya, ini terlalu cepat, membuatnya tak seru. Alisha hanya membaca pesan dari Alvin tanpa dia balas lagi.
"Jam berapa sih? Masih ngantuk anjir" Alisha melihat jam dinding yang terpasang di kamar nya.
Pukul 09.00 Alisha segera menuju ke kamar mandi, lalu menggunakan baju atasan berwarna ungu dengan lengan panjang dan celana jeans panjang. Sederhana saja. Lalu bergegas turun untuk sarapan.
"Mau kemana sayang? Udah rapih aja" kata mama
"Mau temenin Kania beli buku ma" kata Alisha sambil mengoleskan selai pada rotinya
"Berdua aja? Gak minta temenin Daren?" Kata mama
"Ih mama, kita mau sekalian curhat masa ada Daren" kata Alisha
"Oh gitu, kalo itu gak bisa di ganggu deh" kata AlishaAlisha hanya tersenyum, melahap roti yang sudah ia gigit. Beberapa menit kemudian roti itu telah habis, lalu berpamitan pada ibunya, dan segera menuju rumah Kania.
Alisha memencet bell rumah Kania, tak lama keluarlah Kania dan Daren.
"Kok?" Kata Alisha bingung
"Nyokap ngajak dia ikut katanya biar bisa jagain kita." Kata Kania
"Ren, lo pelet nyokap kita pake apaan? Tadi nyokap gue sempet nawarin bareng lo" kata Alisha
"Gue tau gue ganteng" kata Daren berjalan lalu memasuki mobilSementara dua gadis itu hanya menatapnya jijik.
"Udah gila tuh bocah" kata Kania yang ikut berjalan
Kedua gadis itu duduk di kursi belakang dan Daren sendirian di depan.
"Lah kok pada di belakang? Terus gue supir gitu?" Kata Daren
"Heh gak boleh gak sopan sama majikan" kata Kania
"Cepet ya pak" kata Alisha
"Bangsat lo pada" kata DarenKedua gadis itu cekikan sementara Daren hanya kesal dan fokus menyetir. Sekitar beberapa menit kemudian. Mereka sampai di tempat tujuan.
"Pak, tolong bukan pintunya ya" kata Alisha
"Eh iya tolong ya" kata KaniaDaren menatap Alisha dan Kania datar lalu membukakan pintu untuk mereka. Melihat Daren berjalan lebih dulu dan dengan wajah yang datar abis mebuat Alisha dan Kania menatap satu sama lain dengan heran. Kania sedikit berlari lalu memeluk Daren dari belakang.
"Jangan marah kan cuma bercanda, baperan ih jadi cowok" kata Kania melepas pelukannya
Daren berhenti lalu tersenyum, Alisha ikut tersenyum, tak tahu rasanya seperti saat Daren bahagia seperti ini, entah rasanya sangat sedih. Ah bodoh.
"Siapa yang marah? Gue gak tega marah sama kalian" kata Daren
"Gue kira lo marah" kata KaniaDaren menggeleng, menuntun kedua gadis yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri. Mereka mulai berpencar mencari letak buku yang Kania cari, paling tidak membantu.
"Lis kasih tebak-tebakan dong buat gue" kata Daren
"Lah kapan kesininya? Yaudah gue mikir dulu" kata AlishaBeberapa detik kemudian, Alisha menemukan teka-teki yang cukup.
"Hewan laut apa yang bikin sakit hati?" Kata Alisha
"Udang-an mantan yang nikah duluan" kata Daren
"Bukan itu" kata Alisha
"Terus apa?" Kata Daren
"Status kita yang cumi temen" kata Alisha
"Hahaha anjir garing, mau lebih dari temen emang?" Kata DarenJelas membuat Alisha terbang tinggi, kalau itu mau Daren, sudah jelas Alisha memberi izin. Hati nya tinggal diketuk, maka hati itu akan terbuka untuk Daren.
Kania menjewer kuping mereka berdua. Dan itu membuat mereka berteriak kesakitan.
"Bukannya bantu gue nyari buku malah romantis-romantisan" kata Kania
"Eh sorry, bukunya belum ketemu?" Kata Alisha
"Udah nih, ayuk temenin bayar" kata KaniaSetelah Kania membayar bukunya, mereka bingung harus kemana lagi.
"Udah segini doang? Bentar amat dah" kata Daren
"Yaudah mau kemana?" Tanya Kania
"Laper, makan yuk, Kania traktir. Udah 4 bulan kita belum dikasih pajak jadian" kata Daren
"Semangkok bertiga mau?" Kata Kania
"Tapi 3 porsi kan?" Kata Alisha
"Kalo mau 3 porsi beli sendiri" kata KaniaKania tertawa kencang, sambil berjalan ke pintu keluar toko buku itu. Daren dan Alisha menyusul. Mereka memutuskan untuk makan bakso.
"Bu baksonya tiga, minumnya es teh manis tiga juga" kata Daren
Si penjual itu mengangguk, Kania membuka ponselnya, lalu berlalih menatap kedua sahabatnya.
"Kalian kenal Bela?" Kata Kania
"Aduh dia lagi, lo tau kemaren gue berulang kali sangkut paut sama dia" kata Alisha
"Dia yang naro surat di atas meja gue" kata Daren
"Hah? Surat apaan?" Kata Kania
"Gak tau, gak ngerti juga, gak peduli juga" kata Daren
"Dia suka elo bego" kata AlishaTentu kedua sahabatnya itu terkejut, terlebih Kania. Pasalnya Daren sudah menduga itu.
"Lo tau dari siapa?" Kata Kania
"Dia sendiri yang bilang ke gue, waktu gue satu BS sama dia" kata Alisha
"What?" Kania memegangi keningnyaTak lama bakso dan es teh nya datang, mereka memutuskan untuk melahap makanan di depan mereka ini. Setelah bakso tersebut habis mereka pulang.
Alisha memejamkan matanya, dan kenangan tadi di toko buku terlintas begitu saja. Alisha membuka matanya lagi, berharap lintasan itu cepat pergi. Alisha mencintainya dan benci karena merasa bodoh untuk masih menyimpan perasaan itu.
Maaf aku telah membencimu, tapi anehnya aku semakin menginginkan mu, dan mengapa kau tak pernah bisa menjadi milikku. oh ayolah, cinta ini gila, aku sendiri tak bisa menjelaskannya. Ya, aku mencintaimu, dan aku sangat membenci hatiku yang sangat bodoh. Aku membencimu...
Biarlah hari ini aku memikirkanmu
Hari jumat lagi nih, lagi pada liburan ya? Jangan lupa vote dan komennya. Makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend
Teen FictionHanya tentang aku yang ingin aku dan kamu menjadi kita. Mengubah hubungan yang sebelumnya teman saja. Aku tak tahu keinginan ku akankah jadi nyata. Tapi aku berharap nyaman sebagai teman tak membuatku putus asa. Aku akan memperjuangkan apa itu yang...