23. Surat itu

55 6 0
                                    

    Daren sudah siap dengan beberapa berkas dan jaket hitamnya, menjemput Alisha untuk menemaninya ke rumah sakit.

"Eh kirain belom bangun, udah nungguin ternyata" sapa Daren pada Alisha
"Ren, lo serius?" Tanya Alisha
"Gak akan ada yang terjadi sama gue" Daren meyakinkan
"Lo gak mau ngasih tau yang lain?" Tanya Alisha
"Gue gak mau bikin yang lain khawatir kayak elo. Dan gue percaya banget sama lo." Kata Daren

    Mereka berangkat menuju rumah sakit menggunakan mobil Daren. Mereka menunggu resepsionis untuk menanyakan ruangan untuk cek. Sementara Alisha disuruh ke ruangan seseorang yang akan mendapatkan donor dari Daren.

    Alisha membuka pintu nya. Dan ia terkejut yang ada di dalam itu ibu dan adik Daren. Ia menyalimi tangan ibu Daren, lalu memeluknya dan menangis disana.

"Kenapa kita gak pernah tau Bun?" Tanya Alisha
"Awalnya juga bunda kira gak serius. Bunda kira Rio gak butuh donor," kata ibu Daren
"Bun, semuanya bakal baik-baik aja kan? Gak akan ada yang terjadi sama Daren atau pun Rio?" Tanya Alisha
"Semua akan baik-baik aja" kata ibu Daren

    Daren kembali setelah cek. Duduk di sofa yang terdapat di ruangan itu. Alisha menghamprinya

"Apa? Suratnya ada nanti jam 7 malem. Lo mau nunggu disini? Apa gue temenin liat Alvin latihan?" Tanya Daren
"Boleh emangnya liat dia?" Tanya balik Alisha
"Kan kemaren gue udah janji. Yuk" Daren menggenggam tangan Alisha membawanya keluar dari ruangan itu menuju parkiran. Dan membawanya ke tempat latihan menggunakan mobil

    Tak lama mereka sampai di tempat latihannya, dan betul saja, Alisha dan Daren dapat menemukan Alvin, Kevin, dan beberapa teman lainnya.

"Alvin!" Panggil Alisha

    Alvin menoleh lalu tersenyum, dan kemudian menghampiri Alisha. Memeluk gadisnya erat.

"Jadi dateng ternyata" kata Alvin
"Jadilah kan Daren udah janji" kata Alisha
"Yaudah lo duduk di situ aja sama Daren gue lanjut latihan ya" kata Alvin
"Semangat" kata Alisha

    Alisha duduk di bangku panjang yang terletak di tepi lapangan. Alvin melanjutkan latihannya. Tim Alvin mendapat skor jauh di atas tim lawan.

"Kalian gak mau pulang sekarang kan? Makan dulu yuk, gue traktir. Tapi kalo gue sampe menang, kalian yang traktir gue" kata Alvin
"Iya gampang itu mah, yang penting sekarang lo traktir kita" kata Daren
"Yok, di deket sini ada warung padang" ajak Alvin

    Mereka menuju warung padang yang dimaksud Alvin, memesan makanan sepuasnya, biar saja. Toh Alvin yang akan membayar.

"Acaranya minggu depan ya? Semangat ya gue yakin lo bisa Al" kata Alisha
"Makasih sayangku, eh Ren bukannya lo disuruh buat band? Gimana udah dapet?" Kata Alvin
"Member sih udah dapet, tapi latihan nya masih bingung. Gak ada jadwal kosong." Kata Daren
"Diskusiin aja lagi, pasti ada lah" kata Alvin

    Kevin datang sambil berlari, duduk di samping Daren.

"Gue di tinggalin, Daren jahat lo, udah tau kalo sama mereka berdua lo jadi nyamuk. Dah lah, gue mau mesen dulu bye" kata Kevin

    Kevin kembali, lalu mereka menyantap makananan dengan nikmat, sambil diiringi beberapa topik pembicaraan singkat. Kevin melirik jam.

"Eh waktu istirahat kita udah abis," tegur Kevin
"Eh iya kita duluan ya? Kalian abis ini mau kemana?" Tanya Alvin
"Pulang mungkin, semangat latihannya bro" kata Daren

    Mereka mengacungkan jari jempol, lalu keluar dari warung padang. Alisha dan Daren menuju ke rumah sakit lagi. Karna 4 jam lagi mereka akan tau hasil cek nya.

"Bun, bunda sama Rio udah makan? Mau Daren beliin di kantin?" Kata Daren
"Udah ada roti, kita udah nyemilin roti kok" kata Ibu Daren
"Ya elah, mau di beliin nasi gak? Nyemilin roti mana kenyang?" Kata Daren
"Gak usah, bunda panik nunggu hasil mana nafsu makan sih Ren" kata ibu Daren
"Lebay bun lebay, dah ah Daren mau ke ruang tadi, sepuluh menit lagi" kata Daren
"Gue ikut" kata Alisha
"Ayo" ajak Daren

   Mereka berdua menunggu surat itu. Surat yang akan memberi tahu mereka. Dan tak lama dokter datang membawa surat mereka membacanya.

"Syukur hasilnya cocok" kata Daren
"Ren, hati ren? Lo bercanda?" Tanya Alisha
"Lo udah baca kan? Yaudah" kata Daren
"Hati Ren, itu penting banget buat tubuh lo" kata Daren
"Yaelah Lis gak semuanya kali, paling kurang dari setengah. Ngomong-ngomong soal hati jadi pengen gombalin elo deh" kata Daren
"Daren bukan saatnya nge jayus tau" kata Alisha
"Walaupun nanti hati gue gak utuh lagi, cinta gue ke elo akan tetap utuh" kata Daren
"Anying," Alisha memeluk Daren

    Alisha tau Daren sudah memikirkannya baik-baik. Sudah memikirkan segala resikonya. Dan Alisha tau Daren sudah melakukan yang terbaik. Untuk hidup adiknya dan hidupnya.

"Gue akan selalu dukung lo apapun yang terjadi. Itu kan gunanya sahabat?" Kata Alisha

    Daren melepas pelukannya, menatap mata Alisha lekat. Agak sakit mendenar kata sahabat padahal Daren menginginkan lebih dari itu.

"Sahabat?" Daren mengacungkan jari kelingking nya
"Sahabat" Alisha menautkan kelingkin Daren dengan kelingkingnya.

    Mereka kembali ke ruangan Rio di rawat. Daren membuka pintu. Ibunya langsung menatap dengan pandangan bertanya. Daren tersenyum menyerahkan surat yang ada di genggamannya untuk di baca oleh ibunya.

"Hasilnya cocok Ren" kata ibu setelah membacanya
"Iya cocok, bulan depan kan bun oprasinya?" Tanya Daren
"Ah, bunda sayang banget sama kamu" ibu memeluk Daren

    Daren tak boleh terlihat lemah, jujur saat ini ia ingin sekali menangis. Ia ragu dan takut kalau tak berjalan lancar. Tapi kebahagiaan ibu dan adiknya, membuatnya menarik nafas dan tersenyum yakin dengan apa yang ia lakukan.

"Anterin Lisha pulang sana, udah malem banget. Atau ajak dia makan dulu sana" ucap ibu Daren
"Yaudah Daren juga mau tidur di rumah aja ah" kata Daren

    Daren dan Alisha kembali lagi ke mobil. Daren akan mengantar Alisha pulang.

"Lo mau makan dulu gak?" Tanya Daren
"Ah mama masak. Nanti kalo gak gue bantu masak makanannya dibuang, sayang" kata Alisha
"Iya sayang" kata Daren tersenyum nakal
"Bisa aje lo maemunah" kata Alisha

     Daren melajukan mobilnya ke rumah Alisha. Sekitar 15 menit mereka sampai di depan rumah Alisha.

"Makasih udah nemenin gue, makasih udah mau rahasiain ini," kata Daren
"Makasih udah nganterin gue pulang, makasih juga udah mau mempercayakan gue buat hal yang besar kayak gini" kata Alisha
"Masuk sana, jangan lupa makan, abis makan bersih bersih, terus tidur" kata Daren
"Oke good night" kata Alisha

    Alisha masuk ke rumahnya, sementara Daren melajukan mobilnya ke rumahnya.

Akhirnya gais bisa on time, menurut kalian Daren bakal baik-baik aja apa enggak? Jangan lupa vote sama komen oke?

Just FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang