19.

80 6 0
                                    

    Kevin dan Raisha sudah ada di dalam mobil. Raisha berpikir keras, apa yang harus ia lakukan agar Kania mau memaafkannya. Kalau memberi sesuatu nanti di sangka cari perhatian. Ah ia harus apa.

"Kenapa sih? Kayak lagi bingung" tanya Kevin yang lagi menyetir
"Hah? Gak apa-apa. Cuma liatin langit aja, soalnya mendung" kata Raisha
"Ah iya ya, gelap banget" kata Kevin

    Tak lama setelah percakapan itu, kilat mulai terlihat, dan tepat setelah itu hujan deras turun.

Dilain tempat, Alisha dan Alvin sedang di pinggir jalan. Alisha menunggu Alvin membetulkan motor pespa tua yang mogok itu.

"ALVIN INI UDAH HUJAN. Itu motor punya siapa sih?" Tanya Alisha berteriak karna suara hujan yang deras.
"Punya temen gue" kata Alvin
"Emang motor lo kemana? Lagian motor butut gini ngapain di pinjem sih?" Kata Alisha
"Temen gue minjem motor gue tadi, mau gak mau gue pake motor dia."  Kata Alvin
"Jangan bilang itu orang yang sama pas kita ketemu di Bus Sekolah waktu itu?" Tanya Alisha
"Iya" kata Alvin
"Ih apaan banget sih, ngerepotin" kata Alisha

    Alvin menghampiri Alisha. Alisha menatap Alvin, dia terlihat sangat tampan dengan rambut yang basah itu.

"Bisa diem kan?" Tanya Alvin
"Gak, gue kedinginan" kata Alisha
"Yaudah gue telephone temen gue atau orang bengkel buat beresin motornya. Kita naik taksi aja" kata Alvin membawa Alisha ke dalam rangkulannya

     Alisha merasa ia harus memeriksa keadaan jantungnya, ini berdetak sangat kencang dari biasanya. Tak lama ada taksi yang lewat, mereka segera menaiki taksi itu.

     Sekitar lima belas menit, mereka sampai depan kompleks, memutuskan untuk turun disana. Hujan tak terlalu sederas tadi.

"Tau gak waktu kita pulang naik bus sekolah, kan gue bareng Agnes tuh, dia bilang dia suka sama cowok udah 5 tahun. Lo tau siapa dia?" Tanya Alvin
"Agnes gak pernah cerita. Gue tau kalo dia suka sama orang 5 tahun. Tapi dia gak pernah ngasih tau namanya, gue mau pun Raya gak akan maksa dia buat cerita semua rahasianya, kecuali dia sendiri yang mau ngasih tau" kata Alisha
"Waktu itu dia kasih gue semangat buat perjuangin lo" kata Alvin
"Anaknya emang puitis, waktu itu dia bilang apa?" Tanya Alisha
"Kalo gak salah gini, wajar kalo Alisha kayak gitu, seorang gadis gak mungkin menunjukan cintanya dengan mudah. Jadi lo gak akan sadar sama perasaannya. Pikirin itu buat kedepannya, dan semangat!" Kata Alvin berusaha mengingatnya
"Gila jadi kalian gibahin gue? Tapi si Agnes peka banget, jadi sayang" kata Alisha
"Sama gue sayang gak?" Tanya Alvin
"Walau gak peka kayak Agnes, gue tetep sayang kok" kata Alisha melambaikan tangan dan masuk ke dalam rumahnya

    Alvin tak sadar kalau ia sampai rumah Alisha, ia meninggalkan rumah itu dan berjalan lagi untuk sampai ke rumahnya. Baik Alvin maupun Alisha mereka mandi dan bersih-bersih.

     Kalau biasanya Alvin menelephone Alisha saat ini ia langsung tidur, rasanya sangat lelah. Soal motor pespa itu ia sudah menelephone temannya tadi. Tak lama Alvin terlelap dalam tidurnya.

     Keesokan harinya mereka sekolah, tapi Kania belum. Dia baru pulang ke rumahnya dari rumah sakit, dan kata dokter ia harus beristirahat satu atau dua hari lagi.

"Ma, aku gak boleh sekolah?" Tanya Kania
"Udah ikutin aja kata dokter. Lagian udah tau alergi dan itu gak boleh kamu minum. Kenapa di minum?" Tanya mama Kania
"Ah mama" Kania merengek
"Apa kalau kata anak muda sekarang? Buncit? Eh buncin" kata mama Kania
"Bucin ma, udah ah mama sok gaul nih. Kania mau mandi" kata Kania

    Kania menatap pantulan dirinya di cermin sebelum mandi. Ruam di tubuhnya sudah mulai hilang, dan dia merasa baik-baik saja hari ini. Kenapa dokter itu sangat khawatir?

🌻🌻🌻

    Mereka sudah berkumpul di sekolah kecuali Alisha dia di ajak Agnes dan Raya ke kantin. Sementara yang lain berkumpul di kelas Alvin, untuk merencanakan kejutan untuk ulang tahun Alisha.

"Kan bentar lagi kita penilaian akhir semester dan Alisha ulang tahun pas liburan. Gimana kalo kita jalan juga? Nginep di pantai misalnya?" Usul Kevin
"Ya kita bisa have fun juga. Mau nya dimana? Gunung? Pantai?" Kata Daren
"Puncak aja lah jangan jauh-jauh" kata Kevin
"Oke, semangat buat ulangannya dan semoga Lisha suka" kata Raisha
"Iya, yaudah balik ke kelas yuk Ren, bentar lagi bell bunyi" kata Kevin

     Daren dan Kevin kembali ke kelas mereka dan Alisha sudah di sana mengobrol dengan Agnes, Raya, dan beberapa siswi lain.

"Masih pagi udah pada nge ghibah" kata Kevin
"Suka-suka sih" kata Dinda
"Ya, ya, ya" kata Kevin duduk di bangku kosong lain. Pasalnya bangkunya dan Daren di gunakan untuk mereka menggosip

    Tak lama bell berbunyi mereka kembali ke tempat duduk masing-masing.

"Cewek emang suka ngomongin orang ya Kev?" Tanya Daren
"Mana gue tau? Tanya aja sama cewek" kata Kevin
"Lo kan dulunya cewek," kata Daren
"Lo kira gue kebalikannya lucinta luna?" Kata Kevin
"Ya kali gitu" kata Daren
"Cuk sumpah deh, belakangain ini lo cool banget, gue gak suka sama gaya lo." Kata kevin
"Suka-suka gue sih" kata Daren
"Tuh kan, jangan-jangan elo yang cewek." Kata Kevin
"Bacot" kata Daren

    Kevin diam, dan tak lama pintu di buka dan memunculkan guru yang akan mengajar. 'Ah tuh guru kenapa dateng sih'. Semua murid berpikir seperti itu. Dan mengucapkan kalimat itu dalam hati.

    Pelajaran dimulai, mereka belajar dengan konsentrasi. Dan mencoba mengerti penjelasan dari guru yang mengajar.

     Setelah beberapa jam berada di sekolah, akhirnya mereka pulang ke rumah. Tak ada yang mereka ingin lakukan kecuali belajar. Tadi guru mereka ke kelas dan memberi tahu kalau ujian akhir semester 1 akan di adakan senin depan. Sementara sekarang sudah hari kamis.

    Mereka sudah kelas 12 sekarang dan itu artinya mereka akan dekat dengan ujian-ujian dan tak ada waktu untuk bersantai lagi.

Hai bertemu lagi di hari jumat, aku bingung kasih judul apa. Jadi ya cuma angka aja. See you mingdep ges, vote sama komen gak boleh ketinggalan oke?

Just FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang