43. Bebas

30 5 0
                                    

    Hari-hari Ujian Nasional terlewati dengan lancar, sekarang adalah hari terakhir mereka ujian.  Dan artinya setelah itu merek bebas, tak ada kegiatan lagi di sekolah. Dan mengistirahatkan otak mereka di rumah.

"Akhirnya ini yang terakhir" kata Raya
"Iya otak bisa bernafas lega abis ini. Abis itu tinggal santai-santai di rumah" kata Agnes
"Tapi kan pasti deg-deg an juga kalo nunggu hasil" kata Alisha
"Iya sih. Tapi ya bodo amat. Abis ini gak ada niatan maen apa? Bosen nih gue di rumah" kata Agnes
"Mau main? Ke rumah Alvin aja. Nanti kita kesana, soalnya ada adek Alvin sama sodaranya" kata Daren yang tiba-tiba duduk di antara mereka
"Tunggu adik sama sodaranya? Sodaranya Radit bukan?" Tanya Agnes
"Yap, kalo mau dateng ke rumah Alvin aja" kata Daren
"Gue ikut lah asu, Lis boleh kan?" Tanya Agnes pada Alisha
"Kan tadi kata Daren dateng aja. Tuh si Raya mau ikut gak?" Tanya Alisha
"Sudah di pastikan saya ikut" kata Raya

    Mereka kembali ke bangku dan ruangan. masing-masing saat bel berbunyi. Dan tak lama guru pengawas masuk.

"Ya berdoa dulu sebelum ujian. Berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing mulai" kata guru pengawas itu

     Seluruh murid menundukan kepala mereka untuk berdoa dan memohon yang terbaik pada tuhan.

    Dan seperti hari sebelumnya ujian berjalan lancar. Dan mereka bersorak dan pulang ke rumah masing-masing atau main ke rumah teman.

"Jadi kan?" Tanya Raya yang tiba-tiba ada di depan Agnes
"Iya, yok" ajak Agnes
"Ayo Daren, Kevin" teriak Alisha kepada dua laki-laki yang sangat lambat itu
"Naek apa ini? Pada gak bawa mobil kan?" Tanya Daren
"Taksi online? Ah penuh nanti mobilnya, BS aja gimana?" Usul Agnes
"Ayo tanya yang lain" kata Kevin

    Mereka menuju ke ruangan Alvin, Kania, sementara ruangan Raisha di sebelah ruangan mereka.

"Woy kita naek BS ya? Yok jalan yok," teriak Kevin dan tak sadar kalau ada guru yang masih santai di sana sementara murid yang lain sudah beberes
"Eh bapak, udah pulang pak, betah amat" kata Kevin menyalimi tangan guru itu

    Kevin keluar lagi, sementara di ruangan itu semua kecikikan kecil. Alisha, Daren, Agnes,  dan Raya juga ikut terkekeh.

"Ck, orang goblok" celetuk Daren

    Tak lama seluruh murid dari ruangan itu keluar. Dan melirik ke arah Kevin.

"Kamu bapak tandain ya?" Gurau pak guru lalu berjalan meninggalkan muridnya yang sedang meledek Kevin
"Mampus lo! Gak lulus macem mana? Raisha gak mau sama lo lah" ejek Kania
"Jahat asu, diem lo semua yang lagi ketawa" teriak Kevin tapi seluruh murid tetap cekikikan.

    Tak lama Raisha menghampiri mereka lalu ke rumah Alvin.

"Cie Agnes mau ketemu sama pasangan LDR nya" goda Alisha saat sudah duduk di Bus Sekolah

     Yang lain ikut tersenyum dan menggoda Agnes. Bus itu berhenti di dekat gang mereka. Hanya perlu berjalan saja dari sana. Mereka berjalan sambil mengobrol, hingga tak sadar sekarang sudah di depan rumah Alvin.

"Yuk masuk" kata Alvin membuka pintu rumahnya
"Makasih Alvin," kompak yang lain

    Mata Agnes dan Radit bertemu, mereka diam seperkian detik menatap satu sama lain, hingga akhirnya berpelukan.

"I miss you so much" kata Radit
"Too" kata Agnes membalas pelukan radit
"Ah baper" kata Kania

    Sementara Revan diam, hanya sesekali tersenyum. Alisha tau itu.

"Kalian udah baikan kan?" Tanya Alisha
"Ya, dan gue harap gak ada yang khianatin perdamaian kita lagi" kata Revan
"Ya gue juga berharap gitu" kata Alvin
"Nah gitu dong akur-akur" kata Raisha

    Bi Rosa menyediakan beberapa cemilan dan minuman untuk mereka. Mereka tertawa bersama dan bercerita banyak hal.

"Ke Bali lah rame-rame kayak gini" kata Radit
"Ayo aja, tapi nanti abis lulus" kata Kevin
"Semua ikut kan? Kalo kemaren kurang rame" kata Kania
"Siap, main tebak-tebak an yuk" kata Raya
"Ayok, siapa duluan?" Tanya Raisha
"Yang paling tua" kata Kevin
"Kecoa apa yang bisa masuk ke rumah sakit. Hayo apa" kata Radit
"Apaan anjir" kata Kania
"Gak tau" jawab Daren
"Gua tau, kecoalakaan" kata Kevin
"Asu dia jagonya" kata Raya
"Panda-panda apa yang bikin seneng?" Alvin memberi tebak-tebakan
"Pandangin kamu" kata Alisha
"Pacar gue pinter banget emang" kata Alvin
"Kotak apa yang menyakitkan?" Lanjut Kania
"Kotak mencintaiku" kata Revan
"The real sad boy" kata Radit

    Lalu di lanjutkan satu-persatu dari mereka. Tak sadar waktu sudah sore. Dan orang tua mereka memerintahkan mereka untuk pulang ke rumah masing-masing. Dan akhirnya mereka pun pulang.

    Sekarang rumah Alvin sepi, ia membaringkan tubuhnya di kasur. Lalu perlahan Revan duduk di sampinya sambil bersandar.

"Gak ada niatan buat nengokin Sarah?" Tanya Revan
"Ayo, kapan lagi lo kesini? Besok ya, kan gue juga udah bebas. Udah gak ada ujian" kata Alvin
"Besok ya? Lo mau kan?" Tanya Revan
"Sip, sekarang istirahat aja dulu" kata Alvin

   Setelah beberapa kata mereka memutuskan untuk tidur. Dan Revan kembali ke kamarnya.

    Keesokan harinya, mereka sudah di depan makam Sarah sekarang. Membaca nama yang tertulis batu nisan. Sarah Sherlina nama itu entah mengapa mereka merasakan kehadiran Sarah di sekitar. Mereka tersenyum lalu menerawang ke masa lalu.

"Gue gak ngomong banyak, bahkan gue gak tau lo denger atau enggak. Yang jelas lo seneng kan kita baikan? Maaf gue gak bisa nepatin janji gue buat terus jagain lo. Jujur gue kangen lo, makasih udah gua kesempatan buat jadi pacar lo waktu itu. Sar, sampe detik ini gue tetep sayang sama lo." Kata Revan
"Yang tenang ya, udah lama ya? Maafin gue yang egois. Lo ikhlas kan Sar buat nerima semuanya. Kita baik-baik aja, maaf gak pernah ngunjungin lo. Kita kangen banget main sama lo. Gue juga sekarang udah punya pacar namanya Alisha dia kalem kayak lo" kata Alvin
"Ah kita gak gila kan ngomong kayak gini? Gue gak mikirin lo ada disini atau enggak,  lo denger atau enggak. Yang jelas kita cuma mau ngungkapin itu kita bangga dan seneng banget pernah jadi temen baik lo, gue pernah jadi pacar lo, dan kita pernah mencintai satu orang yang sama yaitu elo. Doa in ya gue sama Alvin dan orang yang kita sayang selalu dalam keadaan baik. Dan pasti kita akan doain lo, yang tenang ya, i always love you babe. You in here, you in my heart. And i never forget, with who i fall in love" kata Revan
"Kita pamit, gak bisa lama-lama" kata Alvin

    Mereka berdua mengepalkan tangan lalu berdoa untuk Sarah. Lalu pergi dari sana menuju rumah mereka.

Gak tau, makin deket sama akhir makin gak jelas, makin telat juga up nya. Sorry ya, vote sama komennya boleh dong. Makasih...

Just FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang