37. Yang Sebenarnya

38 5 0
                                    

    Alisha masuk sekolah seperti biasa. Dan tak disangka saat masuk kelas Kania sudah menunggu di bangku Alisha.

"Awas lo gue mau duduk, ngapain kesini sih? Salah kelas lo" kata Alisha
"Lisha gue lagi galau, pagi-pagi udah lo marahin aja" kata Kania
"Galau kenapa? Mantan ngajak balikan? Kalo masih suka mah ya terima aja" kata Alisha
"Kok jadi bahas mantan?" Tanya Kania heran
"Bastian ngajak balikan? Gak usah galau lah anjir. Terserah lo itu mah" kata Alisha
"Kok Bastian. Gue galau karena kemaren gak ada kepastian dari Daren. Gue galau karena, cinta gue bertepuk sebelah tangan" kata Kaniw
"Coba deh lo liat dulu lo ngapain kemaren? Secara mana ada sih yang mau pacaran sama cewek yang masih terikat sama bayangan mantan kayak lo" kata Alisha
"Gue gak ngerti sumpah" kata Kania
"Ya coba lo pikir sendiri. Siapa yang pantes di salahin di situasi ini" kata Alisha
"Daren lah, dia ngilang gitu aja, bikin kita semua khawatir, udah gitu dia gak nepatin janji taruhan kita lagi" kata Kania
"Gak salah tuh? Bukannya elo yang kemaren pelukan sama Bastian,  ketemuan sama Bastian, dan atas kejadian itu lo masih nyalahin Daren?" Kata Alisha
"Hah? Kok lo tau?" Tanya Kania
"Lo amnes apa pikun? Kita tetanggaan. Asal lo tau ya... ah!" Kata Alisha
"Ck, kenapa?" Kata Kania
"Berisik jing, kalo berantem gak usah pake toa, ini kelas orang" omel Agnes
"Tuh ibu kos udah marah, sono gih, diluar aja berantemnya" kata Raya

    Mereka berdua keluar kelas, mereka sadar kalau memang suara mereka cukup keras dan takut yang lain terganggu. Kania dan Alisha memutuskan melanjutkan debat mereka ke toilet wanita.

"Apa? Lo mau ngomong apa? Gue gak tau apa?" Kata Kania
"Gue tau Daren kemana, gue tau kabar Daren, gue tau kalo kemaren dia kerumah lo, dan gue tau apa yang dia liat pas sampe di depan rumah lo. Gue tau Kania" kata Alisha
"Jadi kemaren?" Tanya Kania
"Ya, sesuai apa yang ada di pikiran lo. Daren kerumah lo, dia liat lo pelukan sama Bastian, dan dia liat senyum lo itu bahagia banget. Dan lo masih bilang Daren gak nepatin janji nya, dia maksain dateng padahal kondisinya gak memungkinkan untuk itu" kata Alisha
"Kenapa gak memungkinkan? Daren kenapa Lis? Dia baik-baik aja kan?" Kata Kania
"Daren baik-baik aja. Ah gue di suruh rahasiain yang satu itu. Dan gue gak akan ngasih tau siapa pun, termasuk elo. Udah beres kan? Jadi berhenti bilang Daren gak nepatin janji nya" kata Alisha
"Lis lo tau kan Daren dimana? Gue mau nulis surat buat dia dan tolong nanti kasihin surat itu ke dia. Nanti istirahat gue kasih ke elo" Kata Kania
"Oke nanti gue tunggu dikelas" kata Alisha

    Alisha dan Kania kembali ke kelasnya masing-masing. Dan ada seorang wanita yang bersembunyi di salah satu bilik kamar mandi.

"Ya ampun, jadi yang gue liat di rumah sakit kemaren itu beneran kak Lisha dan kak Daren. Ah gue bingung mereka itu beneran sahabat atau lebih sih, kok sampe sedeket itu. Bahkan kak Lisha lebih deket sama kak Daren di banding kak Alvin pacarnya sendiri, huh" ucap gadis bernama Anna itu

    Anna sering sekali berada di toilet entah apa tujuannya, teman-temannya bilang kalau dia makhluk penunggu toilet. Padahal oh ayolah dia juga manusia. Namun saat di katai seperti itu ia hanya berkata "i love toilet, and i love Daren"

🌻🌻🌻

    Bel istirahat pun berbunyi, Kania segera menuju ke kelas Alisha, ia rela perutnya keroncongan dan ia biarkan tak makan padahal tadi pagi ia belum sarapan.

"Lo gak ke kantin?" Tanya Kania
"Kan gue nunggu elo ngasih surat bego, lama banget sih" kata Alisha
"Nih, gue nitip ya, makasih Alisha" kata Kania
"Eit, gak ada yang gratis. Nanti kalo lo dapet balesan surat dari Daren. Lo traktir gue Mie ayam pak suryo, oke?" Kata Alisha
"Untung temen, yaudah iya" kata Kania

    Alisha tersenyum sambil menaruh surat dari Kania di tas nya.

"Jangan di baca" kata Kania
"Gak bisa juga gue baca tulisan lo, gue berharap Daren gak tiba-tiba minus gara-gara liat tulisan lo yang sungguh memukau itu" kata Alisha
"Bangke, heh yang ada tulisan lo yang bikin mata sakit. Gue mah bagus kali" kata Kania
"Iya kania iya, bel masuk mau bunyi balik sono, lagian lo bikin surat lama bener" kata Alisha
"Maklum buat gebetan soalnya, udah ah gue balik ke kelas, bye jangan kangen" kata Kania

    Kania kembali ke kelasnya, melihat Alvin yang sepertinya tak makan juga. Kania duduk di bangkunya, mau tak mau ia harus menanyai Alvin.

"Al, lo gak makan?" Tanya Kania
"Lo dari kelas Lisha kan? Ah gue gak tau deh, akhir-akhir ini kalo di ajak ketemu nolak, pasti ada janji atau urusan sama yang lain" kata Alvin
"Dia marah kali sama lo" kata Kania
"Gue salah apa? Masalah gue sama dia tentang masalalu gue dan Revan udah beres kok. Terus apalagi?" Kata Alvin

    Baru satu detik Kania berfikir. Apa jangan-jangan Alisha sibuk mengurusi persembunyian Daren. Sudah jelas-jelas yang tau Daren hanya Alisha. Dan artinya ia sangat sibuk untuk itu.

"Udah nanti lo chat, terus lo bujuk, siapa tau dia luluh dan mau cerita dia kenapa sama lo, yaelah jarang gue nemu cowok ngegalau kayak lo" kata Kania
"Sst, kalo mau ngeledekin gue jangan sekarang, eh gue minta catetan ya, gue mau tidur. Thanks" kata Alvin
"Huh, untung temen, kalo bukan udah gue tendang lo ke laut biar di makan hiu" gumam Kania

    Hingga bel masuk berbunyi, sesuai permintaan teman terlaknatnya itu, ia membuat catatan, Kania sendiri heran kenapa mau-mau an saja dia mencatat untuk Alvin.

    Tak sadar bel pulang sudah berbunyi, Alisha segera pergi ke rumah sakit. Namun saat di parkiran.

"ALISHA!" Panggil seseorang
"Kenapa Al? Aduh maaf ya gue belakangan ini sibuk banget, aduh kapan ya? Nanti kalo senggang gue sempetin jalan sama lo deh." Kata Alisha
"Gue pacar lo, bukan fans lo yang ngejar buat minta tanda tangan lo, sampe sebentar aja buat ngobrol dan pulang bareng, lo gak bisa" kata Alvin
"Aduh Al, besok deh besok, sekarang gue juga bawa mobil" kata Alisha
"Udah lah, anggep aja kita gak ngobrol tadi, gue balik ya, hati-hati" kata Alvin menuju mobil nya dengan perasaan kecewa

    Alisha ikut masuk ke mobil, ia menepuk dahinya sendiri, ah ia merasa sangat tidak tahu diri, Alvin itu pacarnya dan apa ia membiarkan Alvin menahan rindu hanya karena merawat Daren di rumah sakit. Tapi bagaimana pun juga Daren sahabatnya, dan kesehatan Daren jauh lebih penting. Ah Alisha merasa bimbang sekali saat ini, semoga Kania dapat menjaga Daren sehingga ia tak perlu menahan rindu pada kekasihnya itu.

Udah mulai belajar gais, jadi susah banget ada waktu. Yaudah jangan lupa komen dan vote nya

Just FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang