Agnes sangat gugup sekarang, ia tak bisa sendiri ke sana. Oh ayolah Alisha angkat telephone nya.
Sementara itu, tim futsal Alvin berlari mengisi lapangan hal itu membuat seluruh wanita yang masih di kelas ke luar kelas. Dan yang di koridor menjerit keras. Alvin tersenyum melirik ke arah Alisha dan mengedipkan sebelah matanya. Wanita yang lain tau itu, mereka langsung melemparkan tatapan sinis nan mematikan pada Alisha. Alisha hanya mengangkat bahu malas, lalu meneriaki nama Alvin.
Bola di oper ke sana dan kesini. Hingga berada di kendali Zidan teman satu tim Alvin. Dengan sekuat tenaga ia menendang bola dan masuk ke gawang. Mereka berhasil mencetak gol di menit pertama. Kemudian riuh dengan suara tepuk tangan.
Alisha memang tidak mendengar bunyi telephone nya, tapi ia merasakan getar di kantong rok nya. Alisha menepuk bahu Kania.
"Jagain tempat gue, gue mau ngangkat telephone bentar" kata Alisha
Alisha berjalan ke toilet mengangkat telephone yang ternyata itu dari Agnes.
"Eh buset, lo nonton mereka di sekolah kan? Bukan di studio? Rame bener" Tanya Agnes
"Biasa cogan nya lagi main" kata Alisha
"Lis mau temenin gue gak? Gue gak bisa kalo sendiri" kata Agnes
"Lah? Kan elo yang pengen ketemu. Kenapa harus ada gue?" Kata Alisha
"Lis gue gak mau gugup sendiri. Temenin gue ya?" Rayu Agnes
"Yaudah gue selesain dulu nonton Alvin nya" kata Alisha
"Yang taken mah beda" kata AgnesAlisha menutup telephone nya lalu kembali ke tempatnya.
"Skor nya berapa?" Tanya Alisha
"7:1" jawab Kania
"Kayak nya gue gak lama deh telephone an nya" kata Alisha
"Gak tau dah mereka bikin syok.""AAAAAA, GOOOLLL" teriak seluruhnya. Bisa di pastikan besok suara mereka akan habis.
"Nanti gue gak pulang bareng lu ya" kata Alisha
"Kenapa emangnya?" Tanya Kania
"Tadi gue udah janjian. Gak apa-apa kan?" Kata Alisha
"Gak apa-apa lah. Kan yang bawa mobil gue" kata Kania
"DOR! Cewek cantik lagi ngapain? Boleh abang temenin?" Tanya seseorangKeduanya menoleh, lalu menatap Kevin malas. Sementara Kevin hanya tersenyum.
"Kok lu kalah sih?" Tanya Kania
"Sengaja, biar tim kita gak lawan tim Alvin. Capek jir udah gitu malu lagi kalo tuh lo liat mereka nyetak gol 8 tim lawan masih satu. Ralat mereka udah sembilan" kata Kevin ketika mendengar teriakan dari seluruh sekolah
"Kev, Agnes mau ketemuan sama mantan gebetannya. Mau temenin gue gak? Gue gak mau jadi nyamuk sendirian" kata Alisha
"Agnes kembaran mak lampir? Sama yang lima tahun lalu itu? Haha, ayo deh mau ngeledikin" kata KevinSekitar beberapa menit pertandingan selesai dengan skor 27:6. Alisha menarik tangan Kevin.
"Kania duluan ya?" Teriak Alisha
"Iya hati-hati" kata KaniaMereka segera ke restoran yang sudah di beri tau alamatnya oleh Agnes. Mereka duduk di meja kosong samping kanan Agnes, berpura-pura tak kenal. Entah lah harusnya mereka tak perlu melakukan itu kan?
Radit menggenggam tangan Agnes. Dan bisa dilihat Agnes sangat gugup saat ini, tapi ia berpura-pura tak memiliki perasaan lagi pada pria di hadapannya.
"Gue minta maaf, tolong kembali kayak dulu" kata Radit
"Kenapa diem aja? Lo masih belum bisa maafin gue? Apa luka yang gue beri ke elo belum sembuh? Apa gak tempat di hati lo buat gue? Sejak hari itu, lo gak tau berapa banyak hal yang gue sesali. Maafin gue, itu gak akan terjadi lagi." Kata Radit
"Baru sekarang Dit? 5 tahun lalu lo kemana?" Agnes melepas genggamannya
"Gue rasa gue buta, gue nyakitin lo. Gue bikin lo nangis. Kayaknya gue gak pantas dapetin cinta lo. Dan sejak saat itu, jatuh cinta sama lo itu terlalu mudah. Kembali lah padaku, kembali kepelukan ku" Radit mengakhiri kalimatnya dengan tersenyum sendu
"Asal lo tau, sepanjang malam gue mikirin lo. Gue rindu elo. Gue gak pengen orang lain selain lo. Baby, i missing you. Aku ingin memelukmu" kata AgnesRadit memeluk Agnes. Lima tahun bukan waktu yang singkat kan untuk sebuah perasaan. Perasaan yang masih bertahan, walau ia di hancurkan.
"Mas, baru jadian ya pajak nya dong. Kebetulan saya laper" celetuk Kevin
"Sejak kapan lo dateng?" Tanya Agnes
"Tadi, ini si curut minta ikut." Kata Alisha
"Menang tanding gak lo? Kalo menang gue bayarin" kata Agnes
"Kalah, tapi skor cuma beda satu kok" kata Kevin
"Oh iya, ini temen sekelas aku, gesreknya gak ketulungan. Abis tanding futsal dia" kata Agnes
"Mereka berdua pacaran?" Tanya Radit
"Pacaran? Sama anak curut gila ini? Oh tidak. Kita temenan dari orok. Kita sama-sama udah punya pacar kok" kata Alisha
"Kalian kenal Alvino gak? Kalo gak salah dia IPS?" Tanya Radit sambil memesan makanan
"Pacar gue tuh hehe" kata Alisha
"Oh ya? Kan gue tinggal di Bali, sama adiknya Alvin." Kata Radit
"Lo saudaranya?" Tanya Alisha
"Yah saudara jauh sih. Dan kita satu sekolah" kata Radit
"Kok Alvin pernah cerita di punya adik ya?" Heran Alisha
"Sebenernya pas adiknya Alvin, si Revan angkat kaki dari rumahnya. Mereka dalam keadan bogem-bogeman" kata Radit
"Terus? Si Revan pergi karna itu?" Kata Alisha
"Yap, masalahnya sih karna cewek. Mereka suka sama satu orang yang sama" kata Radit
"Mereka udah baikan?" Tanya Agnes
"Gak ada yang ngucapin kata maaf selama ini. Bahkan 4 bulan yang lalu kita ketemu di Jakarta karna urusan sama orang tua Alvin dan Revan. Tapi mereka sama sekali gak tegur-teguran. Cuma ngasih tatapan sinis satu sama lain" kata Radit
"Huh egois" kata Agnes
"Gue pengen temenan deket lagi sama mereka berdua kayak dulu. Cuma setiap gue bawa nama mereka. Itu semakin bikin kita jauh lebih jauh dari sebelumnya. Jadi gue milih diem sampai mereka yang sadar sendiri" kata Radit
"Alvin jago juga nutupin itu ya. Belakangan ini kita emang deket kan? Tapi kita gak pernah tau soal masalah itu" kata Kevin
"Kalo gue yang tanya dia marah gak ya?" Kata AlishaSebuah ide muncul di benak Kevin. Bukan kah teman-temannya ingin merayakan sweet 18 Alisha ke tempat bagus, untuk have fun. Baiklah ini rencana bagus untuk Revan, Alvin dan ulang tahun Alisha.
"Tempat tinggal lo deket pantai apa?" Tanya Kevin
"Pandawa" jawab RaditKevin tersenyum miring, tepat saat itu makanan datang. Dan mereka memilih untuk melahap makanan itu. Kevin bangga dengan otaknya yang sudah mulai pintar ini.
Maaf telat up lagi, kira-kira rencana apa yang di susun sama Kevin? Jangan lupa vote sama komennya oke? Makasih semua...
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend
Teen FictionHanya tentang aku yang ingin aku dan kamu menjadi kita. Mengubah hubungan yang sebelumnya teman saja. Aku tak tahu keinginan ku akankah jadi nyata. Tapi aku berharap nyaman sebagai teman tak membuatku putus asa. Aku akan memperjuangkan apa itu yang...