Alisha memandang pantulan dirinya di cermin, terlihat rapih dan cantik. Ia mengambil ponselnya, memesan ojek online. Lantas keluar dari kamarnya, untuk menunggu.
"Pagi Lis" Alisha terkejut karena di depan gerbang sudah ada Alvin
"Hmm, pagi" jawab Alisha
"Bareng?" Tanya Alvin
"Sorry, gue udah mesen ojek online. Gak enak kalo di cancel soalnya udah deket." Kata AlishaAlvin menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ia tersenyum ikhlas.
"Yaudah gak apa-apa, perut lo udah gak sakit kan? Gue duluan ya" kata Alvin
"Sekali lagi sorry Al" kata Alisha
"Iya" kata Alvin melaju menuju sekolahSekitar 2 menit berlalu, ojek tersebut sampai di depan gerbang rumahnya. Ia segera naik kemudian motor itu melaju ke sekolah.
Alisha membuka pintu kelas, ternyata di bangkunya sudah ada Raya. Raya yang tau akan hadirnya Alisha segera menyingkir dari bangku Alisha. Dan mempersilahkan Alisha duduk.
"Tumben lo dateng pagi" kata Agnes
"Dateng pagi salah, telat salah, susah emang punya temen yang komen mulu hidupnya" kata Alisha
"Kemaren sakit perut, sekarang marah-marah, susah emang punya temen yang nyusahin terus hidupnya" kata Agnes
"Idih" kata Alisha
"Ssst, ribut mulu deh, susah emang punya temen yang demen argumen terus hidupnya" kata Raya
"Apaan sih" kedua gadis itu menatap sebal ke Raya
"Eh Bastian pacarnya Kania itu sekolah di mana sih?" Tanya Raya
"Udah kuliah semester 2" kata Alisha
"Idih pedo" kata AgnesAgnes memang teman Alisha yang suka sekali berpendapat, kalau menurut dia jelek ya jelek, kalau menurut dia bagus ya bagus. Bukan egois, bisa di bilang tingkat peka nya itu cukup tinggi.
"Paling berapa bulan lagi putus. Gak bakal lama itu mah" nah kan sekarang ia beralih menjadi peramal
"Sok tau kayak dukun" kata Alisha
"Terus gimana? Lo udah suka sama Alvin, gue liat sih kalian makin deket. Atau lo masih suka sama Daren?" Kata RayaNamun tanpa mereka sadari, Daren sudah ada di belakang mereka dan menaruh tasnya.
"Siapa yang suka sama gue?" Tanya Daren dengan cool nya
"Gak ada, emang yang namanya Daren lo doang?" Kata Agnes
"Kalo suka bilang aja. Sesuatu yang di sembunyikan itu gak baik" kata Daren tersenyum sebelum akhirnya pergi meninggalkan kelas.Tersisa 3 gadis yang mematung dan beberapa teman yang sedang asik dengan obrolan mereka.
"Mampus gue" kata Alisha
"Elu sih" kata Agnes menatap tajam Raya
"Kok gue? Gue kan gak tau dia dateng. Kalian juga gak sadar kan?" Kata Raya
"Gak usah bahas dia lah, bukan dukung temennya buat move on" kata Agnes
"Kan gue cuma nanya, salah emangnya?" Kata Raya
"Udah gak apa-apa. Gue gak pengen sakit hati karena perasaan yang gak jelas asal-usulnya" kata Alisha keluar kelas
"Lo mau kemana?" Kata Raya sedikit berteriak
"Toilet" kata Alisha
"Eh dia ngambek gak sih?" Kata Raya
"Menurut lo?" Kata Agnes
"Gak tau deh. Udah lah males gue pagi-pagi udah ngomel aja" kata RayaAlisha sedikit mengeluarkan air mata nya di dalam toilet. Dan seorang wanita keluar dari bilik kamar mandi dan memberinya sapu tangan, lalu keluar dari toilet itu.
"Gue nangis sekenceng itu kah? Sampe ada yang ngasih sapu tangan" kata Alisha mulai menghapus air mata yang masih menetes.
Ia melihat sebuah ukiran tulisan di sapu tangan berwarna biru tua itu.
"Bela" kata Alisha membaca tulisan tersebut
Ia menyimpan sapu tangan berwarna biru tua itu ke dalam sakunya. Berniat untuk mengembalikannya. Walau ia tak tau jelas dia kelas berapa.
Setelah Alisha kembali dari toilet, tak lama Bell berbunyi tanda pelajaran akan di mulai. Sekitar dua jam berlalu akhirnya istirahat pertama.
"Kalian kenal Bela gak?" Kata Alisha
"Lo tau gue anti sama orang yang menurut gue gak penting. Jadi gue gak kenal" kata Agnes
"Elo?" Kata Alisha pada Raya
"Setau gue nama dia Annabela. Gue biasa liat dia pulang naik bus sekolah" kata Raya
"Yaudah nanti lo berdua mau temenin gue naik BS kan?" Kata Alisha
"Boleh lah, gue bosen di rumah" kata Agnes
"Ayok" kata RayaAlisha ke kelas terlebih dahulu karena dia lupa menaruh ponselnya. Ia menggeletakannya di atas meja begitu saja. Dan sekarang ia sudah dikelas dan mengambil ponselnya. Saat ingin berbalik badan, perhatiannya terlalihkan pada surat di atas meja Daren.
Maaf jika aku terlalu bermimpi untuk mengharapkanmu, menginginkan kamu untuk menjadi miliku. Aku hanya ingin memberi tahu, dan meminta sesuatu. Tolong peduli lah sedikit pada rasaku -Bela
Alisha meletakkan surat itu di tempat semula, oh ayolah. Kenapa nama anak itu lagi, siapa Bela? Dia harus cari tahu. Mata Alisha berlalih pada ponselnya. Ia membuka ponselnya.
Anna (Annabela.a) mulai mengikuti anda.
Alisha merutuki anak bernama Bela itu. Oh ayolah ia tak mau hari ini hidupnya penuh dengan pertanyaan siapa Bela? Mau apa dia? Maksud sapu tangan? Follow? Dan yang membingungkan lagi surat di atas meja Daren. Bela, cukup membuatnya terus bertanya! Datanglah sendiri! Kenapa kau harus membuat penasaran setengah mati?
Tak lama bell masuk berbunyi, murid mulai berdatangan ke kelas. Setelah 2 jam pelajaran, lalu di putus istirahat ke dua. Kemudian 3 jam setelah itu. Bell pulang berbunyi, mereka di perbolehkan ke rumah masing-masing.
"Jadi kan pulbar naik BS?" Tanya Raya
"Sumpah ya, bela follow gue. Gue jadi makin penasaran sama dia." Kata Alisha
"Lo bilang apa tadi Bela? Dia ngirim surat ke gue juga. Kayaknya sih adik kelas, tapi buat apa anjir pake surat, ngomong langsung lah. Kuno amat gaya nya" kata Daren
"Sst, udah ya. Hari ini di penuhi dengan nama Bela itu, gue mau pulang. Oke? Anterin Kania aja sana" kata Alisha
"Dih nyuruh. Dia punya pacar kali" kata Daren
"Ngenes amat hidup lo nyed" kata AgnesMereka menunggu kehadiran Bus Sekolah itu, kalau bukan karena rasa penasaran mereka pada Bela. Mereka juga malas menunggu lama, lebih baik pulang naik angkot yang berlulang kali lewat.
"Itu Bela" kata Raya
"Mau nanya sekarang apa nanti?" Kata Agnes
"Kalo bisa sekarang kenapa harus nanti?" Kata AlishaAgnes menghampiri gadis yang kata Raya bernama Bela.
"Kamu Bela kan?" Kata Agnes
"Anna aja kak, jangan Bela" kata gadis itu
"Tapi gue gak salah orang kan?" Kata Agnes
"Oh enggak kok kak, ada apa ya?" Kata Anna
"Lo sendiri kan? Kebetulan gue bertiga. Lo mau duduk bareng sama temen gue gak?" Kata Agnes
"Oh, boleh kak. Temen kakak yang mana?" Tanya AnnaAgnes menunjuk ke dua temannya yang sedang melihat ke arah mereka.
"Temen gue yang itu, yang tadi lo follow" kata Agnes barbar
Selamat malam sabtu semua, kira-kira bela itu siapa ya? Vote sama komen nya dulu dong. Makasih...
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend
Genç KurguHanya tentang aku yang ingin aku dan kamu menjadi kita. Mengubah hubungan yang sebelumnya teman saja. Aku tak tahu keinginan ku akankah jadi nyata. Tapi aku berharap nyaman sebagai teman tak membuatku putus asa. Aku akan memperjuangkan apa itu yang...