1. Kamu Marah?

259 12 0
                                    

    Alisha mengikat rambutnya, kemudian memakai sepatu.

"Lis, ada temen mu ngajak bareng" kata ibu Alisha
"Iya sebentar" Alisha mempercepat langkahnya

    Ia berlari membuka pintu gerbang, namun kecewa saat yang ia lihat bukan Daren melainkan Alvin. Alisha menghiraukannya, menengok kanan dan kiri untuk menemukan Daren, namun ia tak ada.

"Ayo naik, kita berangkat bareng" kata Alvin

    Alisha menoleh malas, namun ia tetap mencari Daren.

"Kok elu? Gue mau berangkat sama Daren aja, dia mana?" Kata Alisha

    Tepat saat Alisha menyelesaikan pertanyaannya, Daren lewat dengan Kania yang ia bonceng menggunakan motor. Alisha diam membeku, ini baru awal tapi mengapa kisahnya begitu menyedihkan.

"Udah bengongnya? Lo gak mau telat kan?" Kata Alvin
"Gak mau" kata Alisha
"Yaudah naik, kalo gak mau gue duluan, lo berangkat sendiri aja. Masih 5 menit lagi kok" kata Alvin
"Oke gue bareng sama lo, inget ya ini terpaksa" kata Alisha
"Terserah lo, gengsi emang nomor satu lis" kata Alvin melajukan motornya tepat saat Alisha duduk

    Alvin mengendarai motornya dengan cepat, untungnya jarak sekolah dengan rumah mereka dekat, sehingga mereka tepat waktu saat masuk gerbang.

"Syukur deh gak telat" kata Alisha
"Bilang apa sama gue?" Kata Alvin
"Makasih, gue cabut ke kelas dulu ya" kata Alisha
"Semangat belajarnya" kata Alvin

    Alisha tersenyum lalu berlari ke kelasnya, begitu pun Alvin. Mereka beda kelas, Alisha IPA dan Alvin IPS. Alisha duduk di sebelah Agnes teman sebangkunya.

"Tumben telat, gak biasanya" kata Agnes
"Iya, tadi Daren bareng sama Kania. Untung ada Alvin nawarin bareng, jadi gue gak telat banget lah" kata Alisha
"Wait! Alvin? Alvino Reyson kelas 12 IPS 1 kan? Yang ganteng itu? Demi apa lo di anter dia?" Kata Agnes alangkah terkejutnya
"Muka kayak gitu lo bilang Ganteng? Minus lo nambah Nes? Lagi pula gue udah biasa kentut depan muka dia kali, dari kapan tau kita udah kenal, cuma ya gak deket." Kata Alisha
"Oh jadi lo udah mau pdkt sama Alvin?" Kata Kevin
"Katanya Lisha masih suci, gak mau pacaran? Itu apa?" Kata Daren ikut berkomentar
"Itu karena elo ninggalin gue, kan janjiannya sama gue, kenapa kania yang di anter?" Kata Alisha
"Pacarnya gak bisa nganterin" kata Daren
"Iya Kania prioritas lo, gue cuma temen lo, ngerti kok gue" kata Alisha
"Eh kok marah" kata Daren
"Ssst, masalah rumah tangga jangan di bahas di sekolah" kata Agnes

    Pintu kelas di buka, seorang guru masuk ke kelas mereka. Kelas yang tadinya riuh hening seketika.

"Kebiasaan kalo gak ada guru rame, cepet buka buku halaman 47 baca, kemudian kalo sudah minta soal ke ibu" kata guru itu duduk dikursi guru yang letaknya di sudut kelas dekat dengan papan tulis.

    Mereka mengerjakan tugas dengan teliti, hingga jam menunjukan waktu istirahat.

"Nes, gue ke kantin ya sama Daren sama Kevin" kata Alisha
"Oke sip," Agnes pun menghampiri teman yang lain.

    Memilih bangku paling pojok di kantin, tempat biasa mereka duduk. Menunggu Kania yang memang berbeda kelas.

"Sorry baru dateng, tadi bu Yuni ribet, terus juga nih alien nyasar minta ikut" kata Kania
"Udah pada mesen makanan?" Kata Alvin
"Udah sih, kenapa lu mau traktir kita? Kalo mau traktir gue ganti yang paling mahal" kata Daren
"Ya enggak lah, nanya doang. Gue pesen makanan dulu ya" kata Alvin
"Al, gue nitip mie rebus satu" kata Kania
"Siap laksanakan" kata Alvin memesan makanan untuknya dan Kania

   Alvin datang, ternyata Kevin, Daren, dan Alisha sudah mendapat makanannya. Alvin merasa ada yang janggal.

"Lo gak beli minum?" Kata Alvin
"Tinggal minta aja susah, gunanya temen untuk berbagi. Ya gak?" Kata Kania
"Kebiasaan" kata Daren
"Minum gue yang di abisin, udah minta gak tau diri gitu kan" kata Kevin
"Lisha diem aje" kata Kania
"Gue gak ngerti kalian ngomong apa" kata Alisha
"Gini nih kalo kelewat polos," kata Kevin

    Pesanan Alvin dan Kania pun datang, mereka melahapnya dengan nikmat. Sambil di selingi cerita seru.

"Seru juga ya sahabatan dari orok sampe sekarang" kata Kania
"Gue kira lo gak tau arti sahabat" kata Daren
"Maksudnya?" Kata Kania
"Ya kan kerjaan lo cuma ngurusin pacar lo doang" kata Daren

    Kania berhenti mengunyah, mengubah ekspresi herannya menjadi wajah penuh amarah. Ia bangkit dari duduknya.

"Jahat tau Ren ngomong kayak gitu" kata Kania pergi meninggalkan mereka
"Salah gue apa coba? Gue cuma ngasih tau apa yang kita rasain" Kata Daren
"Tapi gak gini juga, lu tau kan Kania anaknya gimana? Gampang baper" kata Alvin
"Kita tau Kania salah, tapi cara lo ngasih tau dia juga salah, mungkin dia sakit hati" kata Alisha
"Tuh kan, yaudah lah terserah" kata Daren dia  tak pergi tapi melanjutkan makannya.

   Mereka segera menyelesaikannya karena Bell sebentar lagi berbunyi. Alvin memanggil kania yang duduknya bersebrangan darinya.

"Kania, woy. Lo masih marah?" Kata Alvin
"Menurut lo?" Kata Kania acuh

    Sekitar beberapa jam pelajaran dan melewati satu kali istirahat. Bel pulang pun berbunyi. Kania jalan sendiri ke parkiran.

"Astaga gue lupa, gue kan tadi pagi di anter Daren. Minta anterin Kevin gengsi. Alisha pasti sama Alvin. Gue harus gimana? Naik angkot aja kali ya?" Kata Kania
"Sama gue aja" pria itu memberhentikan motornya di depan Kania
"Ngapain? Gue bisa pulang sendiri" kata Kania
"Masih marah? Gue tau lo gak bisa lama-lama marah ke gue nanti kangen" ucap pria itu lagi
"Ah Daren, gue gak mau. Gengsi kali" kata Kania
    Kania berjalan meninggalkan Daren di belakang. Daren tak tinggal diam, ia menyusul Kania.

"Maafin gue soal tadi, gue gak maksud, baikan ya? Kalo lo ngambek, gue gak bisa jagain lo, kan nyokap lo pada nyuruh gue sama Kevin buat jagain lo sama Lisha. Kalo gue gak jagain kalian, gue gak tanggung jawab dong?" Kata Daren
"Yaudah gue juga males jalan" kata Kania naik ke motor Daren

    Sebenarnya Daren masih kesal, tapi ia harus menurunkan ego nya, tanggung jawab dan rasanya masih terlalu besar. Di balik pohon, ada seorang wanita yang memandangi mereka.

"Aku tak tahu hatimu itu untuk siapa. Perasaan yang kau berikan itu terlalu istimewa, tapi ternyata bukan hanya aku yang mendapatkannya tapi ada yang lain ternyata" batin wanita itu

     Wanita itu menatap motor Daren yang perlahan menjauh, namun ada motor lain yang berhenti di hadapannya.

"Kita ketemu lagi, jodoh kali ya" kata Alvin
"Sembarangan kalo ngomong" kata wanita itu menepuk keras bahu Alvin
"Sakit tau, jadi mau bareng atau sendiri aja biar jomblo nya berasa? Ojek gratis kapan lagi neng?" Kata Alvin

Just FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang