"Lo berangkat duluan Al?" Tanya Alisha di telephone
"Ya, harus lebih pagi buat persiapan. Daren, kevin, dan yang ikut ngisi acara juga disuruh dateng duluan" kata Alvin
"Yaudah deh gue sama Kania ke sekolahnya" kata Alisha
"Maaf gue gak bisa jemput lo. Doa in gue semoga tim gue menang" kata Alvin
"Pasti dong, gue mau lanjut makan dulu ya, semangat" kata Alisha menutup telephone nyaIa menatap roti di genggamannya, lalu menekuk bibirnya. Sekarang sudah pukul setengah delapan. Dan masih ada setengah jam lagi untuk sampai ke sekolah.
"Ma, Lisha ke rumah Kania ya? Mau bareng Kania" izin Alisha pada ibunya
"Tadi telephonan sama siapa? Kania?" Tanya mama
"Hmm, tadi? Oh Alvin" kata Alisha
"Alvin anaknya bu Dewi? Sejak kapan kamu deket sama dia? Kok gak cerita sama mama?" Tanya mama
"Abis mama jarang di rumah. Sekali nya mau cerita pasti Lisha atau mama sibuk jadi lupa juga. Lisha sama Alvin pacaran mah. Gak marah kan?" Kata Alisha
"Ya ampun anak mama udah besar aja. Yaudah gih kamu samper Kania" kata mama
"Oke mah, Lisha jalan, dadah mama" Kata Alisha setelah menyalimi tangan ibunyaAlisha berjalan ke rumah Kania. Mengetuk pintu rumahnya. Kania membuka pintu, menyiapkan barang-barang, sementara Alisha menunggu di bangku teras.
"Lo gak bilang, gak ngechat, gak apa-apa. Tau-tau muncul ngajak bareng" kata Kania
"Males gue berangkat sendiri. Jadi gue mau nebeng ya? Ini juga dadakan, Alvin baru ngabarin kalo dia harus datang lebih awal" kata Alisha
"Iya deh yang punya pacar mah beda. Gak biasa sendiri" kata Kania membuka mobilnyaAlisha masuk ke mobil Kania setelah Kania duduk dan menutup pintu mobil. Memakai sabuk pengaman.
"Lo juga dulu gitu kan? Kalo si Bas drum itu gak bisa nganter, minta anterin Daren, Kevin, atau gue" kata Alisha
"Yaelah di ungkit" Kata kaniaKania menekan pedal gas. Melajukan mobilnya menuju sekolah. Pintu gerbang sudah di buka. Dan anak-anak terlihat antusias dengan acara yang di rancang sekolah, Osis, dan beberapa murid lain.
"Lisha, Alvin sama Kevin beda tim ya? Nanti mereka lawan?" Tanya Kania
"Kurang tau sih, kalo gak salah di bagi 4 tim gitu" kata Alisha
"Mau dukung siapa? Alvin apa Kevin? Mereka sahabat kita kan?" Tanya Kania
"Gue dukung dua-duanya. Lo udah tau? Daren bikin band. Disuruh sama kepsek" kata Alisha
"Udah denger berita nya sih. Tapi gue gak tau anggota band nya siapa aja" kata Kania
"Iya sih, mau duduk di mana?" Tanya Alisha
"Koridor kelas lo kosong tuh, situ aja yuk" usul Kania
"Oke yuk" Alisha setujuAlisha dan Kania menuju bangku di koridor depan kelas Alisha. Sebentar lagi acaranya akan di mulai. Karna MC dan wasit sudah ada di lapangan.
"Ini apa?" Tanya Kania
"Soft ball" kata Alisha
"Ada apa aja sih?" Tanya Kania
"Olahraga ada soft ball, basket, futsal, voli. Terus ada band, nyanyi, dance, tari tradisional, ada drama juga di akhir acara" kata Alisha
"Lis gila lo tau persis. Lo panitia nya emang?" Tanya Kania
"Enggak, gue kan gak nolep amat kayak dulu semenjak sama Alvin" Kata Alisha
"Oh gitu, udah lah gue nunggu futsal sama band aja, kalo kayak gini mah mending di kelas" kata Kania
"Kelas gue gak rame banget sih, banyak yang bolos. Yaudah deh ayok" kata AlishaMereka masuk ke kelas Alisha lalu duduk di bangkunya. Agnes? Dia tak masuk hari ini Raya juga. Banyak sekali yang tidak masuk. Padahal kalau Alisha hari ini tidak masuk, mungkin ia tak dianggap pacar lagi oleh Alvin, atau sahabat lagi oleh Daren dan Kevin.
Kania mengambil tas nya, lalu menaruhnya di atas meja. Lalu menidurkan kepalanya dan berusaha untuk tertidur meski di luar sangat berisik. Kania tak mau tahu, ia sangat mengantuk. Semantara Alisha ia akan bosan setelah Kania terlelap, ia mengambil buku diary nya buku yang selalu ia bawa. Mulai membaca nya dari halaman pertama.
"Ya ampun ternyata dulu gue Alay banget" kata Alisha pelan ia tak ingin membangunkan Kania atau mengganggu murid lain yang masuk
Oh baru baca 3 halaman saja sudah mual dan jijik. Alisha menaruh diary nya. Membuka ponselnya. 9 pesan masuk dari Agnes.
Gue gak percaya anjir. Radit ngajak ketemu, eh iya gak di absen kan? Gue bolos hari ini pengen ketemu dia. Hehehe, dah lah doa in gue semoga dia nanti nembak gue. Bye...
Alisha menepuk jidatnya, wanita ini bodoh atau terlalu setia? Sudah lima tahun yang lalu dan dia masih berharap dengan pria yang sama. Pria yang membuatnya patah berulang kali. Tidak salah lagi, Agnes bodoh.
Alisha membalas pesan Agnes. Lalu dia bermain game offline yang terinstal di ponselnya. Tak sadar futsal akan bermain sekarang. Jadi Alisha harus membangunkan Kania.
"Cuk, futsal nih. Jadi nonton kan?" Tanya Alisha sambil mengguncangkan tubuh Kania upaya membangunkannya
"Jam berapa?" Tanya Kania
"12" jawab AlishaKania sontak bangun, melirik ke jam yang terletak di dinding dekat papan tulis. Lalu menatap Alisha.
"Demi apa gue tidur selama itu? Wahh. Yaudah yuk nonton" kata Kania
Mereka keluar kelas, di sana ada tim Kevin dan beberapa orang yang mereka kenal tapi tak ada Alvin.
"Alvin kok gak ada?" Heran Alisha
"4 tim kan? Nah mungkin tim Kevin lawan tim mereka. Nah tim Alvin lawan tim satu nya lagi. Nanti yang menang bakal di adu buat nentuin pemenang. Ya gak?" Kata Kania
"Tumben otak lo jalan" kata Alisha
"Gue emang pinter. Baru tau aja lo" kata Kania
"Iya in, udah ayo semangatin aja" kata AlishaKania diam, mengambil nafas panjang, mebuka mulutnya lebar. Lalu berteriak
"Kevinn!! Semangatt!!!" Teriak Kania kencang
Saking kencangnya, hampir seluruh murid yang menonton menoleh ke arah Kania. Alisha hanya bisa melangkah menjauh dari Kania. Kania hanya tersenyum gugup menanggapi itu.
"Kenapa lo ngejauh?" Tanya Kania
"Pake nanya lagi, malu lah gue" kata Alisha
"Hehehe, biar Kevin semangat" kata KaniaBenar saja, Kevin mengiring bola ke gawang, dan ia berhasil mencetak skor.
"Aaaaaaaaa, goolll, huuuu, keviiinnnn" begitulah teriakan dari penonton
"See? Ada yang teriakannya lebih kenceng dari gue kan?" Kata Kania
"Terserah lo" kata AlishaMereka fokus lagi ke lapangan, pada kedua tim yang sedang bertanding itu. Waktu habis Alisha dan kania cukup bangga. Walau tim Kevin kalah, tapi hanya selisih satu poin. Yaitu 18:17
Lagi-lagi lupa hari. Gak apa-apa ya? Vote sama komennya gais jangan lupa. Makasihh...
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend
Teen FictionHanya tentang aku yang ingin aku dan kamu menjadi kita. Mengubah hubungan yang sebelumnya teman saja. Aku tak tahu keinginan ku akankah jadi nyata. Tapi aku berharap nyaman sebagai teman tak membuatku putus asa. Aku akan memperjuangkan apa itu yang...