21. Taruhan

74 6 2
                                    

"Kania!" Daren memanggil kania

    Kania menoleh menghampiri Daren. Lalu mereka menaiki motor Daren dan pergi ke rumah Kania. Sekitar 10 menit mereka sampai ke rumah Kania. Kania mengeluarkan kunci nya, membuka pintu. Lalu mereka masuk dan berjalan menuju gazebo kecil kolam renang rumah Kania.

"Tumben lo ngajak belajar bareng? Ada angin apaan?" Tanya Kania
"Gue mau minta maaf aja sih soal waktu itu" kata Daren
"Yaelah gak usah minta maaf juga gak apa-apa sih. Bukan salah lo juga" kata Kania
"Hmm, ambil buku buat besok gih, kita bahas soal dan materi bareng" kata Daren
"Oke, tunggu ya. Eh iya, sekalian, mau minum apa?" Kata Kania
"Es teh manis aja. Boleh?" Kata Daren
"Siap bos, di tunggu ya" kata Kania

    Kania berjalan ke dapur, meminta asisten rumah tangga nya untuk membuatkan 2 gelas es teh manis. Lalu pergi ke kamarnya untuk mengambil buku untuk ulangan besok. Setelah mengambil buku, ia kembali ke kolam renang.

"Nih, ajarin gue ya." Kata Kania
"Iya gue ajarin" kata Daren

     Kania dan Daren menjawab soal dari guru masing-masing. Dan ada beberapa soal yang Kania tak mengerti.

"Cuk, ini no 9 lo tau gak?" Tanya Kania
"D" jawab Daren
"Kalo 23. Lo tau gak?" Tanya Kania
"Itu yang A" kata Daren
"47. Lo tau gak?" Tanya Kania
"Yang A" kata Daren
"Kalo perasaan gue ke elo. Lo tau gak?" Tanya Kania

    Kania dan Daren terdiam. Dan sebuah ide muncul di kepala Kania.

"Daren, taruhan yuk" kata Kania
"Dosa goblok" kata Daren
"Yaelah gak seru lo" kata Kania
"Emangnya taruhan apaan?" Kata Daren
"Gimana kalo. Dalam satu bulan ini gue berhasil bikin lo suka lagi sama gue, gue bakal jadi pacar lo" kata Kania
"Kalo gue gak suka?" Tanya Daren
"Gue bakal buang jauh-jauh perasan gue yang terlambat ini" kata Kania
"Satu bulan?" Tanya Daren untuk memastikan
"Iya. Gimana? Mau?" Tanya kania

    Daren tampak berpikir sejenak. Memikirkan apa yang akan terjadi nanti, konsekuensi apa yang kemungkinan akan dia hadapi.

"Oke, mulai sekarang sampe satu bulan kedepan. Gue terima taruhan nya" kata Daren
"Yaudah sekarang belajar lagi yuk" kata kania
"Oke" kata Daren

    Mereka belajar lagi, ada beberapa soal yang kurang di mengerti dan mereka memutuskan untuk mencari bersama. Baiklah, cinta di dalam persahabatan memang harusnya tak ada. Tapi perasaan cinta itu bisa jatuh pada siapa saja kan?

"Kania, udah sore banget ini. Gue pulang ya?" Kata Daren
"Nanti di rumah jangan lupa belajar lagi. Tidur nya jangan kemaleman" kata Kania

    Daren menangguk. Entah kenapa Kania berjinjit. Meraih pipi Daren, dan mengecup nya.

"I love you" Daren tak menjawab ia malah pergi dari rumah Kania

    Daren melajukan motor menuju rumahnya, ia membuka pintu kamarnya. Menatap langit-langit kamarnya.

"Anjir, maen nyosor aja. Kayaknya sebelum satu bulan gue udah suka lagi sama dia. Eh gak tau juga sih, perasan gue ke Alisha masih terlalu besar" kata Daren
"Gue udah janji sama perasaan gue sendiri. Gue bakal nunggu Lisha. Lagi pula, mereka baru pacaran kok, gue masih bisa nunggu. Ah kenapa cinta itu selalu datang terlambat?" Daren tak bisa berhenti memikirkan perasaannya

    Daren memandangi rak buku di kamarnya. Lalu kembali menatap langit-langit.

"Belajar ya? Ah bisa entar" Daren memilih untuk tertidur

🌻🌻🌻

    Alvin mengambil buku di atas meja belajar Kevin. Mereka berdua sedang ada di rumah Kevin sekarang. Niatnya ingin belajar, tapi hanya bermain PS dari tadi.

"Anjir, ternyata Kevin suka nulis diary, udah kayak cewek aja" Alvin berdialog pada dirinya sendiri lalu membuka diary berwarna hitam itu

     Alvin membaca dari halaman satu ke halaman berikutnya. Sampai pada akhir tulisannya. Alvin tak percaya Kevin bisa sepandai itu menyembunyikan perasaannya. Jelas Alvin tau siapa gadis itu. Alisha Yoeriche. Ya, Alisha, kekasihnya.

"Bro, kenapa lo gak bilang aja ke gue?" Tanya Alvin begitu melihat Kevin masuk ke kamarnya
"Maksudnya?" Kata Kevin tak mengerti

    Alvin menunjukan buku hitam itu pada Kevin. Kevin segera mengambilnya. Mulai menghitung kapan Alvin akan marah.

"Gue gak bakal marah. Kenapa lo gak jujur aja soal perasaan lo ke dia. Lo jago banget gila, nyembunyiin perasaan itu gak gampang. Dan lo bisa ngelakuin itu. Tanpa ada satu orang pun yang curiga Kev" kata Alvin
"Al, kalo gue jujur. Alisha mungkin gak sama lo, dan gue mungkin gak bakal ketemu sama Raisha. Jadi gak usah salahin yang udah-udah" kata Kevin
"Iya juga sih, yaudah yuk gak usah di bahas. Kita belajar lagi aja" kata Alvin

🌻🌻🌻

    Pagi harinya, Alisha berjalan ke kantin dengan Kania saat istirahat. Alisha sibuk dengan bukunya. Namun tak separah kemarin.

"Lis gue sama Daren taruhan" kata Kania

    Alisha menaruh bukunya di atas meja. Menatap Kania yang ada di hadapannya saat ini.

"Taruhan apaan?" Tanya Alisha
"Kalo dalam satu bulan ini gue berhasil bikin dia suka lagi sama gue, dia bakal jadi pacar gue. Kalo sebaliknya, gue baka buang perasaan gue jauh-jauh" kata Kania
"Kania lo tau kan? Perasaan itu gak bisa buat main-main. Masalahnya bahagia atau kecewa. Gak bisa lo jadi taruhan kayak gini. Gila lo ya?" Protes Alisha
"Ih Lisha, dukung gue kek." Kata Kania
"Iya gue bakal semangatin elo" kata Alisha

    Kania menyantap makanannya lagi. Sementara Alisha membaca buku sambil meminum es kelapa pesanannya.

"Lis, kantin udah sepi. Balik ke ruang masing-masing aja yuk" kata Kania
"Eh iya anjir gak sadar udah sepi. Dadah Kania" Alisha berjalan lebih dulu

    Alisha memandangi gadis bernama Annabela yang sedang memandangi Daren. Baiklah ia akui, cara itu terlalu murahan untuk wanita. Apa-apaan ini? Mengemis perhatian? Atau minta di gosipi oleh kakak kelas?

"Ren, tumben lo buka buku" sapa Alisha menuju meja Daren
"Baca komik doang kok Lis." Kata Daren
"Gue kira belajar. Eh iya, orang pinter gak butuh belajar ya" kata Alisha
"Lo kenapa sih? Freak banget cuy" protes Daren
"Bisa geseran gak? Gue mau duduk" kata Alisha

    Daren bergeser ke bangku sebelah. Lalu Alisha duduk. Mendekatkan dirinya pada Daren.

"Anna dari tadi merhatiin lo. Mangkanya gue kesini biar dia kepanasan. Terus, gue minta penjelasan dari lo" bisik Alisha
"Penjelasan apaan?" Kata Daren

    Alisha membetulkan posisi duduknya. Menjauhkan dirinya dari Daren.

"Harus banget ya lo taruhan sama Kania?" Tanya Alisha

Jeng, jeng, jeng, jeng. Kalian gak kayak Kania kan kalo lagi ngebet orang. Aku lupa hari terus deh. Jadi baru inget hari ini kalo jumat kemaren belum up. Oh iya, get well soon my world..

Just FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang