11. Mulai menyukaimu

112 6 0
                                    

      Tak seorang pun tau bahwa di sekolah mereka ada kera. Buktinya sekarang ia sedang di atas pohon yang sangat besar. Memainkan gitar, sambil memikirkan perasaan aneh apa yang sedang di rasakannya.

"Gue tau lo suka sama gue Lis, tapi apa lo tau ini? gue mulai suka sama lo, dan gue terlambat, mungkin gue bakal terus nunggu in lo kayak gini. Atau gue gak tau kedepannya gimana" Daren memetik gitarnya pelan

    Oh tidak, salah satu murid yang kebetulan lewat melihat Daren di atas pohon.

"Kak Daren! Ngapain di situ?" Kata seorang gadis yang memanggilnya
"Oh Hai" Daren turun dari pohon dengan hati-hati
"Awas kak, pelan-pelan aja" kata Daren
"Kok lo bisa liat gue" kata Daren setelah menuruni tangga kayu terakhir
"Denger suara gitar" kata gadis itu tersenyum
"Lo siapa ya? Gue pernah liat tapi lupa" kata Daren
"Kita emang belum kenalan" kata gadis itu
"Oh ya? Nama lo?" Tanya Daren
"Annabela, panggil Anna aja ya" kata gadis itu yang ternyata Anna
"Oke, Anna gue balik ke kelas dulu ya" kata Daren

    Bohong kalau Daren tidak mengenal gadis itu. Begitu tau dia dapat surat misterius kemarin dia segera mencari tau. Dan benar gadis itu yang bernama Bella. Sementara itu, Anna tersenyum lebar.

"Kak jelasin ke akh, gimana caranya aku bisa nutupin perasaan ini kalau cuma ngeliat aja, hati aku bisa selembut itu." Kata Anna sambil memandangi Daren

      Daren memasuki kelasnya, duduk di samping Kevin. Kevin menoleh ke arah Daren, menanyakan apa yang seharusnya ditanyakan.

"Apa?" Kata Daren seolah tau kalau Kevin akan mengintrogasi nya
"Keluar lama amat" kata Kevin
"Cowok curhat gak apa-apa kan?" Kata Daren
"Jir woy sosok cowok idaman lo mana. Sejak kapan lo jadi bucin?" Kata Kevin
"Yaudah bukan curhat nanya pendapat. Nanti sore gue ke rumah lo" kata Daren
"Kayaknya gue tau lo kenapa" kata Kevin
"Sst jangan sok tau udah. Tunggu nanti aja" kata Daren
"Oke deh walau gue udah tau kalo lo cemburu" kata Kevin
"Bacot, lo ngomong satu kata aja, jangan harap gue bantu lo ngerjain PR" kata Daren

    Oke sekarang Kevin benar-benar diam. Entahlah ini cinta segi berapa. Baiklah mulai sekarang Kevin harus benar-benar melupakkan perasaan yang sudah ia tau dari awal kalau akhirnya tak akan terbalas.

    Beberapa jam kemudian guru kembali dari rapat. Dan memulai pelajaran seperti biasa. Sekitar beberapa jam kemudian mereka di bolehkan pulang ke rumah masing-masing. Seperti janji tadi, setelah bersih-bersih diri Daren pergi ke rumah Kevin. Rupanya bocah itu sedang bermain PS.

"Ah lo dateng gak tepat" kata Kevin
"Jir, tamu bukannya di sambut" kata Daren
"Tamu modelan kayak lo mah di kasih makanan kucing juga gak apa-apa" kata Kevin
"Vin? Kapan lo berhenti ngeselin sih?" Kata Daren
"Yaudeh bentar gue kelarin dulu, lo cerita. Nanti kita mabar" kata Kevin
"Yaudah cepet" kata Daren
"Ya, sabar" kata Kevin

     Kevin mematikan PS nya, duduk di samping Daren.

"Lo gak ngambilin minum buat gue apa?" Tanya Daren
"Ck, ngerepotin lo, ambil sendiri lah. Udah hafal ini letak dapur dimana" kata Kevin
"Yaudah gak usah, mager gue" kata Daren
"Terus? Waktu dan tempat di persilahkan. Gue dengerin doang" kata Kevin
"Ah, Vin, kayaknya gue mulai suka sama Lisha. Selalu disamping satu sama lain kayak gini. Bohong kalau gue gak ngerasain perasaan pertemanan itu semakin besar dan bisa meledak. Hati gue bakal terus kayak gini kalau cara dia natap gue begitu." Kata Daren
"Sayangnya lo terlambat bodoh" kata Kevin
"Gue bakal nunggu semampu gue" kata Daren
"Cinta itu gak perlu memiliki, cukup lo kagumi dari jauh aja.  Dia udah milik orang lain juga kan?" Kata Kevin
"Tapi cinta itu harus di perjuangkan Kev. Dan gue bakal tunjukin itu" kata Daren
"Ternyata lo gak pengecut kayak gue" kata Kevin
"Maksud lo?" Kata Daren
"Hah? Enggak bukan apa-apa" kata Kevin

    Mereka bermain PS, tak terasa 2 jam telah berlalu. Daren pergi dari rumah Kevin setelah mengucapkan terima kasih.

    Saat itu jam menunjukkan pukul 17.34 Kevin hanya diam menejamkan matanya membiarkan angin menerpa wajahnya. Saat ini ia berada di balkon kamarnya, duduk santai menikmati sore ini.

"Siapa yang tau kalo nama lo terukir dalam di hati gue Lis" Kevin bermonolog pada dirinya sendiri

    Sementara itu Daren hanya menatap langit-langit kamarnya. Ia mengambil ponselnya, seharian ini dia hanya sebentar bermain dengan ponsel tersayangnya itu. Ia mendapat notif.

Kak ini Anna, add back ya

    Mau tak mau Daren mengambulkan permintaan adik kelasnya itu. Daren menaruh ponselnya lagi. Lalu terlelap bersama dengan perasaan bimbangnya.
🌻
    Kania mengajaknya pergi malam ini, dan Daren tak punya pilihan lain. Daren membuka kan pintu untuk gadis itu.

"Lo belakangan ini sering pergi ya" kata Daren
"Enggak juga" kata Kania
"Udah tau besok masih sekolah, untung PR gue udah kelar" kata Daren
"Eh sorry nih ngerepotin" kata Kania
"Pacar lo kemana?" Tanya Daren
"Lagi ngerjain tugas" kata Kania berbohong

    Sebenarnya masalahnya dengan Bastian belum benar-benar selesai. Gadis bernama Raisha itu masih mengusik hubungan mereka. Maka dari itu hari ini Kania harus pergi bersama Daren untuk sekedar membeli buku sejarah di toko buku.

"Btw gak ada tempat lain selain toko buku? Lagian siapa sih yang nyuruh beli buku terus?" Daren memilih bertanya agar keadaan tak terlalu hening
"Sebenernya sih gak wajib, tapi materi sering keluar dari buku itu" kata Kania
"Oh" jawab Daren singkat lalu fokus lagi pada jalanan

    Tak lama mereka sampai di sebuah toko buku. Kania mengelilingi toko tersebut. Mencari buku yang akan dia beli. Setelah 10 menit mencari, akhirnya ia menemukan buku itu. Lalu membayarnya ke kasir.

"Sebagai tada terimakasih mau minta apa?" Kata Kania sambil berjalan beriringan dengan Daren
"Kayak sama siapa aja lu" kata Daren

    Daren berjalan mendahului Kania. Ia mengejar langka Daren lalu memasuki mobil. Daren melirik ke gadis itu lampu sorot dari jalan dan lampu dari mobil lain membuat wajah gadis itu bertambah cantik. Daren pernah punya perasaan dengannya, tapi saat ini perasaannya sudah berubah. Daren mulai melupakan Kania. Dan berganti dengan mulai menyukai Alisha.

    Mobil itu berhenti tepat di depan rumah Kania. Kania melambaikan tangan nya setelah turun dari mobil mewah berwarna silver itu. Sementara daren hanya tersenyum lalu melajukan mobilnya ke rumahnya yang jaraknya tak jauh dari rumah Kania.

Vote gak lo. Vote! galak nih, eh gak deng, aku sayang semua...

Just FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang