31. Cemburu

52 5 0
                                    

"Lis, lis. Lo kan punya pacar, ngapain chat sama adeknya" kata Kania
"Cuma chat an doang, gak boleh emangnya?" Tanya Alisha
"Orang cantik mah bebas" kata Raisha
"Sst, berisik, udah ah gue mau ngambil minum dulu. Jangan kangen" kata Alisha
"Jijik banget kangen sama lo" kata Kania

    Alisha menuruni anak tangga berjalan menuju dapur sambil terus memegangi ponselnya. Tanpa disadari gelas nya miring, hingga membuat air itu tumpah. Alisha hampir saja terpeleset, namun ada tangan yang menahannya. Alisha menatap manik mata milik seseorang yang sekarang sedang menangkap tubuhnya. Ternyata dia manis jika dilihat dari dekat, hati tak pernah bisa bohong kan?

"Ekhem," seseorang berbatuk, mereka segera membetul kan posisinya
"Maksudnya apaan?" Tanya orang itu
"Al, aku bisa jelasin, semuanya gak kayak yang kamu lihat, air minum aku...
"Ssst, lo keatas aja," kata Alvin
"Tapi Al aku gak maksud gimana-gimana, air minum aku..
"Keatas Lis, masuk ke kamar? Lo denger gue kan?" Tanya Alvin yang sudah menatap Revan penuh kebencian
"Aku minta maaf" Alisha segera ke kamarnya dengan cemas

    Ketika gadis itu sudah dipastikan masuk ke kamarnya, Alvin mendekati Revan.

"Sekarang gue tanya, baru berapa hari kita baikan? Gue udah ngasih lo kepercayaan. Tapi lo, ah gila ya?" Kata Alvin
"Tadi Lisha kepeleset Al. Salah kalo gue tolongin?" Tanya Revan
"Gak usah tatap-tatapan juga. Dia pacar gue Rev," kata Alvin
"Kalo masalah pacar siapa, berarti Sarah pergi itu karena lo. Gak usah pake nembak, dia pacar gue" Revan membalikan ucapan Alvin
"Gak usah ngungkit masalalu. Lo nyia-nyia in kepercayaan gue jing" kata Alvin
"Gue juga gak tau Al, kenapa kita selalu suka sama cewek yang sama. Hati gak bisa lo salahin" tutur Revan
"Bangsat lo" Alvin melayangkan sebuah tinjuan di pipi kiri Revan, hingga memberi bekas disana
"Apa? Pukul lagi! Ini yang lo lakuin ke gue 2 tahun yang lalu kan? Gue udah biasa sama sikap egois lo Al" kata Revan
"Gue gak sudi punya adek kayak lo" Alvin melayangkan tinjuannya di pipi sebelah kanan Revan
"Gue suka sama pacar lo Al," Kata Revan dan dihadiahi tinjuan di sudut bibir sebelah kirinya
"Bangsat lo tolol" Alvin semakin emosi entah mengapa Revan masih bersikap tenang

    Radit dan yang lain menghampiri mereka berdua, berusaha untuk melerai.

"Eh gue ngundang lo kesini buat liburan, bukan buat berantem" lerai Radit
"Ini kenapa sih?" Tanya Kevin

    Para gadis datang dengan Alisha yang menangis dan menyembunyikan wajahnya di pundak Raisha.

"Lisha kenapa nangis?" Tanya Kevin

    Dengan sesegukan Alisha bercerita, kalau ia tak bercerita entah sampai kapan kesalah pahaman ini berlanjut.

"Al lo udah denger kan?" Tanya Radit
"Tapi apa yang kalian denger gak kayak yang gue denger" kata Alvin
"Hah? Gue gak pengen ya kejadian yang hampir dua tahun lalu keulang lagi" kata Radit
"Dit, dia bilang dia suka sama pacar gue. Kan gila" kata Alvin

    Mereka semua terkejut, tapi perlahan mengerti permasalahannya mengarah kemana.

"Al udah, gue mau pulang" kata Alisha menatap Alvin
"Gue setuju, lebih baik kita ke Jakarta, gak apa-apa kan Dit? Maaf jadi gini akhirnya" kata Kevin
"Setuju, kalian harus balik sebelum masalahnya tambah rumit. Sekarang balik ke kamar masing-masing, beresin barang-barang. Gue anter kalian ke bandara" kata Radit yang diangguki semua kecuali Alvin dan Revan
"Gue punya perasaan suka itu salah dit?" Tanya Revan
"Ck diem lo," kata Alvin
"Padahal dengan kayak gini, gue harap lo berdua bisa baikan, tapi semua diluar dugaan," kata Radit
"Salah dit kalo gue cemburu? Lisha pacar gue, gak seharusnya Revan ngomong begitu di depan gue. Gue tau Daren bahkan bahkan suka sama Lisha. Tapi gue tau Daren menghargai gue sebagai sahabatnya, dan sebagai pacar Lisha. Tapi kenapa dia enggak" kata Alvin
"Ah, gue capek jadi pelerai kalian. Kalo kalian masih egois. Alvin lo beresin barang-barang lo. Revan lo tunggu sini, gue bawain kotak obat, terus lo obatin sendiri luka lo" kata Radit

    Untuk saat ini mereka hanya bisa menurut pada ucapan Radit. Alvin ke kamar dan beres-beres. Sedangkan Revan membersihkan lukanya.

    Sekitar beberapa menit mereka selesai, lalu berkumpul di halaman. Berpamitan pada Revan, lalu masuk ke mobil yang di antar langsung oleh Radit ke bandara.

"Maaf Dit jadi ngerepotin elo nih" kata Kevin
"Maaf juga udah buat kalian ikut dalam masalah keluarga gue" kata Radit
"Ah gak masalah kok" kata Raisha

    Mereka sampai ke bandara memeluk dan berpamitan pada Radit.

"Gue cuma cemburu Dit, kalo dia bisa ngelupain perasaannya dan minta maaf lagi kayak waktu kemaren. Gue bakal maafin" kata Alvin sambil memeluk Radit lalu segera menjauhkan tubuhnya dari Radit
"Nanti gue sampein, kalian hati-hati ya, maaf gak bisa ngasih liburan yang seru ke kalian" kata Radit
"Apaan? Kemaren seru banget kok, yaudah kita duluan ya. Makasih buat semuanya" kata Kania

     Mereka masuk ke dalam bandara. Sementara Radit melajukan mobilnya menuju rumahnya lagi.

    Alvin memandang ke luar jendela. Hatinya masih saja sakit. Mungkin benar ia hanya terlalu egois untuk ini semua.

"Kenapa lo gak marah ke gue waktu kita main truth or truth tadi malem. Padahal lo tau kan?" kata Daren
"Beda Ren rasanya. Revan adik gue, dan sebelumnya kita juga pernah suka sama orang yang sama. Terus orang itu pergi, gue gak mau kehilangan Lisha Ren" kata Alvin
"Kasian tau Lisha baru kemaren dia seneng karena ultahnya di pantai, dan sekarang lo bikin dia nangis" kata Daren
"Ah iya" kata Alvin yang mendengar Alisha masih sesegukan walau tidak menangis. Nafasnya masih berat

    Sebenarnya Alvin merasa sangat bersalah pada gadisnya. Tapi apa yang dia lakukan ini karena ia hanya takut, takut kehilangan lagi, takut sendiri lagi.

    Alvin kembali menatap keluar jendela pesawat, dimana awan berada disampingnya dan dibawah sana terlihat pulau Bali. Alvin mencoba menerawang lagi ke masalalu. Mengingat kembali, ketika seorang adik kakak mencintai gadis yang sama.

Flasback on...

Gak tau kenapa di sekian banyak bab di just friend. Aku paling suka bab ini. Mantep woy ada adegan berantem, hehe. Jangan lupa vote dan komen juga. Maaf juga batu bisa up malem, soalnya gak ada paketan

Just FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang