44. Until The End Of Time (ENDING)

2K 46 4
                                    

Seluruh teman Afta telah berkumpul termasuk Pak Doni juga Bu Dian. Bu Resa datang membawa Bagus untuk masuk.

"Kakak?" Teriakan Bagus membuat Afta menoleh cepat.

Pelukan Afta dapatkan dari adik kesayangannya. Terlihat begitu bahagia Bagus saat melihat kakaknya sudah sadar kembali.

"Kakak kangen kamu."

"Bagus juga."

Mereka terlihat haru melihat peristiwa itu, tak terlebih Dara yang terus mengelurkan air mata bahagianya. Luka yang sempat tertanam pada jiwanya, yang sempat menjadi benalu pada kehidupannya, kini lenyap begitu saja karena kedatangan lelaki yang benar-benar tak ingin ia lepaskan. Afta mampu mewarnai hidupnya yang sempat kelabu di 2017 lalu. Ia tak pernah menyangka kalau ia akan bisa terus merasakan hidup. Afta membuatnya peduli dengan kehidupan.

"Bro, gue seneng lo pulih." Reno menepuk pelan pundak lebar Afta.

"Cepet sembuh ya Afta!" Yumi memberikan love sign untuk Afta, segera Mark meraih tangan Yumi dan mendekapnya di dada.

"Mark!"

"Oh ya ampun, lo lagi main drama di sini?" Ucapan Reno membuat seluruh isi ruangan itu tertawa.

Bu Resa memeluk hangat anak laki-lakinya itu. Ia menangis dengan haru.

"Mama percaya kalau kamu kuat Afta."

"Tentu, karena Afta gak bakalan biarin Mama sama Bagus sendirian," bisiknya membuat hati Bu Resa begitu damai.

Setelahnya, ia menarik kembali sang istri untuk terus berada dalam dekapannya.

Beberapa hari Afta dirawat, akhirnya ia diperbolehkan untuk pulang. Dara masih setia mendorong tubuh kekar Afta dalam kursi roda yang ia tumpangi. Kembali ke rumah yang sudah lama mereka tinggal beberapa hari.

"Afta, Mama akan buatin bubur buat kamu."

"Biar Dara aja Ma."

"Nggak, kamu temenin Afta di dalam."
"Bay .. Bayu!"

"Stop, Bayu sudah menghilang. Jangan berpikiran buruk lagi, aku minta maaf Afta. Aku udah salah."

"Kamu gak apa-apa kan?"

Dara menatap sendu Afta, ia mulai memeluk hangat tubuh kekar Afta sebelum Afta tertidur pulas di ranjangnya.

Terlihat Mark, Yumi juga Reno yang tengah berkumpul di ruang keluarga rumah Afta.

"Ah, jomblo gak enak ya?" Mark mulai terduduk di sofa, sindiran halusnya membuat Reno melebarkan matanya.

"Lo tuh ya, bisanya nyindirin orang terus. Dasar penjajah!"

"Heh, lo juga harus buka hati ke cewek. Lo terlalu pemilih sih, atau jangan-jangan selera lo macem si Afta, hahaha."

"Bacot lo, amit-amit tujuh turunan gue."

Pembicaraan mereka mulai menghangat setelah melihat adegan haru di rumah sakit beberapa jam yang lalu.

Yumi terlihat mengetuk pintu kamar Afta dan Dara. Dara keluar membuat Yumi kaget.

"Dar, Afta tidur?"

"Baru aja, ada apa?"

"Sini-sini." Yumi menarik Dara keluar beberapa langkah dari kamarnya.

Ia berbisik sesuatu pada Dara yang membuat Dara begitu heran dan terlihat sedikit malu mendengarnya.

"Yumi, Afta baru aja keluar rumah sakit. Masa gue mau ngomongin itu sama dia."

UNTITLED, 2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang