Samyang (ForthBeam)

2.8K 244 96
                                    

Warning : I'ts mature content. So, kids!! tau dimana tombol kembalinya kan?

Beam Pov

Hari sudah semakin sore. Bahkan semburat jingga di langit sudah berubah perlahan menjadi gelap. Namun si brengsek satu itu belum juga pulang.

Dari tadi siang aku hanya sendirian di apartment kami sambil marathon film-film Marvel. Memang jadwal kuliahku hari ini agak longgar dan tak mengharuskanku di kampus sampai sore.

Tadi si brengsek itu hanya mengatakan akan ada praktek sore ini saat kami makan siang bersama tadi. Ku kira hanya akan sampai jam lima, tapi ternyata sudah jam enam lebih batang hidungnya tak muncul juga.

Ketika aku baru selesai ganti baju setelah mandi, kudengar suara pintu depan dibuka dari luar. Pasti dia. Siapa lagi memang yang bebas keluar masuk apartment ini selain aku dan dia?

"Kok baru pulang?" Tanyaku padanya yang kini duduk di sofa.

Dia menengok ke arahku. "Dosennya telat dan prakteknya molor. Maaf ya tak bisa mengantarmu pulang dulu tadi." Wajahnya berubah sok sedih.

"Tak masalah."

"Lalu, kau pulang naik apa tadi?"

"Diantar Phana." Dia hanya mengangguk.

Memang tadi pagi kami berangkat dengan motornya jadi aku tak membawa mobil.

Mataku memandangi bungkusan plastik putih berlogo minimarket di atas meja di depan kami.

"Itu apa? Kau beli snack?" Tanyaku.

"Bukan." Forth meraih plastik tadi dan mengeluarkan isinya.

"Mie instant?" Mataku menatap sesuatu di tangan Forth.

"Bukan, ini samyang."

"Samyang? Mie korea itu?"

"Iya. Kata Sharp rasanya pedas sekali."

Dahiku mengernyit, "Kok tumben?"

Dia mengedikkan bahu, "Tidak tahu. Tiba-tiba ingin saja. Sepertinya enak." Bahkan dia sampai menelan ludah.

"Kau ngidam?" Tanyaku bingung.

Matanya melotot ke arahku, "Memangnya kau hamil?"

"Ha?? Kok aku? Kan kau yang ngidam."

"Kata orang kan kalau seorang isteri sedang hamil bisa saja suaminya yang mengidam. Jadi, kau hamil?" Tanyanya lagi dengan wajah polos.

Plakk

Kupukul kepalanya keras. "Dasar gila."

"Aku gila hanya untukmu Beam.." dia malah nyengir sambil mengusap bekas pukulanku di kepalanya.

"Mie sebanyak itu mau kau makan sendiri?" Ada empat bungkus mie yang dibelinya.

"Sepertinya tak mungkin sayang. Bagaimana kalau kita makan bersama."

"Tidak. Itu tidak sehat." Tolakku.

"Auu Beam.. hanya sekali ini saja. Ya??"

"Tidak ya tidak."

"Bagaimana kalau kita taruhan? Siapa yang paling banyak makan mie-nya dia yang menang." Dia masih membujukku.

Hei, aku bisa mengambil keuntungan kan? Lihat saja kau akan kalah brengsek.

"Ok. Aku mau. Tapi kalau aku menang aku mau jadi top malam ini." Jawabku semangat.

"Uke on top maksudmu?" Dia malah menyeringai. Sialan.

ONESHOT (Random Couple) (bxb)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang