Please check this video below !
That's Sam Tsui with his husband Casey Breves. Their voice is so beautiful when combined I think.
Pavel Pov
Minggu pagi. Mentari masih mengintip malu di balik bukit menjulang, bersiap menerangi sepanjang hari sampai nanti petang mengganti.
Dengan senyum menghias bibir, kueratkan jaket tebal yang membungkus tubuh. Headset di telinga memutar alunan melodi irama natural yang menyemangati.
Langkahku mulai berayun, berlari ringan sepanjang jalan setapak menyusuri taman. Membayangkan senyum manis dari istriku yang sedang menunggu di rumah sambil merentang tawarkan pelukan.
Ah, dia. Istriku. Sosok manis yang bertahun menemaniku melewati setiap babak adegan kehidupan. Membawa senyum di setiap luka yang kurasa perih.
"Wait for me, babe." Gumamku tanpa sadar. Menambah kecepatan lari kacilku menuju 'rumah' sesungguhnya untuk hatiku berlabuh.
Bagai remaja yang baru saja dimabuk cinta, setiap yang kulihat sepanjang jalan tampak indah di mata. Dedaunan di ranting pohon yang bergerak samar tertiup angin fajar, sang surya yang mulai menampakkan eksistensinya, bahkan cicitan burung yang terdengar begitu merdu di telinga.
Semua karena dia, istriku. Satu-satunya pemegang tahta tertinggi dalam ruang hatiku.
....
Author Pov
Suara karet sol sepatu sport milik Pavel yang beradu dengan jalanan aspal dingin menjadi backsound pagi di sekitar taman. Suaranya memelan seiring sampainya si lelaki tampan di depan rumah tujuan utamanya.
Ting.. tong..
Suara bel yang dibunyikan membuat si pemilik berteriak dari balik pintu.
"Sebentar !!"
Sambil membenarkan letak headset di telinga, Pavel menunggu dengan sabar. Iringan alami yang mengisi gendang telinganya membuat hatinya ikut berdetak cepat, menanti pertemuannya dengan sang istri.
Suara langkah seseorang mendekat ke arah pintu, disusul suara derit pintu yang terbuka. Tampak seorang lelaki manis tersenyum ramah pada Pavel.
"Pav, kau sudah datang rupanya." Si lelaki manis membuka suara.
Pavel tersenyum. "Hm. Aku sudah terlalu merindukan'nya', Earth."
Earth, si lelaki manis tersenyum. Menyingkir dari tengah pintu memberi akses masuk untuk Pavel. "Masuklah. 'Dia' di dalam."
Satu anggukan dari Pavel sebelum langkahnya dibawa masuk menyusuri rumah minimalis milik Earth. Netra sewarna karamel miliknya menemukan sang tujuan duduk bersila di atas karpet depan televisi, memainkan boneka teddy bear dalam pangkuannya.
"Jade, ada paman Pavel." Ucapan Earth mengalihkan perhatian si gadis kecil dari teddy bear berpita merahnya.
"Pamaaaan.." langkah kecilnya berlari ke arah Pavel.
Si lelaki tampan melepas headset di telinganya. Menyambut sang gadis kecil dengan pelukan erat dan ciuman hangat di puncak kepala.
"Jade rindu paman." Cicit si kecil.
"Paman juga." Pavel memejamkan mata. Merasakan degupan kuat di dada sebelah kiri Jade.
Iramanya sama. Persis dengan degupan jantung sang istri yang sedari tadi didengarnya lewat headset yang menyumpal telinga.
Aku datang untukmu, Dome -batin Pavel makin mendekap si gadis
Earth yang memandang dua orang yang tengah berpelukan di hadapannya hanya terdiam. Mengunci mulut dengan tangan kanan mencegah isakan yang tertahan keluar menandai tangisnya.
Setelah puas melepas rindunya, Pavel mengurai pelukan sang gadis kecil. Berbalik menatap Earth yang usai menghapus jejak air di wajahnya.
"Terimakasih banyak, Earth sudah mengizinkanku melepas rindu pada Dome lewat Jade." Ucap Pavel tulus.
Earth menggeleng kuat. "Tidak, Pav. Harusnya kamilah yang berterimakasih pada kalian. Berkat Dome, Jade masih ada di antara kami sekarang. Berkat Dome Jade masih bisa melanjutkan asanya."
Senyuman lagi-lagi tersaji di wajah Pavel, meski sendu dan kesedihan tak bisa sepenuhnya disembunyikan.
"Lewat Jade, Dome bisa tetap hidup. Lewat Jade, aku masih bisa terus mendengar dan merasakan degupan keras jantung Dome yang selalu menguatkanku." Pavel menghela nafas berat. Membayangkan senyum dimple istrinya yang telah dua tahun lebih menghadap sang kuasa.
Gagal ginjal. Penyakit yang membuat Dome merasakan sakit selama bertahun lamanya. Penyakit yang membawa Dome pergi jauh meninggalkan Pavel seorang diri dalam fana.
Dua tahun lalu, Dome berpulang. Meninggalkan pesan pada sang pujaan jika ia menginginkan jantungnya didonorkan pada si kecil Jade, putri semata wayang sahabatnya yang menderita jantung koroner sejak usia bulanan.
Berharap jantungnya senantiasa menemani sang kekasih. Berdetak normal dalam dada Jade. Menghapus kerinduan yang merongrong kuat jiwa kesepian Pavel, suami tercintanya.
End
Inspired by MV asli Someone You Loved-nya Lewis Capaldi. Gue nangis pas baru ngeh inti ceritanya tuh MV.
Pendek aja. Maaf kalau ada yg ga paham alurnya.
Vote comment mana, sayang???
Follow akun sekalian juga boleh #ngelunjak 😜Sorry for typo and thankyou 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOT (Random Couple) (bxb)
FanficKumpulan cerita Oneshot dengan berbagai genre dan alur cerita. Cast : Peraya (Singto/Krist) Polca (Tay/New) Pavel/Dome and another couples Warning !!! : boys love no gs mpreg Vote dulu baru read please !!