Doubt (ForthBeam)

3.6K 288 31
                                    

Beam Pov

Aku sedang duduk mendengarkan musik lewat headset di kelas ketika Kit menyenggol pundakku. Temanku satu ini memang hobi sekali mengganggu ketenanganku.

"Apa sih Kit?" Tanyaku sebal.

Kit menunjuk pintu kelas dengan dagunya. "Dicari suamimu tuh.."

Sontak kuikuti arah pandang Kit. Seorang pemuda tinggi dengan jaket almamater biru khas anak teknik melambaikan tangannya padaku dari depan pintu.

"Ada apa Forth?" Tanyaku ketika sudah ada di hadapan Forth, si anak teknik.

Forth tersenyum. "Aku cuma mau bilang, nanti malam setelah praktekku selesai aku pulang ke apartmentmu ya.."

Aku mengerutkan dahi. "Hanya itu? Biasanya juga bisa lewat pesan kan?"

"Aku lupa beli kuota." Forth tersenyum sambil menggaruk belakang kepalanya yang kuyakini sama sekali tidak gatal.

"Ck. Dasar ceroboh."

"Ya sudah. Kembali sana. Aku masih ada kelas setelah ini." tambahku.

"Iya, iya sayang.. aku pergi. Jangan rindu ya.." dia mengusap pipi kiriku lalu pergi meninggalkan fakultas kedokteran.

"Sayang, sayang, dengkulmu !!" Bentakku.

Kit memandangiku setelah aku kembali duduk di kursiku.

"Apa??" Kataku ketus.

"Beam. Apa kau tak berpikir kalau selama ini kau terlalu keras pada Forth? Kalian pacaran hampir setengah tahun kan?" Tanya Kit.

Aku terdiam. Memang benar apa yang dikatakan Kit. Aku juga menyadarinya kok.

"Seperti kau tidak keras saja pada Mingkwan." Jawabku setelahnya.

"Itu beda Beam.. aku dan Ming tahu kapan harus bersikap keras kapan harus bersikap lembut. Tapi kau dan Forth? Kau selalu saja bersikap ketus padanya. Kau tak takut dia akan bosan dan meninggalkanmu?" Tanya Kit panjang lebar.

Sebelum sempat aku menjawab pertanyaan Kit, dosen yang kami tunggu keburu datang. Membuat seisi kelas yang tadinya ramai tiba-tiba menjadi senyap seperti handphone habis batrai.

Di tengah-tengah penjelasan dosen, pikiranku melayang pada ucapan Kit tentang perlakuanku pada Forth selama ini. Aku juga tak mau begini sebenarnya. Aku hanya belum percaya sepenuhnya pada Forth, pada perasaan Forth lebih tepatnya.

Aku tak buta untuk tahu jika Forth sempat memiliki rasa pada Wayo, junior kami sekaligus kekasih Phana, temanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tak buta untuk tahu jika Forth sempat memiliki rasa pada Wayo, junior kami sekaligus kekasih Phana, temanku. Aku juga sangsi, jika dulu yang dipilih Wayo adalah Forth dan bukan Phana apakah tetap akan ada cerita antara aku dengan Forth?

Aku cuma pilihan kedua. Aku cuma pengganti sosok Wayo bagi Forth. Aku cuma jadi obat pengalih patah hatinya Forth.

Untuk perlakuan dan ucapan kasarku pada Fort.. aku hanya mencoba melindungi hatiku. Aku yang sudah jatuh, tak mau jatuh lebih dalam lagi pada si bajingan fakultas teknik itu. Aku takut suatu saat dia bisa saja meninggalkanku.

ONESHOT (Random Couple) (bxb)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang