One Side (OffGun)

2.9K 218 97
                                    

Gun Pov

Cahaya terang dari kamera para pencari berita menghujani tubuhku yang berjalan ke belakang panggung. Aku baru saja selesai melaksanakan fanmeeting malam ini.

Ya, aku seorang aktor. Berbagai judul film dan series sudah kubintangi sejak usiaku masih anak-anak.

"Gun, cepatlah. Para fans akan mengerubungimu kalau kau lambat." Sebuah tangan terulur menggandengku. Memimpin jalanku sekaligus melindunguku.

Aku hanya tersenyum memandang sorot kepanikannya. Dia, sosok lelaki jangkung yang menggandeng, atau menyeretku ini adalah Off Jumpol Adulkittiporn, lawan mainku di series Puppy Honey.

Phi Off atau yang sering kupanggil papii ini adalah teman satu agencyku. Aku mengenalnya sebelum kami dipertemukan di series yang sama.

Aku bahkan ingat apa yang diucapkannya pertama kali saat tau akulah lawan mainnya di series Puppy Honey.

"Apa agency tak salah memasangkan kita?" Ucapnya sambil menatapku dari atas sampai bawah.

Aku merasa risih juga diperhatikan sampai begitu. "Tidak. Inikan memang series BL."

"Bukan itu maksudku. Aku juga tahu kalau ini series BL. Maksudku jarak usia kita.."

"Kita hanya beda dua tahun kan?"

"Iya sih. Tapi wajahmu membuatku merasa seperti seorang pedofil. Kau manis."

Dan kalimat terakhirnya sukses membuat wajahku memerah sempurna. Aku sampai menunduk saat itu untuk menutupinya.

Saat itu aku merasa aneh dengan diriku sendiri. Aku seorang pria. Dan merona karena bualan pria lain? Hell, mungkin perasaanku saja.

Aku tak pernah menyangka series kami akan sebegitu boomingnya. Bahkan sampai dibuat sequelnya pula. Banyak fans yang menjodohkan kami berdua karena terbawa perasaan oleh akting kami.

Karena hal itu pula lah pihak agency meminta kami melakukan beberapa hal intim di depan publik, istilahnya fanservice. Kami banyak melakukan skinship, pelukan, menyender dan mencium leher atau pipinya sudah jadi kebiasaanku belakangan ini.

Awalnya dia sendiri seperti menolak semua sentuhanku. Tapi kini sifat kakunya mulai melunak. Dia seolah membiarkanku melakukan apa saja dengan tubuhnya.

"Phi Off pergi sana !! Kau iseng sekali sihh.." aku terkekeh kecil mendengar teriakan protes Krist, junior kami sekaligus lawan main kami di series Puppy Honey yang dari tadi diganggu papii. Dia memang rajanya jahil.

"Phi Gun ambil suamimu nih. Dari tadi kerjaannya menggangguku saja." Ucap Krist padaku lalu pergi keluar ruangan entah hendak kemana.

"Hih, sewot sekali sih dia. Sedang PMS ya?" Tanya papii memandang ke arahku yang hanya kubalas kedikkan bahu.

Dia berjalan menghampiriku dan mendudukkan dirinya tepat di sampingku. Secara otomatis kepalaku bergerak kearahnya. Menyandar nyaman di dada bidangnya. Entah mengapa aku selalu melakukannya meski tak ada kamera yang merekam kami. Seolah sudah kebiasaan.

"Papii tak ada jadwal lagi setelah ini kan?" Aku mendongak menatapnya yang masih fokus pada layar handphone.

"Tidak." Dia menjawab tanpa berhenti memperhatikan handphone.

"Papii temani Gun menonton ya.." pintaku sambil menggerakkan jariku di dadanya.

Papii menoleh padaku. "Sepertinya tak bisa. Aku ada janji makan malam dengan Mook setelah ini."

Ah, Mook. Dia kekasih papii kalau kalian mau tahu. Sudah lama bahkan going strong meski sering putus nyambung.

Tapi kenapa mendengar namanya disebut oleh papii hatiku merasa tak suka? Ada gelenyar nyeri yang terasa meski samar.

ONESHOT (Random Couple) (bxb)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang