Goodbye Road (ForthBeam)

1.8K 143 62
                                    

Puter videonya dulu, jangan lupa nyalain subtitelnya biar paham. Baru boleh baca 😊




Forth Pov

Detik demi detik yang terlewat dalam jejak kehidupanku, tak pernah seberat ini. Untaian waktu terasa merangkak semakin mencekik kesendirian.

Dalam senja berbalut jingga yang hampir terkalahkan gelap, kami berjalan bersisian. Di antara jalan setapak bertabur ribuan daun maple kering. Dingin sepoi angin di penghujung musim gugur tak jadi satu-satunya alasan untuk jemari kami saling bertaut.

"Forth/Beam." Nyatanya kami masih sekompak itu. Berucap saja di waktu yang sama.

Canggung sempat beberapa detik melingkupi. Hingga kuputuskan mengambil alihnya dari siksaan sepi.

"Haruskah?" Tanyaku.

Kembali beberapa detik tak ada suara. Hanya ribut nyanyian jangkrik yang seolah menyadarkan jika malam akan segera menyongsong.

Seraut indah pemuda di hadapanku tertunduk memandang langkah yang tak beranjak. Entah apa di pikirannya.

Tanganku bergerak menggenggam kedua tangannya erat. Mengelus permukaan halus yang mulai mendingin tersapu angin sore.

Wajahnya merah, tangannya mulai hangat di genggamanku. Dengan ragu kueratkan lagi peganganku. Membuatku tersadar ada benda melingkar indah di jari manisnya. Bukan, bukan dariku.

"Tak ada lagi alasan bertahan." Gumamnya masih menunduk. Suaranya begitu lirih tapi terdengar jelas di telingaku. Membabat habis kepercayaan diriku.

Aku menghela nafas dalam. "Jika tahu akan berakhir seperti ini, aku tak akan mencintaimu sebegini dalam."

Dia nampak tersentak. "Forth, kau berhak bahagia. Carilah kebahagiaanmu tanpa terpancang apapun lagi setelah ini."

Aku masih mencoba tak peduli. Seolah ucapannya hanya angin lalu yang tak harus kuikuti. Kulepas genggamannya. Maju beberapa langkah untuk berdiri membelakanginya.

"Kau berharap aku menemukan seseorang hanya untuk saling berbagi tangisan?" Aku mendengus. "Bahkan tak pernah aku terpikir memiliki orang lain hanya untuk saling membuat kenangan yang akhirnya harus kembali dilupakan seperti ini." Lanjutku.

Aku menoleh. Wajah manisnya makin memerah cantik tersapu bias mentari senja. Sayangnya aku tak suka. Merah itu bukan karena rayuanku. Merah itu karena dia menahan air matanya yang mulai mengendap di pelupuk mata.

"Semuanya sudah berakhir, Forth. Hanya lepaskan. Biarkan menghilang." Suaranya mulai serak.

Aku tersenyum mengejek. Mengangguk satu kali untuk pernyataan terakhirnya.

"Aku pernah mematahkan banyak hati hanya untuk memperjuangkan satu hati. Tanpa tahu jika akhirnya hati itulah yang mematahkan hatiku sendiri."

"Forth..."

"Kufikir aku cinta mati padamu, Beam. Tapi nyatanya kau yang mematikan perasaanku."

"Kumohon, cukup Forth !!!" Meski nadanya membentak, suaranya makin terisak.

"Bukannya memang begitu? Cukup disini kan maksudmu?" Bolehkan aku egois hanya untuk hari ini? Biarkan egoku menang, bisa kah?

Pendar jingga mulai habis termakan gelapnya malam. Menyisakan bias keunguan penanda akhir kejayaan senja.

Sekali lagi helaan nafas kutarik panjang. Memandangnya yang kini terang-terangan mengusap air mata.

Tanganku kembali terulur mengusak surai hitamnya yang begitu halus. "Pulanglah, Beam. Malam hampir menjemput."

Mata berkacanya tepat menerobos pertahananku. Hampir saja air mataku ikut mengalir. Kukecup setiap jengkal wajah manisnya, sekedar pengingat di kala rindu nanti.

"Dan sesuai permintaanmu, besok ketika mentari baru menyinari pagi itu tandanya kita bukan lagi sepasang kekasih." Ucapku meski kelu.

Dia menjawabku dengan pelukan erat. Menaruh kepala tepat di dadaku yang berdetak kencang. Menangis sejadinya dalam rengkuhan.

"Sstt.. hei sudahlah. Ini yang kau inginkan kan?"

"Forth, bolehkah aku berharap senja ini tak akan berakhir?"

"No, you can't"








End







Edisi kangen Hanbin? Iya 😭😭

Vote komennya mana?? 🙄

Sorry for typo and thankyou 😉

ONESHOT (Random Couple) (bxb)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang