New Pov
Aku, Krist dan P'Off sudah duduk manis di dalam mobil P'Off sambil mendengarkan musik hip-hop dari radio mobil. Rencananya sore ini kami bertiga akan ke bandara untuk mengantar kepergian Tay, kekasihku.
Sebenarnya hanya aku sih yang mengantar, tapi karena takut pulang sendirian jadi kuajak saja Krist dan P'Off ikut sekalian. Dengan paksaan tentunya.
Tay berangkat langsung dari condonya beberapa menit yang lalu. Sedangkan aku, P'Off dan Krist baru akan berangkat sekarang dari agency. Kebetulan tadi kami bertemu di agency.
"P'Off cepat sedikit menyetirnya, nanti tidak keburu." Rengekku pada P'Off yang mengemudikan mobil.
"Ini sudah cepat tahu. Enak saja kau asal menyuruh. Mana aku jadi seperti sopir kalian lagi, di depan sendiri." Yah, P'Off malah marah-marah. Dasar orang tua.
Akhirnya aku diam saja menunggu mobil sampai di bandara. Mau mengobrol dengan Krist? Jangan harap. Bahkan fokusnya dari tadi tak lepas dari handphone. Apalagi kalau bukan bertukar pesan dengan kakak tercintanya itu. Kakak adek kok mainnya sosor-sosoran.
Ah, kucoba telfon Tay saja. Mungkin bisa mengurangi rasa bosanku.
Sayangnya yang menjawab malah operator. Handphone-nya mati. Apa dia sudah sampai bandara ya?
Ngomong-ngomong soal Tay aku jadi sedih mengingat tentang kepergiannya setelah ini. Rasanya aku masih belum sanggup untuk menjalani LDR seperti yang di drama-drama itu. Nanti kalau kangen bagaimana? Kalau mau peluk bagaimana?
Ahhh.. kepalaku pusing. Lebih baik aku tidur saja dulu sampai tiba di bandara.
....
Saat sedang bermimpi mengunjungi cafe yang penuh dessert, tidurku malah terusik dengan panggilan-panggilan tak jelas.
"New.. New bangun. Woii bangun New!!!" Sial. Suaranya tepat di telingaku.
Karena tak mau telingaku tuli saat aku bangun nanti, alhirnya kubuka mataku sekarang. Ternyata yang berteriak Krist. Tak salah memang dulu agency memberinya peran sebagai head hazer. Suaranya menggelegar begitu.
"Sudah sampai?" Tanyaku pada Krist sambil mengucek mata.
"Sudah. Turunlah. P'Off menunggu di lobby bandara." Jawab Krist sambil keluar mobil.
Ku ikuti langkah Krist menuju posisi dimana P'Off berada. Orang tertua diantara kami itu malah sedang leyeh-leyeh di kursi tunggu.
"Kau sedang apa P'?" Tanyaku.
Badan P'Off berubah duduk tegak menghadap aku dan Krist. "Ngadem. Di luar panas. Kalian juga lama sekali sih.." keluhnya.
"Salahkan New. Dia tidur seperti latihan mati saja." Jawab Krist sarkas.
"Enak saja. Kau tak sadar suara cetarmu mengganggu mimpi indahku!!" Kubalas ngegas saja sekalian.
"Sudah.. sudah.. malu dilihat orang. Jadi tidak mengantar Tawan?" P'Off akhirnya menengahi kami.
"Jadi dong. Ayo ke pintu keberangkatan luar negeri saja. Tay pasti sudah di sana." Ajakku.
....
Saat kami tiba, di depan sana Tay duduk menyandar sambil telinganya tersumpal headphone. Matanya tertutup sambil mengangguk, sepertinya menikmati lagu.
Yang menjadi fokusku adalah sebuah koper besar di sebelahnya. Mataku jadi kembali berembun.
Kami berjalan mendekatinya. Lalu tanganku bergerak melepas satu haedphone di telinga kirinya. Tepat. Tay beralih memperhatikanku setelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOT (Random Couple) (bxb)
FanfictionKumpulan cerita Oneshot dengan berbagai genre dan alur cerita. Cast : Peraya (Singto/Krist) Polca (Tay/New) Pavel/Dome and another couples Warning !!! : boys love no gs mpreg Vote dulu baru read please !!