Joker-Cyclone (PavelDome)

1.7K 191 31
                                    

Pavel Pov

Aku sedang ada di event festival budaya Jepang di taman kota. Bukan lomba, hanya festival pengenalan budaya cosplay yang marak di negeri sakura sana.

Banyak para cosplayer yang turut serta. Mulai dari memakai kostum karakter anime, manga, sampai tokusatsu sepertiku.

Tubuhku rasanya gerah semua di balik kostum Kamen Rider Joker yang membalutnya. Apalagi matahari siang ini sedang terik-teriknya. Makin tak karuan saja.

Yang aku lakukan di sini adalah berkeliling memeragakan gerakan-gerakan khas Kamen Rider Joker serta bergaya saat ada pengunjung yang mangajak berfoto.

"Mama.. mau foto sama Joker.." seorang anak laki-laki berusia sekitar lima tahun berlari ke arahlu sambil menyeret ibunya.

"Iya.. sebentar. Pelan-pelan, sayang.." ibunya mengingatkan.

"Joker, Joker.. foto dengan Ken, ya." Anak itu menepuk pahaku. Menatapku dari bawah.

Aku menunduk mengusap kepalanya. "Baiklah. Tapi Ken bergaya yang bagus ya.."

"Ok. Ayo ma.."

Mamanya hanya tersenyum dan mulai memotret kami.

Fokus anak itu pada kamera mamanya tersita saat melihat sesuatu/seseorang lewat di depan kami.

"Cyclone !!!" Teriak Ken.

Sosok dengan kostum hijau itu berhenti lalu mendekati kami. Memdekati Ken lebih tepatnya.

"Hai, buddy.." sapanya pada Ken.

"Hai, Cyclone. Pas sekali, ada Joker dan Cyclone. Kita berfoto bersama, ya.." pinta Ken.

Mama Ken menunduk pada kami. "Maaf ya, anakku terlalu cerewet."

"Tak apa kok. Ayo kita foto." Suara laki-laki berkostum Cyclone itu terdengar lembut di telingaku.

Setelah sesi foto berakhir, Ken malah menyeletuk, "Kalian kan Joker dan Cyclone, bisa tidak kalian bersatu dan jadi Kamen Rider W?"

Aku dan Cyclone saling berpandangan. Seolah berdebat siapa yang harus menjawab.

Aku menarik nafas. "Tidak bisa, sayang. Yang bisa bersatu itu Joker dan Cyclone yang ada di TV."

"Jadi, yang di sini tidak bisa?" Raut muka Ken sudah cemberut.

"Tidak, sayang." Cyclone menjawab.

"Ya sudah. Aku mau foto dengan Sanji dan Zoro saja." Lagi-lagi si kecil menarik mamanya pergi.

"Terimaksih. Dan maaf, ya sudah merepotkan." Ucap mamanya pada kami yang hanya kami balas dengan anggukan kepala.

Setelah pasangan ibu dan anak itu berlalu, aku menengok ke sebelahku. Masih ada Cyclone yang tadi.

"Mau istirahat?" Tanyaku.

Dia menoleh, "Boleh. Kemana?"

"Pinggir danau sana saja."

"Baiklah."

Kami berjalan bersisian tanpa obrolan menuju danau. Setelahnya sama-sama duduk meleseh di pinggir danau yang terdapat rumput tebal sebagai alasnya.

Kami sama-sama membuka helm penutup kepala kami.

"Wahh.. ternyata kau sama manisnya dengan Philip si Cyclone itu." Aku tak bohong. Wajahnya benar-benar manis.

Dia tersenyum ke arahku menunjukkan dimplenya yang makin menambah kadar kemanisannya.

"Kau juga."

ONESHOT (Random Couple) (bxb)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang