Kumpulan cerita Oneshot dengan berbagai genre dan alur cerita.
Cast :
Peraya (Singto/Krist)
Polca (Tay/New)
Pavel/Dome
and another couples
Warning !!! :
boys love
no gs
mpreg
Vote dulu baru read please !!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*Mix lucu ye, kek kucing 😍😍
Author Pov
Suara dering dari sebuah handphone mengganggu tidur siang Mix. Si pelukis amatir yang baru bisa terlelap jam sepuluh pagi tadi karena menyelesaikan detail lukisannya.
"Alarm siapa sih? Mengganggu sekali." Gumam Mix sambil keluar kamar bermaksud menegur si pemilik alarm.
Namun ketika sumber suara ditemykan ternyata perkiraannya salah. Itu memang suara handphone, tapi karena sebuah telefon masuk dan bukan alarm.
"Ini kan punya New. Sengaja tak dibawa apa ketinggalan?" Gumam Mix lagi ketika melihat handphone di atas kulkas dapur adalah milik sahabatnya yang berprofesi sebagai pramugara.
Akhirnya karena kesal demgan kebisingan yang tercipta Mix mengangkat panggilan tersebut.
"Hallo.." suara Mix datar saja.
"Hallo, New kau dimana? Aku tunggu di lobby ya.." suara berat menjawab sapaan Mix dari seberang.
"....." Mix diam. Dia bukan New, apa harus tetap menjawab peetanyaan pria di telefon ini?
"New, hallo.. kau masih disana kan?"
"Ii..iya. Masih kok. Maaf barusan aku mencabut charger handpnone-nya." Jawab Mix mulai lancar.
"Charger? Memang sekarang kau dimana sih? Aku sudah me unggu lho dari tadi."
"Aku.. aku di toilet. Iya, di toilet." Suara Mix tampak gugup.
Ada waktu luang sejenak. "Tunggu dulu. Suaramu seperti bukan suara New.." desis Earth sambil mengingat.
Mix makin bingung. "Eh, masa? Suaraku jelek ya?"
Earth terkekeh. "Bukan. Suaramu merdu. Aku bisa terpesona hanya dari suaramu saja."
"Ck. Gombal. Pembohong ulung jaman sekarang."
"Kita buktikan saja. Aku pasti akan selalu mengingat suaramu, manis."
"Manis?"
"Karena aku juga yakin jika wajahmu pastilah manis."
"Gila."
Sambungan diputus sepihak dari sisi Mix. Dengan dada bergemuruh serta wajah merah merona si lelaki bertinggi semampai itu menggelengkan kepala.
"Masa aku deg-degan hanya karena digombali orang tak dikenal? Via telfon lagi."
....
Seusai menerima telfon milik New, Mix tak lagi bisa tertidur. Matanya terjaga di kursibruang tamu sambil berpikir tentang masa depannya.
Sudah banyak koleksi lukisan Mix yang ada di kamar kost-nya. Bahkan kata New lebih baik dia jual saja lukisannya. Tapi pikiran Mix berbeda. Dia ingin mengadakan pameran suatu hari nanti. Dengan sebuah studio yang menampung lukisan-lukisannya untuk dipamerkan pada para penikmat seni.
