ONESHOT (Random Couple) (bxb)

Guru Baru Part 3 (PavelDome)

Sudah baca yang part 1 sama 2 kan?

Yuk lanjuuutt... !!

Author Pov

Bel tanda usainya istirahat pertama baru saja berbunyi di SMA Sukamaju. Para siswa mulai berbondong-bondong masuk kembali ke kelasnya setelah mengisi waktu istirahatnya di luar kelas.

"Pak Pavel dateng oii.." Ohm si ketua kelas XII IPA 2 masuk dengan teriakan berisi informasi pada teman-temannya.

"Yaelah, cepet amat."

"Belum juga duduk."

"Rajin amat tu orang."

Berbagai gerutuan dilontarkan para penghuni kelas IPA rasa IPS itu. Namun tetap saja badan mereka bergerak cepat duduk tenang di kursinya masing-masing.

"Morning everybody.." Pavel, sang guru matematika masuk kelas demgan setelan kain celana hitam dan kemeja dongker yang digulung lengannya sampai siku. Pantovelnya licin mengkilat tanda semirnya tak pernah absen. Dan jangan lupakan gaya rambut barunya yang mengekspose jidat bangsatnya.

"Morning, sir.." jawaban seisi kelas.

Pavel meletakkan buku bawaannya di meja guru. Setelahnya maju ke hadapan murid-murid kesayangannya.

"Any homework?" Pavel bertanya langsung.

Semua murid saling berpandangan bingung. "Lah, emang ada?" Kira-kira itu arti pandangan mereka.

"Yang hari selasa kemarin dikerjakan di sekolah tapi ada yang tak selesai. Bapak bilang jadikan PR saja kan?" Pavel.

"Ooohhh..." Sebagian murid berseru lega.

"Sudah kan?" Pavel.

"Sudahhh..."

"Kumpulkan di meja guru." Titah Pavel.

Semua bergantian maju mengumoulkan tugasnya kecuali satu orang yang malah duduk gelisah di kursinya.

"Gimana nih Nai, gue bener-bener lupa." Dome, si tersangka sudah kebingungan berbisik pada teman sebangkunya.

"Lu emang lupa apa belom ngerjain?" Nai juga berbisik.

"Enak aja. Udah selesai kok. Cuma lupa bawany...."

"Itu yang belakang bisik-bisik apa? Sudah dikumpulkan belum PRnya?" Teguran Pavel membuat kaget Dome dan Nai yang masih saling bisik ria.

Dome langsung memandang takut gurunya. "Mm..mmaaf pak, tugas saya lupa tidak dibawa." Cicit Dome.

"Kok bisa lupa? Kebanyakan tugas yang lain ya?" Pavel memandang Dome lurus.

"Emm.. iya sih pak, tapi tugasnya tidak sebanyak rasa sayang saya ke bapak, kok.." Dome berharap gombalan retjeh dan kedipan nakalnya bisa menyelamatkannya.

"Huuuu..." Seru yang lain.

"Ekhm." Deheman Pavel menghentikan seruan anak-anak lain. Gugup juga sebenarnya si guru matematika ini.

"Kamu tidak mengerjakan ya.. emm.. siapa nama kamu?" Tanya Pavel (sok) lupa.

"Dome, pak. Ahmad Dome Pradiaksara." Jawab Dome polos.

"Ah, panjangnya.. saya panggil sayang saja ya.." Pavel mode gombal is on.

"Ciaaatt.. ciatt.. ciaaatt.." goda yang lain.

"Kamu tidak mengerjakan ya?" Ulang Pavel pada Dome.

"Mengerjakan kok, pak.. sumpah." Dome menunjukkan dua jarinya.

"Makanya sukailah dulu pelajarannya, jadi kalian tidak merasa terbebani saat mengerjakan tugasnya. Biar tidak lupa PR lagi." Pavel memandang seluruh muridnya di kelas tersebut. Menasehati.