Nothing Without You (PavelDome)

14.7K 566 91
                                    

Dome Pov

Sepi menyambutku ketika sampai di taman belakang fakultas. Tak banyak mahasiswa yang suka menghabiskan waktu di sini memang karena letaknya yang terlalu jauh dari pintu masuk utama.

Aku mendudukkan tubuhku di salah satu bangku kosong di bawah pohon besar. Membuka handphone sejenak sambil menunggu seseorang yang berjanji menemuiku disini siang ini.

Tak sampai lima menit seseorang yang kutunggu datang dan mengisi bangku kosong di depanku. Bajunya kusut penuh keringat. Nafasnya tak teratur.

"Kau berlari kesini?" Tanyaku setelah menyerahkan botol minum yang selalu kubawa di tasku padanya.

Dia tak langsung menjawab. Menghabiskan separuh isi botolku dulu. "Motorku tiba-tiba mogok dan aku tak mau kau menunggu lama. Jadi aku berlari dari fakultasku ke sini." Sosok itu menatapku lekat.

"Kau kan bisa meminjam motor temanmu atau mengirim pesan padaku kalau motormu mogok." Aku mengulurkan sapu tangan menghapus keringat di pelipisnya.

Tangannya menahan tanganku yang masih memegang sapu tangan. "Aku tak mau kekasihku terlalu lama merindukanku." Lalu dia mengecup tanganku ringan.

"Pavel !! Kau ini cheesy sekali." Aku langsung menarik tanganku yang digenggamnya.

Lagi-lagi dia tersenyum. Laki-laki yang katanya senyumnya langka itu begitu mudah tersenyum jika bersamaku.

"Lalu ada apa kau menghubungiku meminta bertemu disini? Tak mungkin kan kau benar-benar tak bisa menahan rindu?" Pavel memulai pembicaraan serius kami.

Aku menarik nafas dalam sebelum mulai berbicara. "Kau ingat dua bulan lalu saat kita melakukannya di tempat kost-mu?"

"Ya. Lalu?" Pavel mengangkat satu alisnya bertanya.

"Kau melakukannya tanpa pengaman kan?"

"Kurasa iya. Kita kehabisan pengaman kan saat itu." Pavel masih menunjukkan raut bingung.

"Dan kau menumpahkannya di dalam berkali-kali keparat !!" Suaraku mulai meninggi.

"Maksudmu?"

Aku sudah tak sabar lagi. Pria ini idiot atau bagaimana? Dasar tak peka.

Kukeluarkan sebuah amplop dari dalam tasku dan menyerahkannya sambil sedikit menggebrak meja.

"Buka." Kataku singkat.

Pria yang lebih tinggi lima senti dariku ini tak bertanya apapun lagi dan langsung membuka amplop yang kusodorkan.

Dia sepertinya kaget saat melihat sebuah surat dari rumah sakit dan sebuah test pack di dalam amplop.



....




Pavel Pov

Dome menyerahkan sebuah amplop padaku dengan kasar. Tentu saja hal itu membuatku semakin bingung. Kekasihku ini tidak sedang kerasukan penghuni taman ini kan?

Tak ambil pusing dengan wajah menyeramkan Dome aku membuka amplop itu dan mengeluarkan isinya.

Test pack dan surat hasil pemeriksaan rumah sakit?

Ku baca suratnya terlebih dahulu. Di sana tertulis nama lengkap Dome dan hasil pemeriksaan yang menyatakan dia positif hamil. Lalu aku beralih pada test pack yang kuletakkan di meja tadi. Dua garis. Positif.

Tubuhku langsung menegang. Kaget luar biasa. Kami memang sudah sering melakukannya dan selalu pakai pengaman tapi malam itu kami melakukannya di tempat kost-ku tanpa pengaman. Hujan deras di luar menghalangi kami mencari benda itu. Sedangkan hasrat kami sama-sama tak bisa ditahan lagi.

ONESHOT (Random Couple) (bxb)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang