"Halo, Min? Lagi apa nih?"
"..."
"Kok diem?"
Bisa Mingyu denger suara helaan napas dari sambungan telepon mereka berdua.
"Gyu?"
"Iya?"
Ngomong-ngomong, mereka berdua ini lagi dalam masa pedekate. Mingyu nekat untuk deketin Mina, si cewek pendiam yang kebetulan sekelas sama dia di kelas mata kuliah Matematika Komputasi.
"Gue nggak suka small talk kayak gini. Gue pengennya kita omongin soal atom, kematian, alien, arti hidup, seberapa jauh dan luasnya galaksi tempat kita tinggal, kebohongan apa aja yang pernah lo ucap, kelemahan lo, wangi favorit lo, masa kecil lo, apa aja yang bikin lo terjaga di malam hari dan bukannya tidur, kecemasan lo, ketakutan lo.
Gue suka sama orang yang bisa diajak ngomongin something deep, who speak with emotion from a twisted mind.
I don't wanna talk about what's up."
"..."
"Gyu? Lo masih di sana kan?"
"I-iya, Min,"
"Sorry ya, gue emang orangnya begini."
"It's okay, lo nggak perlu minta maaf, justru harusnya gue yang minta maaf karena udah basa basi yang basi banget. Sorry ya, Min."
"Gyu.."
"Iya, Min?"
"Makasih ya udah ngerti."
"Iyaa, jadi... Gimana menurut lo sama Area 51?"
Mina terkekeh tanpa bisa dilihat sama Mingyu. Baru kali ini ada cowok yang nggak langsung matiin telponnya pas Mina bilang begitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
our love scenario; k-idols ✅
Fiksi Penggemaranother k-idols book! warning: short story crack pair various genre (friendship, romance, family life) harsh words/?/ sometimes © 2018