Agustus 2017
Sekarang sudah memasuki bulan Agustus , Dan itu berarti sudah hampir 3 bulan junmyeon mengenal Joohyun.
3 Bulan waktu Yang lumayan singkat namun junmyeon sangat bersyukur ketika joohyun sudah mulai terbuka kepada dirinya.
Kedekatan mereka tidak lagi secanggung Dan sekaku dulu. Orang-orang dikampus bahkan sudah mengetahui hubungan mereka Yang semakin dekat dari hari kehari, karena junmyeon yang selalu berada didekat Joohyun dimana pun Dan kapan pun.
Pria itu melakukan joohyun layaknya seorang pria gentlemen, ia rela pulang terlambat hanya untuk pulang bersama joohyun, ia rela bolak balik ke luar kampus hanya untuk membeli makanan untuk joohyun, pria itu bahkan rela melakukan apa saja jika itu berhubungan dengan joohyun.
Tak pelak hal itu juga menjadi tanda Tanya besar diantara sahabat-sahabat joohyun, Yang kini sedang duduk bertiga didalam sebuah cafe dimana junmyeon bekerja paruh waktu menjadi pelayan disana.
Cafe itu jadi sering joohyun kunjungi karena junmyeon Yang menganjurkannya agar pria itu dapat selalu memantaunya.
"Joohyun, kau yakin kalian hanya berteman?". Tanya Wendy Yang sejak tadi tidak berhenti menatap gerak gerik junmyeon Yang melayani beberapa pelanggan dengan sangat professional.
Joohyun Yang mendengar itu lantas saja menghentikan acara minum jusnya, gadis berambut panjang itu hanya berdeham singkat.
"Eyyy kau tidak menjawab lagi". Kesal Wendy yang sejak Lama dibuat penasaran.
"Aku dan dia hanya teman". Jawab joohyun tenang.
Seulgi Yang duduk disebelah joohyun terlihat nyaman dengan kegiatan makan siangnya. Gadis itu bahkan tidak terlalu peduli dengan obrolan sekarang.
"Eyy aku tau jika junmyeon menyukaimu hanya dari perlakuan dia kepadamu"
Joohyun diam, wanita itu seperti bingung harus berkata apa mengingat apa yang dilontarkan wendy memang ada benarnya.
Gadis itu tentu saja peka dengan perilaku junmyeon, tapi joohyun hanya bersikap biasa saja. Ia nyaman dengan hubungan mereka seperti ini.
Ia bahkan masih ingat beberapa hari yang lalu junmyeon menyatakan perasaan nya di Halte bus dan berakhir membuat joohyun terdiam hingga sekarang.
"Apa dia pernah menyatakan perasaan nya kepadamu?". Tanya wendy lagi sedikit berbisik.
"Yaish. Aku sedang makan! Bisakah kalian berhenti bicara tentang perasaan"
Joohyun dan wendy menoleh ke arah seulgi yang kini sedang menatap mereka dengan tatapan jengkel sekaligus kesal.
"Kau lanjut makan saja! Perasaanmu yang sedang patah hati itu jangan ikut campur dalam pembicaraan ini". Ujar wendy dengan nada mengejek.
"Sial. Jangan mentang-mentang kau sudah mempunyai Chanyeol, bukan berarti kau bisa terus meledekku"
Ya, ucapan seulgi benar. Sebulan yang lalu Wendy dan Chanyeol meresmikan hubungan mereka sebagai sepasang kekasih setelah memakan waktu cukup lama untuk saling percaya.
"Bilang saja kau iri. Makanya kalo punya pasangan itu dijaga baik-baik. Jangan sampai ia tergoda dengan wanita lain"
Sial
Ucapan wendy sukses membuat gelak tawa terjadi antara joohyun dan dia. Mengabaikan seorang Kang Seulgi yang kini terdiam dengan wajah masamnya.
"Permisi nona-nona". Gelak tawa mereka perlahan terhenti ketika junmyeon datang membawa semangkuk Banana Es krim yang menjadi Dessert mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Patience ✔
Fanfiction[Completed story by Ciionuzy] Ketika aku bertemu dengannya, dan tuhan entah sengaja atau tidak, memberikanku sebuah amanah untuk bersamanya, aku pun akan melaksanakan tugasku untuk menjaganya dan mencintainya. Bae Joohyun, dia adalah seorang gadis...