Pagi kembali hadir, dan suasana rumah pengantin baru itu sedikit berbeda ketika ada seorang tamu yang sejak semalam menginap disana.Dia kim Junmyeon, pria tampan yang semalam mengerahkan segala kerja kerasnya dibawah hujan, dengan membuang segala harga dirinya hanya untuk meminta maaf kepada seorang gadis cantik yang ia sangat cintai.
Sebut saja pria itu gila, karena demi apapun junmyeon tidak bisa hidup tenang jika Bae joohyun marah atau mengabaikannya , walaupun itu hanya karena hal sepele.
Kedua pasangan kekasih itu kini sudah berdiri diruang tamu dengan joohyun yang sejak selesai berpakaian tidak pernah sedikitpun menjauh dari junmyeon. Bahkan Hyungsik bisa dengan jelas melihat istrinya sedikit muak melihat adiknya yang bergelayut manja dilengan junmyeon.
"Kalian pergi kuliah bersama?". Tanya hyungsik yang asik memandang dua orang dihadapannya.
"Eoh? Aku membawa mobil hyung". Balas junmyeon sedikit kikuk karena mendapati Taeyeon menatapnya dari sofa dengan tatapan datar.
"Eum.. Baiklah. Kalian tidak mau sarapan dulu?"
"Tidak". Sahut joohyun cepat, "Kita akan sarapan diluar"
Hyungsik menyipitkan matanya menatap wajah Ayu joohyun, kemudian jari pria itu dengan gemas menyentil dahi joohyun pelan hingga membuat perempuan itu meringis kecil.
"Jaga pola makanmu eoh. Aku tidak mau kau pulang dengan keadaan pucat dan sakit."
"Kenapa oppa bawel sekali!". Sebal joohyun.
Hyungsik hampir saja menyentil dahi joohyun lagi, namun adik kecilnya itu sudah lebih dulu menghindar dan bersembunyi dibalik punggung junmyeon yang lebar. Bahkan hyungsik bisa melihat jelas joohyun memeletkan lidahnya, meledek sekali.
Junmyeon yang melihat interaksi itu hanya bisa tertawa pelan.
"Dasar.. ". Dengus hyungsik dengan kekehannya.
"Yasudah, kalian boleh pergi"
Junmyeon mengangguk dan membungkuk pelan untuk pamit. Berbeda dengan joohyun yang sudah berlari keluar dengan semangat. Pria itu baru saja ingin melangkah menyusul joohyun, namun langkahnya sempat terhenti ketika suara taeyeon pada akhirnya terdengar.
"Jaga adikku dengan baik. Aku tidak ingin mendengar dia menangis lagi karena seorang pria. Aku_membenci mu, tapi disatu sisi aku percaya kepadamu. Kim junmyeon "
◾◾◾◾
Joohyun duduk disamping kemudi dengan wajahnya yang ketara sekali sangat berbinar. Mood perempuan itu sudah jauh lebih baik dari beberapa hari sebelumnya, mungkin dikarenakan Junmyeon kini sudah disampingnya. Dan hal itu membuat hatinya bahagia tanpa alasan tertentu.
Sejak keberangkatan mereka, perempuan itu tidak berhenti untuk menceritakan banyak hal kepada pria yang ada disampingnya.
"Junmyeon kau dengar aku?"
Pria itu masih diam, atau lebih tepatnya melamun sambil terus menyetir dengan pelan.
"Junmyeoniee..". Joohyun dengan gemas menusuk-nusuk pipi lembut junmyeon dengan jarinya.
"Eoh wae? Kenapa? Ada apa?". Sadar junmyeon dengan wajah yang sedikit panik.
Joohyun mulai menampilkan wajah kesalnya karena sejak tadi junmyeon ternyata tidak mendengarkannya sama sekali.
"Kenapa melamun seperti itu?! Bagaimana kalau kita celaka huh? Dan kau juga sama sekali tidak mendengar perkataanku!"
Junmyeon tergagap panik, pria itu tidak sadar dan benar-benar menyesal karena sejak tadi pikiran nya melayang kemana mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Patience ✔
Fanfiction[Completed story by Ciionuzy] Ketika aku bertemu dengannya, dan tuhan entah sengaja atau tidak, memberikanku sebuah amanah untuk bersamanya, aku pun akan melaksanakan tugasku untuk menjaganya dan mencintainya. Bae Joohyun, dia adalah seorang gadis...