Pria itu melihat dirinya sendiri didepan cermin besar yang ada didalam kamarnya, ini sudah hampir 2 jam pria itu sibuk merapihkan diri seolah olah ingin menghadiri pertemuan antar negara, dan pada dasarnya Kencan bersama joohyun memang jauh lebih penting dibandingkan bertemu dengan presiden negara.3 hari yang lalu junmyeon sudah keluar dari rumah sakit dan pria itu sudah bisa beraktivitas seperti biasanya.
Hari ini ia memiliki janji Kencan bersama joohyun, dan ini merupakan kencan resmi kedua mereka menurut junmyeon. Padahal kalo dipikir pikir beberapa bulan belakangan junmyeon memang selalu bersama joohyun kemanapun itu. Dan mungkin kencan ini jauh lebih special dikarenakan hubungan mereka yang sudah resmi menjadi sepasang kekasih.
Junmyeon rasanya ingin sekali tertawa mengingat mereka menjalin hubungan dengan cara yang tidak masuk akal saat itu. Jika dengan ciuman dan sedikit paksaan lebih bekerja, kenapa ia tidak memikirkannya dari dulu.
"Aku tampan dan tidak mungkin ada yang menolakku". Ucap junmyeon percaya diri sambil menatap dirinya didepan cermin.
Pria itu kemudian meraih kunci mobilnya dan beranjak keluar kamarnya, mood nya sedang baik hari ini. Ia berjalan melewati ruang tamu sambil bersiul santai, hingga kemudian langkah terhenti sesaat ia melewati motor besarya yang terpajang tidak jauh dari ruang tamu.
Junmyeon menatap lekat motor yang sedikit hancur itu dengan pandangan mata yang sangat sulit untuk diartikan. Kemudian matanya teralihkan ke sebuah bingkai foto yang terdapat foto seorang pria tersenyum manis seolah-olah mengejeknya.
Junmyeon melangkahkan kakinya untuk mendekat, wajah tanpa ekspresinya itu mengusap lembut sisi motornya hingga kemudian jemarinya menyentuh bingkai foto tersebut. Ada sorot kesedihan didalam bola matanya yang gelap dan pria itu hanya bisa menghela nafasnya berat.
Ia berdiri kemudian mengambil kain hitam yang terletak disisi motor lalu menutupi pemandangan motor itu dengan kain hitam yang menjulang lebar hingga motor dan bingkai foto itu tak terlihat lagi.
"Maafkan aku, tapi sekali ini aja aku berbuat egois untuk melupakan kenangan menyakitkan ini dan... "
"....Memilikinya"
◾◾◾◾
Joohyun melangkah cepat menuju kakaknya yang sedang asik menikmati makan malamnya.
Taeyeon yang sadar akan kehadiran adiknnya hanya bisa mengernyit bingung mendapati wajah joohyun yang berbinar dengan tampilannya yang sudah siap pergi.
"Kau mau kemana?"
"Kencan bersama junmyeon"
Uhuk
Taeyeon tersedak begitu saja dan joohyun dengan cepat memberikan kakaknya segelas air.
"Aigoo.. Unnie pelan pelan makannya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Patience ✔
Fanfiction[Completed story by Ciionuzy] Ketika aku bertemu dengannya, dan tuhan entah sengaja atau tidak, memberikanku sebuah amanah untuk bersamanya, aku pun akan melaksanakan tugasku untuk menjaganya dan mencintainya. Bae Joohyun, dia adalah seorang gadis...