April, 2017Rintik-rintik Hujan itu terus turun membasahi aspal jalan, kegiatan setiap orang jadi terhambat di pagi hari ini karena air Hujan ikut serta membuat tubuh mereka basah.
Para pejalan kaki lebih memiliki berteduh dicafe atau tempat-tempat yang bisa melindungi mereka dari guyuran air hujan yang semakin deras.
Begitu juga dengan seorang pria yang duduk dibangku Halte dan menutupi kepalanya dengan Hoodie Army miliknya.
Pria itu bersiul santai menghiraukan orang-orang yang berada didekatnya, ia bahkan tidak peduli mendengar orang-orang didekatnya kini terdengar panik karena takut Terlambat ke tempat tujuannya.
Pria itu juga sedang mengejar waktu, tapi wajahnya sama sekali tidak menunjukan raut cemas atau tidak sabar. Dengan wajah tegasnya oa terlihat tenang masih sambil asik bersiul pelan.
Jam sudah menunjukan pukul 8 pagi, itu berarti dia sudah terlambat masuk kuliah pada hari ini.
Pandangan teralihkan ke halte Bus yang berada disebrang jalan atau berada jauh didepannya.
Siulan pria itu mendadak berhenti dengan bibirnya yang perlahan mengatup, mata kelamnya memandang lekat ke halte yang berada disebrangnya.
Sosok itu terlihat samar-samar di penglihatannya karena air hujan yang semakin deras. Namun mata pria itu seolah bisa dengan jernih melihat seseorang yang mampu mengambil eksistensi nya.
Seorang gadis yang baru saja menembus hujan dengan payung Ungunya, seorang gadis yang berdiri menunggu Bus dengan raut wajah Cemasnya, dan seorang gadis yang membuat hati pria itu berdetak kencang secara tidak sadar.
Bibirnya tanpa sadar mengulas senyum kecil yang jarang sekali orang-orang bisa lihat diwajah nya yang biasa kaku dan Dingin.
Gadis disebrang sana masih melihat kanan kiri seolah-olah dia benar-benar sedang mengejar waktunya saat ini.
Lama pria itu menatap lekat dari jauh, beberapa detik kemudian senyum dibibirnya langsung luntur ketika gadis disebrang sana kini ikut menatapnya.
1..
2...
3...
Dalam tiga detik, Waktu terasa berhenti karena pria itu sama sekali tidak menyangka, jika gadis yang masih berdiri jauh disana justru mengulas senyum balik ke arahnya atau lebih tepat membalas senyumannya tadi.
Pria itu berkedip beberapa kali dengan deguban jantungnya yang luar biasa, untuk pertama kalinya ia merasakan hal seperti ini.
Hingga kemudian Sebuah bus tiba-tiba saja muncul dan membuat pria itu tidak bisa lagi menatap gadis cantik yang belum lama tersenyum ke arahnya.
Ya, gadis itu cantik, dan pria itu mengakuinya.
Entah karena reflek atau terkejut, pria itu langsung berdiri tegak setelah bus disebrang sana sudah melaju pergi. Kedua mata pria itu tersirat akan kekecewaan dimana ia tidak melihat lagi sosok cantik itu yang kini mungkin sudah pergi menaiki Bus tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Patience ✔
Fanfiction[Completed story by Ciionuzy] Ketika aku bertemu dengannya, dan tuhan entah sengaja atau tidak, memberikanku sebuah amanah untuk bersamanya, aku pun akan melaksanakan tugasku untuk menjaganya dan mencintainya. Bae Joohyun, dia adalah seorang gadis...