Suasana ruang makan dari rumah pengantin baru itu terasa aneh, ketika salah satu dari ketiga orang yang duduk disana sedari tadi hanya diam sambil mengaduk-aduk makanannya, dan itu sudah berulang-ulang terjadi sejak pesta pernikahan yang berlangsung 4 hari yang lalu."Joohyun apa kau sedang datang bulan?". Tanya sang kakak ipar yang sejak awal memang terlihat lekat menatap adiknya.
Yang ditanya hanya menggeleng pelan tanpa memandang siapapun.
Taeyeon, Sang kakak yang sejak tadi tenang memakan makan malam nya mulai membuka suara atas tingkah adiknnya.
"Kau sedang bertengkar dengan Junmyeon kan"
Itu bukan pertanyaan, itu terdengar seperti penjelasan dari kakaknya yang memasang wajah santainya.
Joohyun diam, ia sama sekali tidak mengiyakan atau membantah. Karena pada dasarnya dirinya sendiri masih tidak mengerti kenapa selama 4 hari ini ia mengabaikan junmyeon hanya karena perdebatan kecil saat di pesta tersebut.
Ya, Joohyun akui selama 4 hari ini ia sama sekali tidak bertemu dengan junmyeon, bahkan setiap pesan dan telepon dari pria itu sama sekali tidak ia jawab maupun dibalas. Sampai sampai ketika dirinya sudah pindah dirumah baru kakaknya yang ia tempati saat ini, joohyun sama sekali tidak memberitahu junmyeon hingga saat ini.
Terdengar jahat memang, tapi bagaimanapun jalan pikiran seorang Bae Joohyun memang sulit untuk dimengerti.
Taeyeon mengambil salah satu kimbab dan berniat untuk menyuapi joohyun tapi perempuan itu malah menghindar dengan wajah tidak sukanya.
"Aku bukan anak kecil lagi". Ketusnya
Melihat itu Taeyeon lantas saja tergelak, begitupun Hyungsik yang sedikit geli melihat ekspresi marah joohyun yang justru terlihat seperti anak kecil.
"Jika bukan anak kecil lagi, seharusnya kau bisa memahami keadaan mu saat ini. Kau itu sedang berada dimeja makan untuk makan malam, bukan untuk cemberut terus menerus karena memikirkan seorang pria"
Perkataan panjang kakaknya kini didengar dengan baik oleh joohyun, perempuan itu sedikit mengubah raut wajahnya menjadi lesu.
"Unnie.. "
"Wae?"
"Aku marah kepada junmyeon tapi aku takut dia marah juga kepadaku.."
Untuk beberapa detik pertama Taeyeon terdiam, begitupun dengan Hyungsik yang berhenti mengunyah hanya untuk menatap joohyun.
"Kenapa kau marah kepadanya eum?". Tanya Taeyeon tenang.
Joohyun sedikit mengembungkan pipinya lucu, sebelum membalas pertanyaan kakaknya.
"junmyeon sudah mengetahui Minho"
Taeyeon terdiam dengan tatapan matanya yang lekat menatap wajah sendu dari joohyun.
"Lalu kau marah hanya karena dia mengetahui Mantan kekasihmu?"
"Dia bukan mantan kekasihku!". Balas joohyun dengan wajah tidak suka.
Hyungsik meremas lembut telapak tangan istrinya agar taeyeon bisa menahan emosinya.
Perempuan itu menutup matanya sebentar sebelum kembali menatap wajah marah milik joohyun.
"Lalu kau anggap apa junmyeon saat ini eum? Jika Dia masih kekasihmu, maka junmyeon disebut apa? Mainanmu?"
Prang!
Taeyeon tetap memasang wajah tenangnya ketika melihat joohyun yang sudah berdiri dengan nafas memburu, setelah gadis itu membanting piring makannya hingga pecah dilantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Patience ✔
Fanfiction[Completed story by Ciionuzy] Ketika aku bertemu dengannya, dan tuhan entah sengaja atau tidak, memberikanku sebuah amanah untuk bersamanya, aku pun akan melaksanakan tugasku untuk menjaganya dan mencintainya. Bae Joohyun, dia adalah seorang gadis...