#15° Tryin' to fill that Void

3.3K 458 89
                                    

Kim Siwon sangat terkejut ketika Putra tunggalnya Kim Junmyeon datang ke kantornya sepagi ini. sungguh pria paruh baya yang masih terlihat gagah itu sama sekali tidak menyangka kehadiran junmyeon saat ini, yang biasanya sangat sulit untuk ditemui. junmyeon bahkan sejak dulu seperti muak jika berhadapan dengan dirinya.

Dan entah kenapa melihat putranya duduk dengan tatapan lurus ke arahnya cukup membuat siwon mengernyit bingung.

"Ada angin apa sampai kau datang kemari sepagi ini tanpa aku suruh?". tanya siwon yang sejak tadi penasaran dengan tingkah putranya.

junmyeon sedikit berdeham canggung, pria itu bahkan menelan ludahnya berkali-kali.

"Ada yang aku ingin bicarakan denganmu". ucap junmyeon dengan wajah datarnya yang khas.

Siwon yang sedang menyeruput kopinya lantas saja tersenyum simpul, kemudian kedua tangannya bersidekap diatas dadanya dan menatap wajah putranya lekat.

"apa yang ingin kau bicarakan? apa kau ingin bekerja disini sekarang?"

shit. junmyeon memaki dalam hati karena ayahnya malah berpikiran tentang pekerjaan lagi.

"Bukan itu"

"lalu?"

Jujur saja junmyeon sedikit malu untuk bicarakan tentang hal ini, karena pria itu akan sangat tau seperti apa reaksi ayahnya.

"Aku membutuhkan mobil"

Pada detik itu juga wajah datar Kim Junmyeon melihat ayahnya yang meledakan tawanya didepan dirinya. seperti tidak menyangka jika junmyeon mengingkan sesuatu darinya setelah sekian lama, ralat bahkan tidak pernah.

Sejak lama pria itu tidak pernah meminta hal-hal apapun kepada ayahnya yang notabennya adalah seorang bos besar dari perusahaan ternama. junmyeon sudah berjanji kepada dirinya untuk hidup sederhana dan tidak memakai kendaraan dikehidupan sehari-harinya semenjak Kecelekaan lima tahun itu terjadi, beberapa kali pria itu meminjam mobil chanyeol jika sedang berada dikeadaan yang mendesak.

"Kenapa tiba-tiba seperti ini? kau salah minum obat junmyeon? Wajahmu juga pucat". tanya siwon dengan suara tawanya yang sudah mereda.

Junmyeon yang mendengar itu lantas memutar bola matanya malas, "Aku tidak pernah meminta apapun kepadamu, sejujurnya aku tidak ingin melakukan ini. tapi aku benar-benar membutuhkannya sekarang juga". ucap junmyeon dengan nadanya yang tegas.

Kim Siwon yang mendengar itu lantas saja mengeluarkan senyum miringnya, matanya menatap lekat wajah putranya yang datar.

"Apa karena Bae Joohyun?"

Deg.

Wajah junmyeon sangat jelas sekali terlihat terkejut, namun pria itu berusaha menahan nya, karena pikiran nya kini sudah berkelana tentang bagaiamana ayahnya tau tentang Bae Joohyun.

"Ba-bagaimana kau_"

"Aku tau segalanya tentang dirimu Nak, termasuk gadis itu". Potong Siwon.

Rahang junmyeon mengeras dengan kepalan tangannya yang memerah diatas pahanya.

"Berhenti mengikuti segala kehidupanku, Appa!". Ucap junmyeon penuh penekanan.

Siwon terdengar mengulas tawanya sebentar, sebelum mata tajamnya menatap wajah junmyeon penuh intimidasi.

"Seorang Pelaku yang menyukai kekasih korban huh? Bukankah itu terdengar sangat dramatis?"

"Appa!!"

Junmyeon berdiri dengan wajahnya yang memerah penuh amarah, namun lagi-lagi pria itu menahannya. Dia lihat ayahnya yang kini ikut berdiri dan melangkah mendekati meja kerjanya, sesekali junmyeon mendengar ayahnya tertawa sinis sambil membelakangi dirinya.

Patience ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang