#27° Painful thing

3.8K 426 135
                                    


"Kau dimana junmyeon?"

Suara lembut dari sebrang sana membuat seorang Kim Junmyeon tersenyum sambil memegang ponsel ditelinganya.

"Myeonie.. Kau tidak mau menjawab huh?". Sebal joohyun.

Junmyeon terkekeh pelan, "Aku baru selesai dari pekerjaan ku Hyunie..". Balas junmyeon tak kalah lembut.

"Kenapa membolos lagi? Apa pendidikan mu saat ini tidak berguna sama sekali?! Akhir-akhir ini kau sudah jarang masuk kuliah dan lebih mementingkan kerja paruh waktumu!"

kim Junmyeon kembali tersenyum mendengar ocehan kesal yang joohyun berikan padanya saat ini. Suara wanita itu sangat lucu, dan junmyeon sudah bisa membayangkan betapa menggemaskannya wajah itu.

"Kenapa malah tertawa?! Memangnya aku sedang melucu?!"

Junmyeon menahan kekehannya kali ini dengan mengulum senyumnya.

"Aku sedang membayangkan wajah marahmu makanya aku tertawa"

"Kau ini memang aneh ya, dimarahi bukannya takut malah tertawa. Dasar.."

"Lagipula siapa yang takut melihat wajah marahmu yang justru terlihat lucu dengan bibir cemberut mu itu"

"Jika aku marah besar sudah aku pastikan rambutmu botak"

"Hahahahaha...". Junmyeon kali ini tertawa cukup keras hingga membuat joohyun sedikit berdecih kesal.

"Terus saja tertawa seperti itu!". Kesal joohyun.

"Hey jangan marah joohyunie..". Ujar junmyeon cepat setelah ia meredakan tawanya.

"Kau menyebalkan!"

"Kau cantik sekali"

"Ishhh"

Junmyeon tersenyum ketika ia bisa dengan cepat membuat joohyun mengalah.

"Aku harus bergegas untuk pulang, nanti aku telepon lagi"

"Tunggu dulu!"

Junmyeon memberhentikan kegiatan nya yang sedang mengikat tali sepatu, dan membiarkan ponselnya ditahan oleh pundak kanan dan telinga nya.

"Kenapa?"

"Kau sudah makan?"

"Sudah"

"Makan apa?"

"Makan banyak"

"Ish aku serius! Jangan bilang kau makan ramen lagi?"

Junmyeon terkekeh pelan, "Tidak, tadi aku makan sayuran dan sup ayam"

"Baguslah"

"Kau khawatir ya?"

"Aku hanya tidak ingin kau sakit ataupun terluka"

Junmyeon yang baru saja melangkah keluar dari toko langsung menghentikan langkahnya, ketika mendengar kalimat penuh ketulusan itu terdengar dari sambungan teleponnya.

Terjadi keheningan cukup lama disebrang sana dan itu membuat hati junmyeon kembali dibuat tidak karuan.

Hingga kemudian suara joohyun yang terdengar pelan itu mulai memasuki telinganya.

"Junmyeon-ah.. Aku tidak tau perasaan apa yang sedang aku takutkan saat ini, Tapi aku juga Myeonie_". Perempuan itu berhenti sejenak untuk menghela nafasnya, "_Aku takut sejak melihatmu menangis dihadapanku, Aku takut sejak melihatmu terluka, Aku takut membiarkanmu sendirian lagi"

Patience ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang