#16° His Life

3.1K 434 79
                                    

Pagi ini, Park Chanyeol datang bersama Wendy untuk melihat Junmyeon yang terbaring dirumah sakit sejak kemarin.

Kedua orang itu sempat terkejut mendengar cerita lengkap dari joohyun mengapa junmyeon bisa sampai jatuh sakit. Chanyeol bahkan tertawa terbahak-bahak setelah mendengar cerita dimana junmyeon rela kehujanan demi joohyun hingga demam.

Mungkin para wanita yang mendengar cerita itu akan tersentuh termasuk wendy sendiri, tetapi beda hal nya dengan pria park itu yang sejak tadi tidak berhenti geli melihat perubahan sikap junmyeon yang signifikan dari hari ke hari dan itu semua hanya karena seorang Bae Joohyun.

Didalam kamar ruang inap itu Chanyeol duduk disamping ranjang junmyeon, Wendy fokus mengupas buah dan Joohyun justru terlihat asik membaca buku disebuah sofa.

Keadaan junmyeon sudah mulai membaik walaupun ia belum dibolehkan banyak bergerak, dikarenakan takut luka lamanya kembali bereaksi.

Chanyeol dengan mulut lincahnya sejak tadi tidak berhenti berbicara tentang hal apapun, ia bahkan tidak peduli jika junmyeon mau mendengarkannya atau tidak, yang penting ia hanya ingin mengajak pria itu berbicara.

"PC komputer ku rusak dan aku sempat kesal karena aku membu__yaish sialan Kim junmyeon!"

"Akhh.."

Junmyeon meringis ketika kepalanya dipukul oleh Park Chanyeol yang tiba tiba saja kesal tidak jelas.

"Wae?! Kenapa kau memukul kepalaku? aishh.. ". Junmyeon menatap sinis wajah chanyeol yang memandang malas dirinya.

"Aku sedang berbicara padamu sejak tadi, dan kau hanya diam sambil terus menerus menatap joohyun, ingin sekali kucolok matamu itu!"

Ya, Chanyeol kesal karena sejak tadi pria itu sadar jika junmyeon hanya diam sambil menatap kagum sosok joohyun yang terlihat tenang membaca buku, ouh jangan lupakan kacamata baca yang membuat joohyun terlihat seperti seorang Peri buku.

Itu adalah type nya

Mendengar keributan yang terjadi diantara chanyeol dan junmyeon membuat joohyun yang sibuk membaca ikut menatap ke arah mereka. Dan tepat pada saat itu junmyeon menundukan wajahnya, entahlah tapi pria itu merasa seperti pria kasmaran yang sedang malu malu ditatap oleh wanita pujaannya.

Ya, sejak kejadian semalam. Junmyeon benar-benar seperti dibuat terbang tinggi setiap melihat wajah joohyun. Pria itu bahkan masih mengingat jelas wajah polos joohyun yang berkedip lucu setelah mereka berciuman. Dan junmyeon tidak bisa untuk tidak bahagia setelah mengingat kembali jawaban lugu seorang bae joohyun.

"Aku tidak perlu jawaban, aku hanya ingin meyakinimu... Jika saat ini aku adalah kekasihmu dan kau adalah kekasihku"

"Itu sebuah paksaan atau ajakan junmyeon?"

"Tidak, itu bukan paksaan. Itu pernyataan telak dari hatiku"

Joohyun berkedip lucu dengan mata bulatnya, kemudian dengan samar junmyeon bisa melihat pipi gadis itu yang bersemu merah menganguk perlahan.

"Baiklah, jadi kita berkencan sekarang?"

Junmyeon menahan untuk tidak tertawa karena saking gemasnya melihat ekpresi joohyun saat ini.

"Ayo kita berkencan"

Melihat wajah junmyeon yang tersipu itu entah mengapa membuat seorang park chanyeol ingin muntah sekaligus geli.

Pluk

"Sialan Park Chanyeol! Sekali lagi kau memukulku aku benar-benar akan membunuhmu, brengsek". Marah junmyeon.

Patience ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang